Sad Goodbye

1.5K 222 85
                                    

Krystal POV

Aku membuka mata lagi dan melihat Amber menatapku. Aku merasakan sesuatu yang berbeda.

Dia membantuku untuk bangun. Ketika melihat sekeliling ruangan, aku melihat Nicole dan Yiyun bersama-sama, dan mengejutkanku.

Aku merasa kepalaku sedikit berat dan pusing.

"Selamat datang kembali di kehidupan, Krystal." Yiyun berkata kepadaki dengan senyum di wajahnya.

"B-Benarkah- ..."

"Ne, kutukan itu telah lepas sekarang." Nicole memotong.

Aku tidak percaya apa yang dia katakan. Itu benar-benar membuatku sangat bahagia.

Aku melihat Amber dan dia tersenyum padaku tapi aku melihat bahwa ada kesedihan di matanya.

Aku bertanya-tanya apa yang salah dengan dia.

"Apa yang salah, dork?" Aku bertanya kepadanya.

Nicole dan Yiyun saling memandang kemudian ke Amber.

"Kamu hanya punya 10 menit sebelum tengah malam Amber." Nicole berkata yang membuatku bingung.

Dan Yiyun kemudian tiba-tiba menghilang.

"Apa maksudnya itu?" Tanyaku.

"Dia hanya mengingatkan ku tentang waktu." Jawabnya padaku.
"Jadi, apa rasanya menyenangkan kembali hidup?" Dia bertanya.

"Tentu saja, bodoh. Kamu tidak perlu menanyakan hal itu." Aku berkata kepadanya dan dia hanya tertawa.

"Yiyun mencintai sepupumu Nicole dan bukan kamu. Bukankah itu mematahkan hati?" Katanya sambil duduk di sampingku di tempat tidur.

"Kenapa begitu?" Aku bertanya kepadanya dengan alis berkerut.

"Aku hanya berpikir kalau kamu memiliki perasaan padanya" Ia menjawab dan tertawa.

"Aku kira dia yang memiliki perasaan padaku" Aku balas.

"Berhenti berasumsi konyol" Jawabnya dan tertawa.

Aku menampar bahunya.

"Sekarang aku seorang manusia biasa lagi, aku akan mendaftar di sekolahmu dan bergabung dengan klub." Aku berkata kepadanya.

Ketika aku mengatakan ini, aku melihat bahwa senyum di wajahnya perlahan memudar.

"Serius Amber, apa yang salah?"

"Tidak ada yang salah, Krystal." Jawabnya padaku.

"Kamu berbohong! Kenapa tidak kamu ceritakan ?!" Aku mengangkat suara.

Aku benci ketika seseorang menyimpan sesuatu dariku.

"Apa yang kau ... sedihkan?" Aku bertanya sembari suaraku memudar di akhir kalimat.

Amber POV

Berpikir bahwa aku tidak akan pernah bisa melihat Krystal lagi setelah ini membuatku benar-benar sedih.

Tidak peduli berapa banyak aku mencoba untuk menyembunyikan kesedihanku dengan senyum dan tawa, tetapi masih bisa dilihat.

Tidak akan memiliki memori tentang dia membuat dadaku terasa berat dan hatiku terasa sakit.

"Kau tahu cerita tentang Sleeping Beauty, kan?" Aku mulai.

"Ya, kenapa?" Dia bertanya padaku dengan alis berkerut.

"Dia sudah tertidur untuk waktu yang lama sebelum pangerannya datang untuk menyelamatkannya. Kasus ini yang sama dengan milikmu" aku berkata kepadanya.

"A-Apa kamu mengatakan kalu kamu m-menciumku?" Katanya terlihat sedikit terkejut denagn apa yang baru saja ia sadari..

"Aku dipaksa untuk melakukannya." Kataku padanya bercanda dan dia cepat memukul kepalaku dan bangun dari tempat tidur.

"Jadi ciuman telah membangunkanku. Harusnya ini menjadi ciuman cinta sejati, kan? Bukan hanya ciuman biasa." Katanya tanpa berbalik ke arah ku.

"Ya." Aku menjawab padanya tak lama.

"Beruntung bagimu, Aku mencintaimu." Gumamku sendiri.


.
.
.
.
.

Dia menoleh padaku dan dinilai dari ekspreai wajahnya, dia mendengarku tadi.

"A-Apa yang kamu katakan?" Dia bertanya padaku.

"Ya?" Aku menjawab padanya.

Aku tidak ingin mengatakan padanya bagaimana perasaanku. Setidaknya untuk saat ini.

"Setelah itu, Stupid?!" Dia menjawab kepadaku terdengar kesal.

"Apa kamu mendengarku mengatakan sesuatu setelah itu?"aku bertanya balik berpura-pura tidak tahu apa-apa.

Aku bisa melihat kekecewaan di wajahnya saat dia berpaling.

"Lupakan." Katanya.
"Mari kita pergi ke tempat yang lain. Aku yakin mereka sudah mencari kita." Dia berkata kepadaku.

Perhatian kami bergeser ke suara keras dari dentingan jam.

"Oh, aku tidak mengira bahwa jam pendulum lama kami masih bekerja." Katanya dan mengejek.

Ketika dia memegang gagang pintu, tangannya hanya menebus melewatinya.

Aku bisa melihat bahwa dia terlihat takut dengan apa yang terjadi padanya.

Dia melihat tangannya saat ia perlahan-lahan berubah menjadi tak terlihat.

"Amber apa yang terjadi?" Dia bertanya padaku.

"Tenang Krys, itu hanya tanda bahwa kamu sekarang akan kembali ke kehidupan yang nyata dimasa lama mu" Aku berkata padanya.

"Apa maksudmu?" Dia bertanya padaku.

"Kamu akan tinggal di waktumu yang sesungguhnya. Nicole akan mengembalikan semuanya." Jawabku padanya.

"Apa kamu mengatakan bahwa kita tidak akan pernah bertemu lagi?" Dia bertanya padaku dan aku melihat air matanya mulai terlihat dipelupuk matanya.

"Tidak! Aku tidak mau itu! Aku ingin tinggal di sini! Aku tidak keberatan menjadi hantu selamanya, selama aku bersamamu. Amber, lakukan sesuatu! Lakukan sesuatu untuk menghentikanku menghilang." Lanjutnya dengan air mata yang mulai bergulir di pipinya.

Aku tidak bisa menahan air mataku juga dan akhirnya pun aku menangis ketika aku melihat dia perlahan-lahan menghilang tepar di depan mataku.

Aku segera pergi mendekat kearahnya untuk memeluknya, tapi aku sudah tidak bisa menyentuhnya lagi.


"Jika kita ditakdirkan untuk bersama lagi, aku yakin kita akan bertemu tidak peduli waktu apa dan dimasa apa itu" aku berkata kepadanya.

"Aku tidak akan melupakanmu, Amber. Aku mencintaimu!" ​​Dia berkata kepadaku.

"Aku juga mencintaimu, Krystal Jung. Aku akan menunggumu untuk datang ke dalam hidupku lagi." Kataku padanya dengan senyum manis dan setelah itu, dia menghilang.

"Terima kasih untuk segalanya, Am." Nicole berkata kepadaku ketika dia muncul lagi.

Aku menyeka air mataku.

"Tidak masalah, Nic. Ku harap dia akan baik-baik saja." Kataku padanya.

"Jangan khawatir, dia akan baik-baik saja." Dia meyakinkanku.
"Sekarang, saatnya bagimu untuk pergi tidur dan melupakan semuanya." Katanya kepadaku dan kemudian kepalaku  mulai terasa berat.

Mataku hanya menutup sendiri pada saat itu dan aku kehilangan kesadaran.


Kuharap kita akan bersama dilain waktu jika sekarang belum bisa.

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.




---END---











I thought...

Can You See Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang