New Club Members

2.2K 231 7
                                    

Amber POV

Key masuk di kelas lain. Aku tidak mengira kalau kita di tolak semua klub yang kita daftarkan. Aku ingin bergabung dengan salah satu klub olahraga tapi sudah penuh. Aku hanya punya pilihan satu klub tersisa, klub penyelidikan.

Karena aku suka memecahkan teka-teki, aku memutuskan untuk bergabung dengan mereka. Basecame mereka terletak di tepi bangunan tertua di kami sekolah. Ruang laboratorium terletak di sini juga.

Aku berdiri di luar ruangan, menghadap pintu. Sebelum aku bisa
mengetuk, pintu ini sudah terbuka. Seorang pria yang kupikir yang sama
usianya denganku menatapku dengan mata terbelalak kemudian tersenyum lebar di wajahnya.

"Kau pasti Amber Joseph Liu!" Dia berkata kepadaku dengan senang hati
sambil menunjuk ku dengan jari telunjuk kanannya.

"Ya, aku." Jawabku padanya.

"Masuklah." Katanya sambil memberi jalan bagiku.

Aku terkejut melihat Key ada didalam. Ada satu meja besar dengan tujuh kursi dan papan putih di bagian depan. ini seperti ruang rapat dewan saja. Ada rak buku juga pada sisi ruangan dan ada sofa kecil dengan meja kopi. Aku mengambil tempat duduk salah satu kursi di meja.

"Aku Victoria Song." Gadis langsing dan jangkung dengan mata bulat memperkenalkan dirinya dengan senyum manis.

"Aku Luna Park." Seorang gadis mungil dengan suara nyaring memperkenalkan dirinya dengan senyum ceria.

"Aku Kwon Yuri." Seorang pria tinggi berkulit tan.

"Aku Choi Sulli." Seorang gadis tinggi dengan senyum yang indah.

"Aku Kim Kibum, panggil saja aku Key untuk singkatnya" Key mengatakan
dengan senyum lebar.

"Aku Amber Joseph Liu." Aku mengikuti dan tersenyum juga.

"Aku Lee Junsuk, presiden klub." Orang itu yang membuka pintu memperkenalkan dirinya.

Krystal POV

Aku berdiri tepat di depan mereka tapi hanya Junsuk satu-satunya yang bisa melihatku. Yap, aku hantu. Aku
tidak ingat bagaimana aku meninggal. Yang aku tahu adalah bahwa suatu hari, saat ku membuka mata tidak ada yang melihatku juga tidak mendengarku.

Aku hidup seperti udara selama tiga ratus tahun sampai aku bertemu
Junsuk. Pada awalnya aku berpikir bahwa ia akan merasa takut tapi kurasa dia menyukai hal gaib karena dia tampak senang ketika ia bertemu denganku.

Aku agak merasa kecewa ketika aku bertemu dua anggota baru dari klub.

"Junsuk, mengapa kau menerima mereka? Mereka berdua dorks dan orang yang bernama Amber terlihat bodoh. " aku berkata kepadanya sementara sisa anggota yang sibuk dalam melakukan penelitian
tentangku.

"Jangan mengatakan hal itu kepada orang lain." Junsuk bergumam dengan suara yang sangat rendah.

"Aku hanya mengatakan apa yang kulihat" aku menjawab dan aku duduk di atas meja.

"Ruangan ini sangat dingin. Ku pikir kau harus meningkatkan suhu A.C-nya "Amber mengatakan dengan menguatkan diri. Key cepat bangkit dari kursinya dan merubah suhu A.C.
"Terima kasih, Key." Kata Amber dan terus membalik halaman kertas berita lama.

"Tidak kusangka kalau kau sensitif terhadap dingin, Amber. "Kata Yuri.

"Ya, sedikit" Dia menjawab singkat tanpa melepas matanya pada apa yang ia baca.

"Anyway, siapa orang terakhir yang melihat Krystal Jung hidup? "Key tiba-tiba bertanya.

"pembantu pribadinya." Jawab Luna.

"Pembantu pribadi, ya? Sikap seperti apa yang Krystal Jung memiliki saat itu? "Tanya Amber.

"Menurut apa yang telah kita baca tentang dia, dia adalah orang yang baik hati" jawab Junsuk.
Aku mengangguk dengan seringai lebar di wajahku.

"Jadi tidak mungkin kalau pembantunya membunuhnya." Key berkata.

"Kami menduga pembantu pribadinya juga pada awalnya" Vic menyatakan.

"Tidak ada laporan bahwa dia dibunuh karena mayatnya tidak ditemukan. "kata Sulli.

"Mungkin dia dikuburkan di suatu tempat atau tubuhnya dibakar
menjadi abu. "menyatakan Amber.

"Aku bukan penyihir, Stupid!" Aku berteriak pada Amber. Aku terkejut ketika aku melihat seringai samar di wajahnya.

"Ada kemungkinan bahwa pembunuhnya melakukan itu untuk
menyingkirkan tubuhnya. "Luna setuju dengannya.

"Krystal Jung terakhir terlihat di kamarnya, mustahil bahwa dia terbunuh. "kata Junsuk kepada mereka.

Mereka terus dalam pembahasan tentang aku dan merumuskan
teori-teori baru tentang kematianku.
Mereka meneruskan diskusi hingga sore hari. Aku selalu datang bersama
dengan Junsuk di rumahnya....
.
.
.
.
.
.
.
.
Next...?

Can You See Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang