Amber POV
Sekarang, hanya tinggal 2 hari tersisa.
Aku tidak bisa tidur karena pikiranku dipenuhi oleh teka-teki itu yang masih belum kuketahui jawabannya.
Aku bertanya kepada teman-teman tentang hal itu tapi mereka pun tidak tahu jawabannya juga.
Aku berbaring di tempat tidur, menatap langit-langit.
Keadaan Junsuk akhirnya menjadi lebih baik dan itu membuat semua orang senang, terutama Krystal.
Ku tersadar dari pikiranku ketika mendengar seseorang mengetuk pintu.
Aku melihat Sica yang membukanya.
"Oh Sica, apa kau perlu sesuatu?" Aku bertanya.
"Apa kamu sudah tahu jawaban dari teka-teki itu sekarang?" Dia menjawab padaku.
"Belum." Aku menjawab dengan kekecewaan dan mendesah.
"Kamu tidak bisa tidur, kan?" Dia bertanya padaku dan aku menggeleng.
"Jangan terlalu dipkirkan dalam-dalam. Beristirahat, jadi kamu bisa berpikir dengan baik." Katanya kepadaku."Ya, aku akan melakukannya." Aku menjawab sambil tersenyum.
"Aku akan membantu teman yang lainnya untuk menemukan botol mantra saat ini." Katanya dan kemudian pergi.
.
Setelah aku menutup pintu dan berbalik, aku terkejut ketika melihat Krystal.
Dia menatapku sambil mengangkat alis kirinya dengan lengan disilangkan.
"K-Kenapa kau di sini?" Aku bertanya tanpa bertemu matanya.
Aku berjalan ke tempat tidur dan duduk di atasnya.
"Aku tidak akan mengijinkan mu untuk berkencan dengan Sooyeon." Katanya kepadaku.
Aku menatapnya dengan alis berkerut.
"Kenapa? Kami terlihat cocok bersama-sama, kan?" Aku menjawab dia dengan seringai.
Kurasa percakapan ini akan menyenangkan.
"Siapa bilang?" Dia balas dengan alis berkerut, meluruskan lengannya.
"Teman-teman kita. Oh, aku belum bilang bahwa dia adalah tunanganku, bukan? Nah Krystal Jung, Sooyeon Jung akan segera menjadi Sooyeon J. Liu." Aku berkata dan tertawa dalam diam ketika aku melihatnya ekspresi terkejutnya.
Aku tidak menyangka kalau menggoda dirinya akan semenyenangkan ini.
"J-Jika itu terjadi, k-kalau begitu, kurasa aku tidak bisa berbuat apa-apa." Katanya padaku tanpa melihat mataku, memalingkan muka.
Aku merasa aneh ketika melihatnya ada sedikit kesedihan dalam suaranya.
Kurasa lelucon ku sudah terlalu jauh.
"Krys, aku han ....""Aku akan pergi memeriksa Junsuk." Katanya yang memotong perkataanku dan kemudian menghilang.
"What!" Kataku sambil mengerang frustrasi dan berbaring di tempat tidur.
"Aku yakin dia akan marah padaku karena menipu dirinya." Gumamku dan menghela napas.Krystal POV
Aku tidak mengira kalau Sooyeon adalah tunangan Amber.
Ketika dork itu memberitahuku tentang hal itu, aku bisa merasakan ada sengatan menyakitkan di hatiku.
Rasa sakit ini membuat dadaku sesak dan merasa aneh.
Aku tidak pernah memiliki perasaan semacam ini sebelumnya.
Aku memutuskan untuk pergi ke pantai sendirian.
Tidak ingin berbicara dengan orang lain saat ini.
.....
Aku duduk di pasir dan melihat laut biru.
Pemandangannya benar-benar indah dan perlahan-lahan membantuku menghilangkan rasa sakit yang ku rasakan.
Kemudian angin sejuk perlahan berhembus.
Rasanya begitu menghibur dan aku merasa seperti angin itu membelai wajahku dan membelai rambutku.
Hatiku terasa hangat, dan perasaan yang sama ketika Yiyun berada disekitarku.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Yiyun?" Aku memanggil namanya.
"Ini aku, Amber!" Kata dork sialan di antara napas nya.
Ketika memalingkan wajahku kearahnya, aku melihat kalau dia seperti sedang kelelahan karena tangannya bertumpu pada lututnya dengan nafas yang terengah-engah.
Ia seperti telah berlari dengan jarak dan waktu yang panjang.
"Apa yang kamu lakukan di sini?" Tanyaku.
"Hufft....Akuh hanya bercandah tadih" Katanya padaku sambil berdiri tegak dan mendapatkan kembali ketenangannya.
"Tentang apa?" Aku bertanya dengan alis berkerut.
"Er ... tentang, Sooyeon menjadi tunanganku." Dia menjawab dengan suara pelan.
This stupid dork!!! Aishhh!!!
"STUPID!" Aku berteriak padanya dan dengan reflek menamparnya yang membuatnya sedikit terkejut.
Apa yang telah dilakukannya membuatku marah.
Dia tidak tahu saja apa yang kurasa setelah ia mengatakan itu.
Tapi ku pikir, menamparnya sudah keterlaluan.
Aku menggigit bibir bawahku, menyadari apa yang telah ku lakukan adalah salah.
Aku bereaksi berlebihan pada hal yang sederhana.
Dia menangkup sisi wajahnya dengan tangannya yang memegang tanganku tadi.
"M-maaf." Aku meminta maaf padanya dan menghindari matanya.
"T-Tidak apa-apa. Ini salahku juga" Katanya yang membuatku menatapnya.
"Maaf." Katanya dengan senyum minta maaf."Jangan bercanda denganku seperti itu lagi." Aku berkata kepadanya.
"Ya, aku tidak mau. Aku yakin kamu tidak akan setuju juga jika Yiyun akan mengencani keponakanmu, kan?" Dia menjawab sambil menyeringai.
Oh God!, dia berpikir kalau aku tidaj menyetujui dia untuk Sooyeon.
Dia benar-benar tidak menggunakan otaknya sekarang!!.
"Ya." Aku menjawab padanya singkat.
"Seperti apa yang ku pikir" Katanya dan mengejek.
"Pulau ini benar-benar indah." Lanjutnya sambil meruamkan matanya.Lalu tatapannya berhenti padaku.
"Sangat indah, tapi menakutkan pada saat yang sama." Tambahnya dengan senyum norak nya.
Aku tidak tahu apa yang membuat jantungku berdegub kencang, itu karena kupikir bahwa dia mengacu padaku dalam apa yang dia katakan atau itu hanya karena cara ia tersenyum padaku?.
Aku tidak mengira kalau dork ini memberi efek seperti ini padaku sekarang!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You See Me?
DragosteAmber Joseph Liu dipindahkan ke sebuah sekolah bergengsi di Korea, SM Academy. Karena ia mencintai teka-teki dan misteri, ia bergabung dengan klub penyelidikan. Klub saat ini memecahkan misteri hilangnya Krystal Jung, 300 tahun yang lalu. Siswa lai...