Third Riddle

1.2K 206 40
                                    

Amber POV

Ketika aku sampai di lantai bawah, aku bertemu Vic di ruang tamu.

Aku mengeliarkan mata di sekitar ruangan untuk mencari Jinki dan Luna tapi aku tidak bisa menemukan mereka.

Tempat ini menjadi lebih tenang ketika hanya ada empat dari kami yang tersisa.

"Di mana Luna dan Jinki?" Aku bertanya.

"Mereka berada di luar, mengapa?" dia menjawab.

"Ayo kita pergi ke hutan sekarang dan mencari bunga." Aku berkata padanya.

"Apa kau yakin kalau kita dapat menemukan bunga di hutan itu?" Tanyanya ingin tahu.

"Ya." Aku menjawab dengan jaminan dan tersenyum padanya.

"Kau adalah anggota paling cerdas di klub, Am." Dia memujiku.

"Tidak begitu" Jawabku dan mengejek.
"Ayo pergi."


Kami pergi ke hutan dengan Jinki dan Luna.

Aku membawa mereka ke tempat di mana aku bertemu penjaga bunga itu kemarin.

Kurasa dia hanya ingin melihatku karena dia membuat semua temanku tertidur.

Aku tidak bisa membawa tiga orang di pinggungku!!!.


"Apakah kau sudah memiliki jawaban sekarang?" Sooyoung bertanya.
"Jika salah, aku akan mengubah jiwamu menjadi salah satu bunga hantu itu" Dia mengancamku.

"Aku tahu." Jawabku padanya.
"Tapi maaf, aku tidak bisa membiarkan mu melakukan itu." Lanjutku dengan seringai.

"Dengan seringai di wajahmu, aku berasumsi bahwa kau benar-benar percaya diri sekarang akan jawabanmu benar." Katanya padaku sambil mengangkat alis kirinya.

"Aku 1000% yakin." Aku menjawab dengan penuh percaya diri.

"Jadi, apa itu?" Tanyanya, terdengar tidak sabar.


"Peta." Jawabku dan kupikir dia sedikit terkejut bahwa aku mendapat jawaban yang benar.

"Kau beruntung, Nak." Katanya kepadaku.
"Bagaimana kau tahu jawabannya?"

"Aku baru menyadari itu ketika aku melihat pemilik rumah yang kami tinggali di sini memegang salah satu peta kemarin." Jawabku.

"Nah, kau memang pintar." Dia memujiku dan itu membuatku tersenyum.
"Tapi Aku tidak bisa memberikan bunganya, aku hanya bisa memberikan ekstraknya itu." Lanjutnya dan menyerahkan satu botol kecil tersegel dan tertutup gabus.

Didalamnya terdapat cairan biru muda menyala.

"Terima kasih untuk ini." Kataku padanya saat aku mengambilnya dari tangannya.

"Apa yang akan kau lakukan selanjutnya?" Dia bertanya padaku.

"Teman-temanku sedang mencari botol mantra sekarang, jika mereka menemukannya, kita akan mencampurkannya dengan Air Kehidupan." Aku berkata kepadanya.

"Apa kau mencoba untuk membangunkan seseorang dari tidur nyenyaknya?" Katanya kepadaku yang berkerut alis.

"Apa maksudmu?" Tanyaku.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Perhatian kami bergeser ke langit ketika kita mendengar guntur yang sangat keras.

Semua burung beterbangan dan aku bisa mendengar suara mengepakkannya.

Kemudian langit perlahan tertutup oleh awan gelap.

Ketika aku melihat ke mana Sooyoung berdiri, aku tidak bisa lagi melihatnya.

Aku memasukan botol kecil itu ke dalam sakuku.

Ketika aku berjalan menuju arah temanku, aku tidak melihat salah satu akar pohon yang menempel di tanah yang membuatku tersandung karenanya.

Aku jatuh sangat keras diatas tanah.

Menutup mataku kuat. Ketika kubuka lagi, aku kembali pada ruang di mana Nicole Jung berada.

"Selamat, Yiyun." Katanya padaku.
"Kamu berhasil menemukan dua item di pulau ini." Katanya padaku setelah aku bangun.

"Sudah kiku bilang, itu hanya akan membutuhkan waktu kurang dari tiga hari." Aku menjawab padanya dengan seringai.

"Jangan lupa kalau kamu masih belum mengetahui siapa aku dalam kelompok temanmu" Katanya padaku.

"Akan kucari tahu secepatnya." Jawabku padanya.

"Ingatlah untuk melakukan apa yang telah ku katakan sebelumnya." Dia mengingatkanku.

Aku menatap matanya.

"Kenapa kau ingin aku membunuhmu? Kau tahu bahwa aku tidak bisa melakukan itu, kan?" Kataku padanya.

Dia menatapku dengan mata berkilau dan menangkupkan pipi kiriku dengan tangannya.

Kurasa dia benar-benar merindukan Yiyun.

"Kamu mencintainya, bukan?" Dia bertanya padaku.


.
.
.

"Siapa?" Jawabku.




.
.
.
.

"Sepupuku" Dia menjawab sambil menarik kembali tangannya.
"Bahkan dalam kehidupan ini, perasaanmu untuknya masih belum berubah." Katanya padaku dengan senyum sedih.





Aku berhenti sejenak dan memikirkan apa yang ku rasakan untuk Krystal.



Aku suka menggoda wanita itu dan membuatnya merasa terganggu.

Tapi tidak pernah datang dalam pikiranku kalau aku mencintainya.

Aku tersentak dari pikiranku ketika mendengar Nicole berbicara lagi.

"Seseorang telah bergabung dalam permainan kita" Dia memberitahuku.

.
.
.

"Siapa?" Aku bertanya ingin tahu.

.

.

"Cobalah untuk mencari tahu juga." Dia berkata padaku dengan senyum licik.

"Man~, kau suka memberiku waktu yang sulit." Aku mengeluh padanya dan dia mengejek.

.
.
"Aku tahu kamu suka dengan cara ini." Jawabnya.

.
.

"Pokoknya, apa mantra yang akan membuat campuran ini efektif untuk membawa kembali Krystal menjadi normal?" Aku bertanya.

"Aku punya teka-teki untukmu. Dan jawaban dari teka-teki ini akan menjawab pertanyaan mu juga." Katanya padaku yang membuatku menaikkan alisku.

"Jika aku tidak bisa menjawab itu, apa yang akan terjadi padaku?" Aku bertanya.

"Tidak ada yang akan terjadi padamu, tetapi kamu tidak akan dapat mengetahui jawaban dari pertanyaanmu itu" Dia menjawab padaku dengan seringai.

"Oke, apa itu." Aku berkata padanya.

"Lebih besar dari Allah dan lebih jahat dari iblis. Orang miskin memilikinya, orang kaya membutuhkannya dan jika kamu makan kamu akan mati. Apa itu?" Dia katakan teka tekinya.
"Jika kamu bisa menjawab ini dengan benar, aku akan mengabulkan satu permintaanmu"

"Apa kau serius akan hal itu?" Tanyaku.

"Ya." Jawabnya padaku.

"Oke." Aku menjawab dengan senang hati.
"Teka-tekimu benar-benar sulit ...

















.
.
.
.
.
.
.

.....bagi mereka yang mendengar itu untuk pertama kalinya" Terusku dengan seringai.

.
.
.
.
.
.
.
.




Kira-kira apa guys??

Can You See Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang