From me to you (30)

1.4K 43 0
                                    

Sisil pun terdiam dan memikirkan bagaimana nasib kakak sepupunya itu, sudah 7 tahun dia berada dalam bayang-bayang kalila. Sampai kalila ingin menikah pun kakak sepupunya itu tidak bisa melupakan sosok kalila, memang sepertinya kalila memiliki aura yang kuat hingga membuat kakak sepupunya menjadi seperti itu, entahlah, hanya tuhan dan kakak sepupunya saja yang tahu.

.........

  Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, kalila pun sampai dengan selamat di bandara di negara london ini, negara yang akan menjadi saksi cintanya mungkin? Negara yang sudah menjaga dan merawat seorang yang dicarinya, sedari dulu.

  Karena kalila tidak membawa apapun selain tas hitam yang selalu dibawanya, kalila pun langsung bergerak cepat untuk mencari taxi di sekitar bandara, dan entah keberuntungan atau apalah itu, dirinya mendapat satu taxi. Padahal saat itu london heathrow internasional airport sedang sangat ramai. Tanpa ba-bi-bu, kalila pun langsung mengatakan "university college london sir" dan pengemudi taxi itu langsung menancapkan gas nya ke universitas yang dimaksud kalila.

  Angga yang sedang membaca buku di taman kampusnya pun mulai membolak balik bukunya dengan tak karuan, bagaimana tidak?? Skripsi S3 nya sudah ada di depan matanya, dan angga baru menyiapkan 75% nya saja, dia tak boleh lengah, S1 dan S2 nya berhasil dia genggam dengan nilai tertinggi satu kampus. Siapapun pasti bangga jika menjalani kehidupan seperti angga, maka dari itu angga pun tidak mau lengah dan jangan sampai S3 nya tercoreng hanya karena bayang-bayang kalila yang selalu menghantui fikirannya akhir-akhir ini.

  Sisil yang sedari tadi memainkan handphone dan berposisi tepat di samping angga sambil asyik memakan lollipopnya pun mulai tidak tahan dengan sikap angga. Kakak sepupunya tidak boleh seperti ini terus menerus, tidak boleh.

"Bang, mana coba liat cincin yang mau lo kasih ke kalila." Kata sisil yang memecah suasana.

"Mau ngapainn?? Diem sih ah, gua lagi belajaar, ga liat apa lu? Sampe S3 gua bermasalah itu pokoknya gara gara lu ya sil, bodo."

"Ah banyak bacot sia!! Manaaa siniii, lu kata cuma lu doang apa yang bisa bentak?? Gua juga bisa kampret, mana sinii."

  Angga yang tak tahan dengan ulah sisil pun mulai mengeluarkan kotak cincin berwarna kopi susu itu. Bukan karena dirinya takut akan bentakan sisil, tapi karna ia tak mau ribut dengan adik sepupunya itu. Pasalnya dia pernah bertengkar dengan sisil di suatu restoran, dan sontak saja semua tamu menghujami angga dengan tatapan buruk karena sisil memaki angga seolah-olah angga adalah orang yang paling kejam sedunia.

"Nih bang, mending luu latian dulu, latian masukin nih cincin ke jari gue, biar lu kehibur dikiit, kasian juga kaan itu cincinn, lu beli sampe usang kayak  gitu gada yang make, udah sini pakein dulu ke gue, siapa tau betulan kalila kan besok yang make?" Kata sisil seraya meyakinkan angga.

  Angga pun terdiam mendengar kata-kata sisil, lapuk? Usang? Mungkin memang benar yang dikatakan sisil, cincin itu sudah lapuk dan usang lantaran tidak ada pemilik yang pernah mencoba nya untuk dipakaikan di jari manis. Dan jika dilihat, jari sisil memang sesuai ukurannya dengan kalila, jadi cincin yang ia beli khusus untuk kalila akan mudah dilepas jika memang sisil ingin mencobanya.

"Bener ya? Tapi lo janji, jangan naksir sama gua, awas aja lo sampe naksir sama gua."

"Bawel bat lu autis, cepet pakein, sambil bilang mantra yang bakal lu bilang ke kalila."

"Mantra? Ooh kata-kataa.. Ih nih anak, suka bloon kan, luu... Gue curiga lu penganut ilmu hitam tau gak sih? Mencurigakan soalnya lu tuh." Sambil menatap mata sisil dalam-dalam.

"Ah bawel, lama nih, gue orang sibuk bang, ini ada niat baik aja gue mau bantuin lo, coba kalo engga? Lapuk bang cincin lu, kek elu... Bujang lapuk hahahaha." Kata sisil sambil tertawa terbahak-bahak.

"Et sialan bener bocah, belom aja lu gua makanin pake blao, eh iya.. Blao di indonesia udah berubah jadi warna jingga belom yak? Bosen liat warna blao cuma warna biru doang."

"Apaansi baang, ko jadi ngomongin blaoo??? Cepetan sihh... Gue mau konsull.." Kata sisil merengek ke kakak sepupunya itu.

"Iyaiya, okey bentar."

  Angga pun mengambil kotak cincin dari saku celananya dan membukanya perlahan, tanpa basa-basi angga pun mengambil cincin yang masih tertata rapih di kotaknya, dan berlutut di hadapan sisil sambil mengatakan 'mantra' yang akan dikatakan nanti ke kalila.

"Lil, i might be not your beast, i might be can't be the best, but at least i can giving you so much love in every morning, afternoon, evening, night, and every second. I know i'm not a romantic man, but i can be your man lil, i promise i never wanna hurt you. So, kalila callista syswanto, will you marry me?."

"Yes i will gaa, OH MY GOD, i can't believe that you will tell me your feelin', oh angga, i love love love love you so much."

"Sorry, bisa udahan gak ini? Kalila ga selebay elu sil, lu mah lebay bat anjir, gakuat gua." Kata angga sambil menarik kembali cincin yang ada di jari manis sisil.

"Yeuhhh, masa iya sih kalila ga selebay gue?? Kalo nanti dia selebay gue jaminannya apa nih? Hahahaha."

"Gaya bat lu jaminan, kuliah aja belom bener udah make jaminan, clubbing terus gitu kerjaannya."

"Bang, hidup tuh musti dibawa enjoy bang, yoiii hahahah, udah yaa, semoga perencanaan tadi bermanfaat, gue mau konsul dulu ya, bye." Kata sisil sambil melambaikan tangannya ke angga.

TING!!!

Ponsel angga pun berdering seketika, kalila???

"Sill tungguuu.... Kalila ada disini silll.... Pasti dia salah paham lagi deh ini, ah shitt!!!" Kata angga menendang rerumputan di taman kampusnya itu.

My everything.
"Selamat yaa, mau nikah sama sisil ya bang? Hahaha... Congrats brothaa... Yeayy aku senang."

"Ah anjirr, kapan gue jadi konsulnya kalo giniii????!!!! Arkhhh!!! Kejar dia sekarang bang, kejarr!!!!" Kata sisil setengah berteriak ke angga.

  Angga pun mulai berlarian mencari jejak kalila, pasti dia tadi ada di sekitar sini, pasti dia tadi melihat semua kejadian yang terjadi di taman kampus. Perencanaan yang tadi dilakukan dengan sisil bukannya bermanfaat malah menjadi petaka, jika kalila memang tidak bertemu dengan angga dan membiarkan angga menjelaskan semuanya, maka angga berjanji, setelah ini angga akan mencari sisil dan menyuruh sisil bertanggung jawab dengan semua ini, anak itu memang sungguh, seharusnya tadi angga tidak percaya kata-kata sisil, karena memang kata-kata sisil sering berbanding terbalik dengan faktanya.

To be continue.....

From Me To You "I LOVE YOU" [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang