Can You See Me?

Nicole

Krystal POV

Amber tidak melihatku.

Dia tidak bisa melihatku sekarang.

Aku hanya memiliki Junsuk yang bisa melihatku sekarang.

Aku masih merasa senang karena itu, mengetahui bahwa aku masih punya dia.

Aku selalu mencoba untuk menyentuh Amber tetapi itu hanya menyakitiku setiap kali aku melihat kalau tanganku hanya melewati nya

Aku melihat bahwa ia sering bersama dengan Sooyeon.

Maksudku, sepanjang waktu dia selalu bersamanya.

Saat pertemuan klub, ia memberitahu semua orang tentang rencananya untuk pergi ke pulau terdekat.

"Mengapa kau ingin pergi ke sana?" Junsuk bertanya ingin tahu.

"Karena, kupikir kita dapat menemukan banyak petunjuk di sana" Dia menjawab.

"Apa yang membuatmu mengatakan itu?" Vic bertanya dengan alis berkerut.

"Aku melusuri tanda di gambar halmoni Lee. Dan menemukan kalau beliau berusaha menunjukkan sebuah gua"jawabnya.

"Kenapa gua?" Yuri bertanya, terdengar bingung.

"Kurasa kita akan menemukan sesuatu di sana. Gambarnya benar-benar terdiri dari rumah, hutan dan gua atau terowongan. "kata Amber.

"Tidak ada orang yang tinggal dipulau terdekat itu" luna berkomentar.

"Mari kita pergi ke sana dan memeriksanya. Selain itu, aku dengar bahwa ada sebuah gua di sana" Amber bersikeras.

"Agar kita bisa pergi ke pulau itu, kita perlu kapal"kata Key.

"Aku tahu seseorang yang memiliki perahu" Kata Sulli dengan kegembiraan dalam suaranya, dia benar-benar mencintai petualangan.

"Bisa kau tanyakan padanya apakah kita bisa menyewa perahu itu Sabtu ini?" Amber berkata kepadanya.

"Oke" Jawab Sulli dengan jaminan.

"Terima kasih, Sull." Amber menjawab dengan senyum.
"Oh,,Aku pulang lebih dahulu" Tambahnya sambil bangkit dari kursinya.

"Kamu mau pergi kemana?" Sooyeon bertanya.

"Aku akan menemui kekasihku" Dia menjawab dengan senyum dan Sooyeon mengerutkan alisnya.

Sisanya dari kita terkejut ketika kami mendengar apa yang dikatakannya.

"Hyung, kau punya kekasih?" Key bertanya dengan tak percaya di wajahnya.

Amber melihat mereka semua dan
kemudian tertawa.

"Aku hanya bercanda." Jawabnya. "Tapi serius, aku akan pergi lebih dahulu sekarang. Aku punya sesuatu yang perlu kubeli dikota" tambahnya.

"Junsuk, kau akan membiarkan dia pergi duluan?" Aku bertanya Junsuk.
"Dia selalu pergi lebih dulu sebelum klub berakhir" Dia sedikit mengangguk.

"Aku akan mengizinkanmu untuk pergi sekarang, tetapi ini akan menjadi terakhir kalinya" Junsuk berkata kepadanya.

"Aku mengerti." Amber menjawab dengan seringai dan dia berkata
selamat tinggal kepada mereka semua.

Amber POV

Aku menemui Jessica di tempat pertemuan rahasia kami.

Kami berada di sisi sungai di mana kita pertama kali mengenal satu sama
lain.

Dia selalu sampai di sana pertama. Jessica Jung terlihat dingin tapi dia adalah gadis yang baik.

Dia kasar kadang-kadang tapi Aku masih bisa mengatasinya.

Tetapi memecahkan kasus Jung tidak
mudah, terutama jika musuhmu adalah penyihir yang cerdas.

Bisa kulihat bahwa dia membuat gerakan sekarang.

Jika aku tidak hati-hati, hanya satu kesalahan saja dan hal terburuk akan terjadi.

"Apa Nicole benar-benar membencimu dan adikmu?" Aku bertanya saat kami duduk di rumput tepi sungai..

"Kurasa iya. Dia tidak menyukai kita atau mungkin membenci kita" Dia jawab terdengar kesal.

"Apa karena Yiyun mengabaikan perasaannya?".

"Aku tidak tahu. Tapi kurasa mungkin karena apa yang terjadi pada Yiyun" jawabnya dengan suara sedih.

"Kenapa? Apa yang terjadi dengan Yiyun?" Tanyaku penasaran.

Dia berbalik, menatap mataku.

"Seseorang membunuhnya." Dia menjawab.

"Siapa yang membunuhnya?" Aku bertanya dengan mata melebar.

Aku tidak percaya pada apa yang ku dengar sekarang.

"Aku tidak tahu, tapi kurasa sepupu ku percaya bahwa keluarga kami ada hubungannya dengan kematian Yiyun" dia menyatakan.

"Apa maksudmu?" Tanyaku.

"Kurasa dia percaya bahwa ayahku dan kekasih Krystal telah bersekongkol untuk membunuhnya" jawabnya.

"Wow, tak kusangka situasinya serumit ini " aku menjawab tak percaya.

"Amber, kita harus bekerja sama untuk menyelesaikan penyihir itu,
sebelum ia melakukan sesuatu yang mengerikan lagi" katanya dengan mata memohon.

"Jangan khawatir, semua akan segera berakhir" aku menjawab padanya dengan senyuman.
"Tapi ku berharap tidak ada akan ada yang terluka, bahkan Nicole" Aku menambahkan.

"Kamu masih baik, meskipun kau bukan Yiyun lagi. "katanya dengan senyum yang indah.

Krystal POV

Sekarang sudah akhir pekan dan kita semua menuju ke pulau yang Amber ingin kita untuk pergi.

Jinki ikut bersama kami.

Semua dari mereka tampak bersemangat dan juga aku.

Aku tidak bisa menunggu untuk melihat apa yang ada di pulau itu.

Kulihat Amber dan ia hanya duduk di salah satu sudut, bermain dengan rubik nya, kurasa ia sedang berpikir sesuatu.

Perhatian kami dialihkan ke langit ketika awan gelap mulai terbentuk dan kami baru melewati setengah perjalanan ke sana.

Angin kencanh bertiup yang menciptakan gelombang besar dan membuat perahu bergoyang.

"Junsuk, kurasa gelombang ini yang akan membuat perahu tenggelam" Aku berkata pada Junsuk.

"Eh,,jangan khawatir Krys, gelombang tidak bisa menghambat kita. Kita memiliki kapten yang baik di sana" Dia menjawab, menunjuk pria yang sekarang serius mengemudi perahu.

Gelombang ini sangat besar dan kemudian menghantam perahu yang mencoba untuk membuang kami
semua dari kapal.

Kupikir airnya hanya akan melewati ku tapi aku salah.

Aku tidak memegang apa pun seperti yang lain, dan akhirnya aku terbawa air dan jatuh dari kapal.

Aku bahkan tidak mengerti apa yang terjadi.

Aku perlahan-lahan tenggelam di
dasar laut, aku tahu bahwa tidak ada yang bisa menyelamatkan ku sekarang.

Sebelum aku kehilangan kesadaran, aku melihat Amber, mencoba meraih tanganku.

Aku merasa bahagia ketika aku membaca gerakan bibirnya.

Meskipun aku tidak bisa mendengar apa yang dia katakan, tapi aku tahu ia memanggil namaku. Amber, tolong.....

"Aku tidak akan membiarkan dia menyelamatkanmu, Krystal. Aku akan mengubur dan memenjarakanmu di dasar laut di mana ia tidak akan bisa
menemukanmu lagi. Kali ini, aku akan memastikan bahwa dia akan menjadi milikku!" aku mendengar suara perempuan yang akrab bagiku.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

* Nicole *