3. Rather be

1.8K 113 8
                                    


Saling bertengkar adalah salah satu ciri khas untuk menjadi awalan sebuah kisah cinta yang Indah bukan?- Anonim


.........
Romeo mendribbel bolanya melewati Dirga- sedikit melompat lalu memasukanya kedalam ring basket. Cowok itu bersiul pelan- sengaja benar membuat Dirga jengkel melihatnya.

"Kalo tanding futsal gue yang menang" kata Dirga sambil melemparkan sebotol minuman untuk Romeo.

Romeo menangkapnya dengan kekehan kecil- Dirga ini, kalau kalah masih saja sombong, Dan Romeo tahu jelas tabiat kawan dekatnya itu.

Jam istirahat pertama. Saat seluruh siswa berbondong- bondong datang ke kantin- sibuk mengantri untuk membeli makanan- Romeo yang sedang malas berdesak-desakan lebih memilih untuk main basket bareng Dirga. Dirga mengiyakan- karena sebelumnya Romeo sudah memesan makanan kepada seorang siswa yang lewat. Titip maksutnya. Lagipula di sekolahnya ini siapa sih, yang berani menolak perintah dari seorang Romeo?

Beberapa siswa Yang lewat didepan Romeo menunduk takut-takut, Ada juga Yang melirik sambil berbisik bisik ria dengan kawan sampingnya- Yang terakhir inI jelas kategori cewek- siapa sih Yang ngga tahan liat wajah gantengnya Romeo Yang ngga ketulungan itu?

Romeo dan Dirga sedang mengobrol seru saat tiba-tiba seorang cewek datang kehadapan mereka- berdiri dengan kedua tangan terlipat didepan dada- dan wajahnya keliatan murka!

''Gue Renna, ketua osis disini. Dan gue Ada urusan sama lo- Romeo!'' Cewek itu dengan penuh penekanan menunjuk wajah sang pentolan Sma Virmallist. Sontak, siswa- siswa Yang sedang berseliweran tak jauh dari mereka berada langsung ikut berhenti di tepi lapangan, ikut memperhatikan.

Romeo menunjuk dirinya sendiri "Gue?" Tanyanya heran- perasaan ia tak pernah membuat ulah dengan cewek manapun. Apalagi ketua osis
"Perlu apa lo sama gue?" Lanjutnya dengan nada santai.

" Iya. Elo! Dan please dong, lo ngga usah nunjukin muka bego lo itu ya. Lo ngga usah pura-pura ngga tahu!'' Kali ini bukan hanya Romeo Yang terkejut- puluhan pasang mata Yang ikut mendengar kalimat Renna barusan pun ikut terkejut. Baru kali ini Ada orang- cewek lagi- Yang berani menghina Romeo. Bego lagi!

Satu detik. Dua detik. Romeo langsung menguasai diri. Cowok itu berdiri- memasukan kedua tanganya kedalam saku celana lalu menatap cewek Yang tingginya cuman sebahunya itu dengan kedua mata menyipit tajam "Bilang apa lo barusan?" Tanyanya dengan suara penuh penekanan. Dirga disampingnya- mengumpat pelan, bisa gawat nih kalau Romeo ngamuk!

Bukanya takut- Renna malah mengangguk kesal "Iya. LO BEGO! lo bego karena dengan gampangnya lo mukulin si Adi, karena dia mau pake aula yang juga mau lo pake buat apalah itu ga penting'' Renna mengibaskan tangan- wajahnya masih keliatan murka.

"Padahal si Adi udah izin sama kepsek buat make aula. Lah elo? Seenak jidat aja main make!" Renna selesai bicara. Tak dihiraukanya beberapa pasang mata Yang mendesiskan kalimat Mati nih cewek buat Romeo murka!

Romeo beda lagi- cowok itu terlihat tenang. Tenang Yang justru membuat puluhan siswa menahan nafas saking takutnya mereka dengan reaksi dari sang pentolan ini.

Romeo tersenyum tipis "Oh, si Adi yang kemarin itu ya?" Wajah tampannya terlihat berfikir- diam sejenak, ia melirik Dirga disampingnya

"Lo sama anak-anak mukulin Adi sampe mampus ngga Dir?'' Tanyanya kepada Dirga yang hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Masalahnya, ini si Renna udah ngeliatin dia. Dan tatapan tuh cewek bener-bener ngeri!

"Elah, paling-paling cuma bonyok dikit doang Ro. Ngga sampe mampus kok" Tentu kalimat ini bukan keluar dari mulut Dirga- tapi dari satu sosok tengil yang keluar dari kerumunan anak-anak.

Kenny- Penyanyi baru yang namanya lagi ngetop sekaligus Jongos Romeo paling setia. Cowok itu langsung lari dari kelas saat mendengar sobat karibnya lagi berantem sama ketua osis. Hello man, jelas ini tontonan seru!

Romeo sedikit menahan cengiranya saat melihat wajah keruh didepanya "Gue ngga nyangka nih, anak osis ternyata mainnya ngadu ya, sama ketua osis yang cewek begini lagi" katanya dengan senyum dikedua matanya- bukan dibibirnya.

Renna menahan kepalan tanganya- ia harus sabar- karena disini ia adalah ketua osis.

"Gue juga ngga nyangka kalau lo- Romeo harsyavardana yang katanya pentolan disini sukanya ngerendahin cewek banget ya?'' Satu senyum muncul dibibirnya "Gue tanya baik-baik nih, emang salah ya, kalau cewek jadi ketua osis? Heem? Sekarang lagi jamannya feminisme nih. Emansipasi wanita ada dimana-mana" Lanjutnya dengan kedua tangan terlipat didepan dada. Cewek itu cukup senang melihat wajah Romeo yang langsung keruh.

Penonton yang kebanyakan cewek langsung menatap Romeo rada jengkel- walaupun mereka tak bisa menatap terang-terangan karena mereka sadar siapa si Romeo ini.

Romeo mengumpat pelan- tepat saat itu, bel istirahat selesai terdengar. Berangsur-angsur kerumunanpun bubar. Renna mengangkat bahu santai "Segini doang nih? " Katanya sambil berlalu pergi dengan senyum penuh kemenangan.

Romeo langsung menendang kaleng dibawahnya- cowok itu mengambil ponselnya- menekan satu nomer lalu berucap dengan nada otoritas tinggi "Jun, lo cari tau tentang ketua osis disini. Semuanya. Sedetail mungkin. Besok Kasih ke gue"

Dirga dan Kenny saling lirik, Sepertinya pertengkaran Romeo dan Renna belum selesai.

D'OBSIDE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang