Amber POV
Ku pikir orang ketiga mulai bergerak sekarang. Aku ingin tahu siapa dia.
Aku yakin bahwa dia tidak salah satu dari kelompok kami. Aku tidak bisa melihat orang yang mencurigakan di dalam rumah Lee.
Jinki mengatakan ada peta digambar pada halaman itu.
Mengapa halmoni Lee menggambar peta dan untuk apa?
Aku memutuskan untuk menyimpan bukunya, berharap bahwa bisa melacak tanda yang dicetak pada halaman berikutnya.
Ketika sampai di rumah, aku cepat-cepat mengambil penaku dan
menerangi halaman berikutnya dari halaman yang robek dengan cahaya berharap akan membuat suatu jejak yang terlihat. * ceritanya njiplak gaess, dari bekas gambar yang hilang.Beruntung bagiku, aku terlahir cerdas.😑
Aku mendengar ketukan di pintu yang mengganggu apa yang sedang ku lakukan.
Ketika aku membuka pintu, aku melihat Sooyeon.
"Apa kau perlu sesuatu, Soo?" Aku bertanya.
"Uhm iya. Ada sesuatu yang tidak ku mengerti tentang tugas matematika kita. Bisa kamu membantuku? "Dia bertanya padaku takut-takut.
"Oh, oke." Aku menjawab sambil tersenyum.
Aku lupa bahwa kami memiliki tugas dalam matematika.
"Beri aku waktu sebentar" aku berkata kepadanya.
"Oke. Aku akan menunggumu di ruang tamu." Jawabnya.
Aku terus menelusuri tanda. Aku hanya menggambar peta, tetapi tidak dengan kata-katanya, aku tidak bisa melacak lagi.
Aku melihat menggambarku, ada sebuah rumah dan halaman, kemudian di sisi kirinya ada hutan kemudian dari hutan ada sebuah panah menunjuk pada lingkaran yang kuasumsikan adalah sebuah gua
atau terowongan.Aku ingin tahu milik siapa rumah ini.
"Amber, apa ini benar?" Sooyeon bertanya sambil menunjukkan
notebooknya kepadaku."Ah ya." Jawabku padanya.
"Kamu cepat belajar " aku memuji dan ia menarik senyum bangga di wajahnya."Aku tahu aku pintar." Dia menjawab dengan seringai.
"Jika kau pintar, kau tidak akan meminta bantuanku, kan?"jawabku dan tertawa.
Wajah bahagianya bergantian menjadi kesal dan aku langsung berhenti tertawa ketika dia memberi ku glarenya.
Dia terlihat menakutkan dengan itu.
"Kulihat kalau kau sangat bersemangat untuk memecahkan kasus Krystal jung dan itu membuatku bertanya-tanya mengapa"tandasnya.
"Uhm, aku menemukan kasusnya menarik, seperti yang kukatakan sebelumnya" jawabku padanya.
Dia mengangkat alisnya kemudian
mengangguk kepalanya."Kurasa dia akan senang jika kau akan memecahkan kasusnya." Dia
menjawab dengan senyum manis.Aku hanya mengangkat bahu
dan kami meneruskan dalam menjawab pekerjaan rumah kami.....
Keesokan harinya, aki memutuskan untuk kembali ke rumah Jinki untuk
menunjukkan kepadanya apa yang telah ku salin.Aku melihat ke atas langit dan
awan gelap secara perlahan terbentuk.Aku mempercepat langkahku
sebelum hujan mulai turun.Aki bertemu Jinki diluar rumah mereka dan kami berbicara di teras mereka.
"Apa kau tahu apa ada rumah yang dekat hutan dan gua atau terowongan? "tanyaku.
"Aku tidak berpikir ada sebuah gua atau terowongan di pulau ini" jawabnya.
"Aku akan bertanya ibuku "lanjutnya.Jinki pamit untuk berbicara dengan Ibu tentang hal itu. Aku tinggal di teras, menonton orang-orang yang pergi dan keluar di rumah mereka.
Kemudian, perhatianku bergeser ke salah satu gadis yang berdiri dari
jarak agak jauh dariku.Aku tidak bisa melihat dengan jelas wajahnya.
Dia melihatku dan bahkan jika aku melihat kembali padanya.
Ia juga tidak menghindari mataku.
Jadi kita menatap satu sama lain. Aku
tidak tahu siapa dia. Perhatianku kembali ke Jinki ketika dia memanggilku."Amber, Ibu bilang kalau tidak ada gua di sini. Kurasa rumah itu tidak terletak di pulau ini" Jinki mengatakan dan itu membuatku agak merasa kecewa.
"Oh, oke." Jawabku padanya.
"Apa kau tahu jika ada pulau terdekat di sini yang memiliki gua? "tanyaku."Hmmm, ya. Tiga jam perjalanan dari sini jika kau naik perahu. Sebuah pulau kecil dan tidak perpenghuni, kurasa"katanya kepadaku.
"Mungkin, aku akan memeriksanya" Jawabku padanya.
Aku berbalik kearah dimana gadis itu berdiri tapi aku tidak bisa melihatnya
lagi."Aku akan pergi denganmu. Aku ingin mengambil bagian dalam memecahkan Kasus Krystal Jung juga" Jinki berkata yang membawa kembali
perhatianku kepadanya."Tentu. Mari kita pergi ke sana akhir pekan depan" Kataku dan menarik senyum di wajahnya.
"Uhm, aku akan pulang sekarang" terusku ketika aku bangun dari kursi.
"Apa kau yakin? Kurasa akan hujan sekarang" Jawabnya melihat awan gelap.
"Tidak apa-apa. Aku tidak keberatan kehujanan" aku menjawab dengan bercanda dan mengejek.
Aku mengucapkan selamat tinggal untuk dia dan keluarganya sebelum aku pergi.
Ketika aku lewat di tepi sungai di mana aku jatuh sebelumnya, aku
melihat gadis yang menatapku tadi.Dia hanya berdiri di sana, melihat sungai. Aku berhenti berjalan dan mengawasinya.
Aku terkejut ketika dia menolehkan kepalanya untuk melihatku.
Dia berjalan menuju kearahku dan mataku melebar ketika dengan jelas aku melihat wajahnya.
"Bisakah kau benar-benar melihatkj, Yiyun?" Tanyanya ketika dia berdiri tepat di depanku yang membuat alisku menyatu.
Kurasa dia mengira aku dengan orang lain.
Tidak perlu untuk bertanya, aku tahu bahwa dia bukan manusia hidup.
"Jessica Jung." Gumamku tak percaya.
Ketika aku menyebutkan namanya, aku bisa melihat bahwa dia nampak senang.
Senyum lebar muncul wajahnya dan dia memelukku.
Dia bahkan bisa menyentuhku juga. Apa hantu Jessica Jung lakukan di dunia sekarang?
Apa semua orang yang telah meninggal benar-benar terlihat muda?.
Karena tampaknya bagiku perbedaan usia kami tidak terlalu jauh.
Dan juga, Siapa Yiyun?
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.YO!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/95528781-288-k685816.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You See Me?
RomantizmAmber Joseph Liu dipindahkan ke sebuah sekolah bergengsi di Korea, SM Academy. Karena ia mencintai teka-teki dan misteri, ia bergabung dengan klub penyelidikan. Klub saat ini memecahkan misteri hilangnya Krystal Jung, 300 tahun yang lalu. Siswa lai...