19. Penuh keyakinan

726 59 3
                                    


Semuanya terasa lebih sulit. Kenapa Jatuh cinta bisa jadi rumit seperti ini? Iya. Karena aku hanya menjadi pihak yang mencintai bukan dicintai- Rachel

.....
Rachel duduk termenung sendirian di tepi kolam renang rumah mewahnya. Cewek itu sibuk memikirkan percakapan dirinya dengan Kenzie tadi pagi. Hingga sebuah pesan masuk kedalam line nya.

"Gimana? Udah lo putusin? Gue cuman ngga mau lo kenapa-napa chel 😢😢😢"

Melihat emot yang ditulis oleh Kenzie membuat senyum Rachel merekah- ia tahu Kenzie sangat menghawatirkannya, tapi ia sendiri bingung dengan perasaannya sekarang.

Ingatan Rachel membawa cewek itu kembali termenung dalam diam.

"Aturan main di Teitan- siapa yang kena jackpot bakal dibully habis-habisan" Kenzie menatap wajah Rachel serius. Cowok itu sampai harus mendekatkan tubuhnya dengan Rachel.

Kenzie kembali berucap "Arga udah ngasih jackpot ke elo buat gue. Tandannya- hidup lo ngga bakal tenang selama menjadi siswa di sekolah kita dan-"

"Gue cuman suka sama dia doang Ken. Gue ngga ada masalah sama dia. Gue juga ngga ganggu dia. Dan gue hanya pernah ketemu dia tiga kali. Itu aja Gue udah seneng banget." Sela Rachel cepat. Cewek itu tak habis fikir karena tingkahnya yang mencoba ingin dekat dengan sosok Argantara akan membuatnya seperti ini.

Lionnel Kenzie mendesah berat "Itu berarti perasaan yang lo berikan ke Arga buat dia keganggu dan juga sikap lo ke dia yang sok kenal ngebuat Arga ngga nyaman. Makannya dia ngasih jackpot ke elo chel. Gue tahu lo orangnya supel-ceria dan selalu pingin deket sama orang baru apalagi kalau lo suka sama orang itu- lo akan ngejar orang itu sampe dapet. Tapi ini Argantara chel. Orang yang ngga boleh lo gituin"

Sebenarnya Kenzie merasa kasihan melihat wajah Rachel yang terlihat sedih. Tapi mau bagaimana lagi? Ia harus menyampaikan hal ini.

"Sebenernya lo siapanya kak Arga sih Ken?" Tanya Rachel sangat melenceng dari pembahasan mereka saat ini.

Kenzie terdiam- cowok itu menatap Rachel cukup lama, seakan menimbang apakah ia harus memberitahu Cewek ini?

"Kalau lo fikir lo bisa nutupin sesuatu dari gue, mending lo hapus ide lo itu saat ini" Ucap Rachel dengan kedua mata menatap Teman lamanya itu tajam.

Kenzie akhirnya menyerah- jika hal ini bisa membuat Rachel mengerti ia akan mengatakanya dengan jujur.

"Bokap gue meninggal setahun Yang lalu- gagal ginjal Dan terlalu stress karena perusahaan keluarga Yang sahamnya anjlok"

Rachel langsung mengusap tangan Kenzie pelan "Sorry- gue ngga tahu kalau om Warren udah ngga ada" Ucapnya merasa bersalah.

Kenzie tersenyum- membalas usapan Rachel dengan menggenggam tangan cewek itu pelan "its okay. Im totally fine, lagi pula itu udah setahun yang lalu kok" katanya tak mau membuat Rachel merasa bersalah.

Kenzie melanjutkan dengan satu tarikan nafas "Waktu itu kondisi keuangan keluarga gue jatuh banget chel. Rumah disita bank- sampe Butiknya nyokap aja udah kejual buat biaya rumah sakit bokap yang banyak banget, Disaat itu gue sama nyokap bingung banget. Apa yang harus keluarga gue lakuin selanjutnya"

Kenzie mengingat dengan jelas bagaimana kejadian itu menimpanya. Ia harus bertahan untuk menjaga keluarganya. Dan ingatan itu membuat Kenzie tersenyum getir.

Rachel menggenggam tangan Kenzie lebih erat- seakan membantu cowok itu untuk lebih kuat. Dan berhasil- karena Kenzie merasa dirinya jauh lebih baik ketika Rachel melakukan hal tersebut.

"Bulan kedua setelah bokap meninggal dan keluarga gue hidup ngga jelas- lalu Om Brahtama yang dulunya temen bokap gue dateng buat ngebantu hidup keluarga gue secara finansial. Dia bahkan ngembaliin rumah bokap yang disita sama bank- ngasih banyak tunjangan buat nyokap sampe nyokap bisa bangun Butik lagi bahkan nyekolahin gue di Teitan dengan gratis"

Kenzie sadar jika keluarganya berhutang banyak kepada keluarga Ariendra yang dengan ikhlas membantu mereka.

Cowok itu mendesah pelan "Sejak saat itu gue sekolah di Teitan dan atas permintaan Om Brahtama gue disuruh buat ngawasasin Argantara bahkan nurutin semua keinginan Arga walaupun itu sulit, Gue iyain. Karena gue rasa itu aja belum setimpal sama apa yang beliau udah berikan sama keluarga gue"

Jawaban itu membuat Rachel kini mengerti apa peran Kenzie sebenarnya dalam hidup Argantara selama ini.

Kenzie menatap Rachel serius "Lo udah tahu semuanya chel. Sekarang gue cuman mau Kasih sarang ke elo dan gue harap lo bakal ngerti" Jeda sejenak- Kenzie menggunakan waktu itu untuk menarik nafas panjang

"Lo harus pindah dari Teitan- lupain perasaan lo ke Arga. Karena kalau ngga, lo bakal ngrasain hidup kaya di neraka selama lo sekolah disana. Ngga bakal ada yang mau temenan sama elo. Semua orang bakal berbondong-bondong ngebully elo- karena dengan jelas lo dapet jackpot itu chel"

Kenzie menggenggam tangan Rachel lebih erat "Disini gue masih berperan sebagai Kenzie temen yang selalu ada buat elo- tapi nanti ketika di sekolah, sosok Kenzie akan digantikan oleh Lionnel si tukang nindas yang ngga punya hati" Cowok itu menatap Rachel tepat di manik matanya "Di Teitan gue dikenal sebaga diktator. Dan gue ngga mungkin bisa buat nyakitin elo chel- jadi jalan satu-satunya adalah lo pindah dari Teitan. Itu yang terbaik buat elo"

Rachel lagi-lagi terdiam mengingat kalimat yang diucapkan oleh Kenzie kepadannya kala itu. Cewek berambut sebahu tersebut menghela nafas panjang- kali ini pikirannya kalut, ia tak memungkiri kalau ia begitu menyukai sosok Argantara. Dan pindah sekolah berati menyerah akan perasaanya yang mungkin saja bisa terbalas.

Rachel terkejut ketika dirinya tiba-tiba mengingat kalimat alm ayahnya kepadanya beberapa tahun lalu.

"Kalau Rachel sudah menemukan cinta- jangan pernah menyerah begitu saja, karena ketika Rachel mulai mendaptkan satu persen saja tempat dihati lelaki yang Rachel sukai maka keajaiban mungkin bisa datang dan membuat Lelaki itu balas mencintai Rachel. Yang harus Rachel lakukan hanyalah mencoba"

Rachel lantas tersenyum lebar- ia telah mendapatkan jawabannya. Dengan penuh keyakinan cewek itu mengetikkan satu pesan kepada Kenzie yang sudah lama menunggu balasan pesannya.

"Tetap jadi Lionnel Kenzie yang kamu bilang ke aku- Karena maaf Ken, aku ngga bisa menyerah begitu saja"
.
.
.
.
.
.
.

jangan lupa votenya kakak. 😚😚😚

Salam hangat dari Lionnel yang sedang bingung 😯😯😯

D'OBSIDE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang