White Orb

1.1K 195 37
                                    

Amber POV

Aku berjuang keras hanya untuk menghindari serangan dari Chungsook. Aku memang tidak terlalu pandai dalam berkelahi.

Mataku tidak pernah lepas dari tangannya yang memegang pisau.

Bahkan dia berhasil membuat luka di pipi kananku.

Teman-teman juga berjuang agar mereka bisa membebaskan diri.

"Kurasa kau kehabisan keberuntunganmu, Yiyun." Katanya dengan seringai.

"Keberuntunganku tidak terbatas, Chungsook." Jawabku padanya dengan seringai sambil mengusap darah dari wajahku.

Dapat kulihat bahwa ia jengkel dengan bagaimana aku menanggapinya.

"Aku tidak akan membiarkanmu menyentuh Krystal, tidak akan pernah lagi!" Jawabnya padaku dan mulai menyerangku.

"Waktumu sudah ada di masa lalu, dia milikku sekarang" Aku menjawab padanya dan memutuskan untuk berhenti menghindar dan melawan serangan-serangannya.

"Krys, lihat bagaimana aku akan menghabisi berandal ini!" Katanya pada Krystal.

"Hentikan Chungsook!" Kata Krystal saat ia mencoba untuk menahan Chunsook tapi tangannya hanya melewatinya.
"Jangan memprovokasi dia, Amber." Dia memarahiku ketika dia berbalik ke arahku ..

"Jangan khawatir, aku tidak akan mati di sini." Jawabku padanya.

Aku cepat mengingat semua yang telah kupelajari dalam pertahanan diri. Menenangkan diri.

Dia berencana menusuk perutku. Ketika pisaunya mengarah padaku, aku cepat menahan tangannya dan memegang pergelangan tangannya erat dan menyikunya di wajahnya dengan tanganku yang lain.

Pukulanku mengenai hidungnya lalu ia mengambil beberapa langkah mundur.

Dia telah menjatuhkan pisau itu dan aku mengambilnya.

"Kau jago juga dalam berkelahi sekarang." Katanya padaku sambil menyeka darah yang menetes dari hidungnya.

"Kita hentikan saja pertarungan sia-sia ini, kita juga memiliki satu tujuan umum yang sama di sinikan, yaitu untuk membebaskan Krystal dari kutukannya" aku berkata kepadanya.

"Baik." Jawabnya.

Aku tidak mengira bahwa ia akan berubah pikiran secepat ini.😧

"Baik." Gumamku dan meniup napas.
"Kau bebaskan mereka, beri aku ekstrak bunganya sehingga aku bisa mencampurnya dengan air kehidupan" Katanya kepadaku.

Aku menatapnya curiga.

"Apa? Aku juga akan memberikannya kepada Krystal," Tambahnya.

Aku menyerahkan botol ekstraknya dan berjalan menuju teman-temanku.

Aku tidak bisa membunuh Junsuk ataupun memberinya cedera parah pada tubuhnya.

Aku menuju ke teman-teman, mereka semua ditidurkan. Mereka semua hanya duduk di lantai, terikat dengan tali.

Tangan mereka juga terikat di punggung mereka bersama-sama.
Kaki mereka diikat juga.
Ketika aku membungkuk untuk memotong tali.

"Amber, hati-hati!" Aku mendengar suara Krystal.

.
.
.

.
.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.
.

.
.
.
.

Can You See Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang