Real Game Will Begin

1.3K 194 32
                                    

Key POV

Sebelum Hyung terhempas dari perahu oleh gelombang besar, ia menyuruhku untuk membawa semua orang ketempat yang aman dipulau dan diam, dan jangan mencari dia,  apapun yang terjadi.

Dia mengatakan padaku kalau ia yang akan menemukan kami di pulau.

Aku bingung ketika dia bilang ini, seolah-olah dia tahu apa yang akan terjadi padanya.

Aku ingin menyelamatkan dia tapi hal
lain telah menghentikanku.

Sebuah gelombang yang sangat besar dan kapten berjuang untuk mengambil kontrol perahu.

Kita semua merasa lelah karenanya dan akhirnya berhenti dan menjadi tenang.

Kami berhasil mencapai pulau dengan aman dan sehat tanpa Hyung.

Bahkan jika Hyung mengatakan kepadaku itu, aku tidak bisa berhenti merasa khawatir tentang dia.

...

Sisa teman-teman kita sangat khawatir juga.

Mereka sudah tenang ketika aku mengatakan kepada mereka bahwa Hyung adalah perenang yang baik dan ia akan berhasil menyelamatkan diri dan akan menemukan kita di dalam pulau.

"Jangan khawatir Key, aku yakin Amber akan berada di sini secepatnya" Yuri berkata kepadaku sambil menepuk bahuku saat dia mendekatiku.

"Terima kasih, Yul." Jawabku kepadanya dengan senyum samar.

Aku memandang Junsuk dan kulihat bahwa ia tampak suram juga.

"Apa yang terjadi padanya?" Aku bertanya Yuri dan dia hanya menaikan bahunya.

"Guys, kurasa perahu kita mendapat banyak kerusakan karena badai tadi. Mari kita menunggu seseorang untuk membawamu kembali ke pulau utama" kapten kapal berkata kepada kami.

"Berapa lama kita akan menunggu?" Luna bertanya.

"Mungkin, mereka akan berada di sini besok" Kapten menjawab, terdengar tak yakin.

"Apa ?! Kami bahkan tidak membawa pakaian ganti!" Sooyeon berseru.

"Jangan khawatir, aku mendengar ada seseorang yang tinggal di pulau ini dan kupikir kalian dapat meminta bantuan darinya" jawab sang kapten.

Kita semua melihat pulau, itu benar-benar kecil.

Kupikir hanya akan membutuhkan 2 jam untuk mengelilingi seleruh pulau.


Dari atas perahu, kita bisa melihat atap rumah.

Terletak agak di tengah-tengah pulau.

"Kuharap kita bisa meminjam beberapa pakaian di sana" Vic
bergumam.

"Kita lebih baik berharap bahwa pemilik rumah mengijinkan kita untuk tinggal di sana"Sulli berbicara.

"Kita harus buru-buru dan pergi sekarang sebelum semua dari kita sakit" Junsuk berkata dan turun dari kapal pertama.

"Kapten, apa kau memiliki peta pulau ini?" Jinki bertanya Kapten.

"Maaf nak, tapi, aku tidak punya" Jawab sang kapten.
"Tak seorangpun yang benar-benar datang ke pulau ini karena benar-benar tidak ada hal untuk dilihat di sini" jawab sang kapten.



Amber POV

Aku tidak menyangka kalau Nicole akan melakukan sesuatu hanya untuk menghentikan kita menuju ke pulau.

Kurasa benar-benar ada sesuatu di sana.

Aku tahu badai yang kita temui bukanlah badai biasa.

Ketika aku melihat Junsuk menghadap ke air laut, aku tahu bahwa Krystal telah jatuh disana.

Aku bisa melihatnya melaui reaksi Junsuk.

Ketika gelombang besar kedua menghantam perahu, aku tidak memegang apa pun sehingga Aku bisa jatuh dari perahu dan akan dapat menyelamatkan Krystal.

Kurasa lawan kami sudah tahu bahwa aku bisa melihat Krystal.

Terlambat bagiku untuk memaksakan diri untuk percaya bahwa dia tidak ada.

Jika musuh tahu aku bisa melihat krystal, itu akan sangat berbahaya, maka dari itu aku meyakinkan diri bahwa Krystal tak ada...

Sulit bagiku untuk berhenti percaya bahwa dia ada, aku harus berusaha benar-benar tidak melihatnya lagi.

Butuh beberapa saat bagiku untuk mengatur pikiranku lagi bahwa dia ada, untungnya, sebelum aku kehabisan nafas, aku berhasil meraih tangannya dan menariknya keluar dari lautan.

Tetapi gelombang terlalu kuat dan besar untuk kutangani.

Aku benar-benar berpikir bahwa aku aku meninggal karena ketika aku l membuka mataku lagi, aku mendengar seseorang memanggil namaku.

Kemudian aku melihat wajah Krystal.

"Apa kamu baik-baik saja?" Dia bertanya padaku.

Aku terbatuk karena air yang tertelan dan aku perlahan-lahan bangun.

Aku bisa merasakan seluruh tubuhku sakit.

"Di mana kita?" Aku bertanya.

Aku memegang kepalaku karena
sedikit sakit.

"Yah! Jawab aku dulu!" Jawabnya dengan suara keras terdengar kesal.
"D-dan kau bisa melihatku lagi kan?"

Dia menembakku dengan glare nya yang agak terlihat seperti Sooyeon dan Jessica.

"Aku baik-baik, dan ya " Aku menjawab padanya tak lama.

Dia mengembuskan nafas lega.

"Aku tidak tahu di mana kita sekarang. Aku tidak yakin apakah ini pulau yang  kita tuju" dia menjawab kepadaku.

Aku melihat-lihat sekitar dan semua yang bisa kulihat adalah hutan tebal.

Aku memeriksa langit dan sekarang tenang dan tidak ada tanda-tanda hujan atau badai yang akan datang.

Kuharap  akan terus seperti ini.

Jika Nicole benar-benar mencintai pria yang terlihat sepertiku, dia tidak akan menempatkanku dalam bahaya seperti itu, kan?

Atau dia benar-benar mencoba untuk menyingkirkan Krystal?

Dia benar-benar tidak memiliki pertimbangan apapun.

"Kemana kamu pergi?" Krystal bertanya ketika aku bangun
dan berjalan.

"Aku akan memeriksa tempat ini" aku menjawab tanpa berpaling padanya.
"Tetap di sini."

"Tidak mau! Ak-aku akan ikut denganmu" Dia cepat menjawab dan
berjalan di sampingmu.

"Jangan!, pergi ke mana Junsuk berada dan katakan padanya untuk menginformasikan orang lain bahwa aku baik-baik saja" kataku padanya ketika aku berhenti berjalan dan melihat dia.

Dia menatapku dengan alis berkerut.

"Baiklah" Ia menjawab dengan nada datar sambil menghindari mataku.

"Pokoknya, jangan bersama dengan Sooyeon saja, mengerti?"

"Mengapa?"

"Lakukan saja. Bisa kau berjanji padaku?" Aku menjawab melihat langsung dia di matanya.

"Y-Ya." Jawabnya.
"Aku akan kembali." Dia berkata kepadaku sebelum dia menghilang.

Aku tahu bahwa dia bingung sekarang tapi ini bukan waktu yang tepat untuk menceritakan semuanya.

Masih ada sesuatu yang aku butuhkan untuk mencari tahu.

Aku harus yakin dan yakin dalam setiap keputusan dan langkah yang kubuat.

Sekarang, permainan yang sebenarnya akan dimulai!










.
.
.


"Nicole, aku tahu kau melihatku sekarang. Bersabarlah,, aku tahu kita akan bertemu di sini"Aku bergumam dengan seringai.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Can You See Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang