Can You See Me?

Curse?

Amber POV

Aku menemukan sesuatu yang tertulis di belakang lukisan. Itu membuatku heran. Aku rasa Jung kecil ini benar-benar telah jatuh cinta. Aku bisa melihat di matanya bahwa ia jatuh cinta pada lukisan dan di foto ini juga.

Mereka semua membalikan kepalanya kearahku ketika aku mengatakan kalau dia tidak kawin lari dengan kekasihnya.

"Apa yang membuatmu berkata seperti itu?" Junsuk bertanya ingin tahu.

"Dua saudara, dekat satu sama lain tetapi ketika kegelapan datang di antara mereka, yang satu hilang begitu saja menderita akan kematian yang tak berujung sementara yang lain tertinggal didunia menderita akan kehidupan "

Aku membaca apa yang tertulis di atas kertas lukisan ini.
"Ini yang tertulis di sini." Aku berkata kepada mereka dan menunjukkan kepada mereka.

"Siapa yang kalian pikir menulis ini?" Tanya Key penasaran.

"Mungkin pelukis yang menulis ini" Luna menjawab dia.

"Lalu siapa yang mungkin menjadi pelukis itu?" Tanya Vic.

"Ku pikir, mungkin seseorang yang dekat dengan keluarga mereka. Apakah Krystal menyebutkan sesuatu tentang lukisan itu? " aku bertanya Junsuk.

"Ya, kurasa dia adalah kekasih Krystal atau seseorang yang dia cintai yang melukis itu "jawabnya.

...........

Aku ingin tahu kegelapan apa yang dimaksud kekasih Krystal itu. Jika Krystal adalah orang yang hilang, kalau begitu kakaknya lah yang tertinggal menderita akan kehidupan.

Mengapa kedengarannya bagiku bahwa mereka telah dikutuk? Jika benar, lalu siapa yang mengutuk mereka dan mengapa mereka dikutuk? Itu adalah beberapa pertanyaan yang muncul di kepalaku sekarang.

Krystal POV

Aku tidak percaya kalau aku memiliki kekasih sebelumnya. Mengapa aku tidak ingat dia? Aku benar-benar tidak punya kenangan tentang dia, bahkan jika hanya sebuah fragmen memori sekalipun...

Semua orang berpikir sangat mendalam tentang apa yang tertulis dilukisan. Sudah sangat sore ketika mereka memutuskan untuk menyebutnya sehari.

"Junsuk, menurutmu apa makna dari tulisan di lukisan itu? " aku bertanya Junsuk. Dia sedang berbaring di tempat tidurnya dan aku berbaring di sisi lainnya.

"Aku tidak tahu. Aku hanya tahu kalau itu mengacu padamu dan kakakmu. Kau adalah satu yang tiba-tiba saja menghilang dan lainnya kakakmu yang tertinggal didunia" dia menjawab kepadamu.

"Aku berharap kita bisa menemukan jawaban segera atas misteriusnya hilangnya aku" gumamku.

"Jangan khawatir, kita memiliki orang-orang pintar yang membantu untuk memecahkan masalahmu" Dia menjawab kepadaku dengan senyum.

"Kamu benar. Terutama Stupid Dork itu. Dia begitu tajam "Jawabku dan tertawa.

"Kau terdengar seperti kau akhirnya menyukainya." Junsuk menggodaku.

"Aku masih tidak menyukainya. Aku hanya menyukaimu. "Aku menjawab padanya.

Dia kemudian tersipu yang membuatku merasa lucu. Amber merupakan bantuan besar untuk klub kami tapi aku masih tidak suka dia.

Bagiku, dia itu pervert karena dia melihat Unnie-ku dengan nafsu (*itukan bagimu krys, siapa tahu...).

Walaupun begitu Aku tetap berterima kasih padanya karena ia benar-benar bekerja keras dalam memecahkan kasusku.

Key POV

Kami tiba di rumah dan Amber hyung masih di pikiran dalamnya. Kurasa dia masih memikirkan tentang apa yang dia baca tadi. Dia berbaring di sofa dan menatap langit-langit dengan pandangan kosong.

Aku mengambil foto yang ia tempatkan dimeja kopi dan itu menarik perhatiannya.

"Jung sisters keduanya tampak dingin, tetapi mereka cantik. "gumamku dan meletakkan kembali pada meja. Amber hyung bangkit dan mengambilnya.

"Apa kau percaya pada sihir?" Dia bertanya tanpa melepaskan matanya pada frame yang ia pegang.

"Tidak terlalu, mengapa?" Tanyaku.

"Hanya muncul dipikiranku sebelumnya kalau mereka berdua telah dikutuk"jawabnya. Aku terkejut atas apa yang ku dengar.

"A-apa kau berpikir begitu, Hyung?" Tanyaku lagi.

"Ya, Jung kecil mungkin dikutuk dengan menghilangnya dia dan kakaknya dikutuk hidup menderita di dunia ini. "dia menjawab.

"Kurasa kutukan Krystal jauh lebih ringan daripada kakaknya"jawabku padanya.

"Mereka berdua menderita sesuatu, Key." Dia mendengus.

"Tapi setidaknya dia tidak merasa sakit" Jawabku.

"Rasa sakit fisik mungkin tidak, tetapi secara emosional, aku yakin dia merasakannya"jawabnya.
"Buat penelitian tentang Jessica Jung juga, aku pikir kita akan dapat menemukan sesuatu jika kita mempelajari kasusnya. "lanjutnya.
.
.
.
.
.
.