20. Hari Minggu

708 59 3
                                    


Kenyataan yang ada membuat semuanya terasa lebih rumit-Anonim


.....
Mobil everest hitam milik Romeo sudah terparkir didepan Rumah mewah milik keluarga Harsyavardana- yang tak lain adalah Rumah Romeo dan Rachel. Dengan besarnya Rumah yang ditinggali oleh kedua kakak beradik tersebut membuat Bunda mereka memutuskan untuk Mengerjakan 6 orang pembantu agar Rumah mereka tak terlihat sepi.

Romeo membunyikan klakson dengan kesal. Menunggu cewek berdandan dengan segala tetek bengeknya itu sangat membosankan.

Rachel Keluar dari Rumah sambil berlari kecil- ia lalu masuk kedalam mobil dan langsung mencium pipi kakaknya yang sudah mengkeruh karena menunggunya terlalu lama.

Rachel terkekeh kecil "Duh, abangku kaya kepiting rebus kalo marah gini" Katanya- menggoda Romeo dengan jail.

Hari ini Rachel meminta Romeo untuk mengantarkannya pergi ke Mall karena cewek itu ingin beli sepatu. Awalnya Romeo menolak- lagi pula Hari minggu lebih baik digunakan untuk tidur sepuasnya dari pada mengantarkan adek kecilnya itu pergi ke Mall. Tapi Rachel tak menyerah- cewek itu mengeluarkan jurus Gue aduin ke Bang Rainer kalau lo ngga mau nganterin gue nih membuat Cowok itu mengiyakan sambil mengeram kesal. Kenapa Rachel harus sekolah di Jakarta sih? Kenapa ngga netap di Singapura aja?

Romeo mulai menjalankan mobilnya "Lo mau ke Mall aja belagak dandan segala, masih bocah ngga usah sok kecantikan napa?" Katanya sambil menyalakan musik lalu lagu paris- milik the chainsmoker mulai mengalun Indah. Lagu kesukaan Rachel.

"Kampret lo bilang gue masih bocah- gue udah 16 tahun gini kok" Semprot Rachel kesal kemudian ia mulai melantunkan lagu kesayangannya itu.

Romeo mencibir pelan "Kemarin Bunda nelfon- lo disuruh buat milih mobil apa yang lo pinginin" Ucapnya sambil fokus menyetir.

Rachel mengedikkan bahu "Ogah. Gue mau dianter lo aja-lagian mobil dirumah ada banyak, ngapain gue harus beli lagi?" Berbeda dengan Orang diluar sana yang langsung memekik heboh ketika akan dibelikan mobil- Rachel cenderung malas, Cewek itu lebih menyukai Romeo yang mengantarnya pergi kemanapun.

Romeo langsung menjitak kepala adeknya yang agak bego itu pelan "Yang lo maksut dengan banyak mobil dirumah itu 2 mobill punya gue- 1 mobil punya Bunda dan 2 mobil punya Rai. Lo juga tahu kan kalau Bunda bakal netap di Jakarta?" Ucapnya panjang lebar. Ia tak habis fikir dengan adeknya yang malah tak mau diberikan sebuah mobil oleh Bunda mereka.

Rachel mengedikkan bahu santai "Ada mobilnya kak Rainer juga, gue mau minta anter Pak Supri aja- Soalnya gue tahu kalau lo ngga bakal mau minjemin mobil kesayangan lo itu"

Jalanan didepan mereka terlihat macet. Berkali-kali Romeo mengumpat keras karena Mobilnya tak bisa bergerak sama sekali.

"Kayaknya lo juga belum tahu kalau kakak kesayangan lo itu lusa bakal balik"

Romeo menyesal mengucapkan kalimat itu karena setelahnya Rachel langsung menabok Bahunya keras. Cowok itu langsung mengaduh sakit.

"Sakit Bego!" Teriaknya- sambil mengusap bahunya pelan. Rachel masa bodo- cewek itu malah terlihat berbinar senang

"Sumpah demi apa?! Akhirnya abang kesayangan gue pulang juga. Gue ngga akan hidup kesepian lagi. Yes"

Sambil memutar setir ke kanan- masuk kedalam Mall, Romeo berucap dengan keki "Minta ditabok juga ya nih anak" Romeo tak terima jika dirinya tak dianggap oleh Rachel selama ini.

"Kalau lo lupa- anak yang mau lo tabok ini Adek bungsunya Romeo Harsyavardana, Princessnya Rainer Harsyavardana, dan juga Putri kesayangannya Bunda kita. Gue sih cuman ngingetin doang"

Romeo sadar- jika bertengkar dengan sosok adek kecilnya itu tak akan pernah selesai. Karena ujung-ujungnya ia yang akan kalah dengan argumennya sendiri.

®®®

Mall terlihat ramai saat Arga sampai disana- Cowok yang mengenakan T-shirt putih dan celana pendek selutut itu melangkah santai masuk kedalam toko sepatu.

Ia sibuk melihat sepatu yang cocok dengannya saat mendengar suara ribut didepannya. Agak jauh- tapi ia bisa mendengar dengan jelas.

"Lo pikir gue apaan suruh pake sepatu pink begitu?"

Cowok bertubuh tinggi itu menolak mentah-mentah saran cewek didepannya untuk memakai sepatu yang jelas-jelas bukan tipenya.

"Ayolah kak. Masa pilihan adek lo ini ngga dihargain sih? Gue pingin kita couplean"

Melihat pertengkaran yang Arga yakin mereka adalah sepasang kakak dan adik tersebut entah kenapa membuatnya tersenyum tipis.

Dan senyum Arga langsung sirna ketika melihat sepasang kakak adik itu yang tak lain adalah Romeo dan Rachel- Mereka tentunya tak melihat Arga karena cowok itu langsung membalikan tubuhnya pergi untuk jalan keluar toko.

Argantara tak bisa berfikir jernih. Setelah sekian lama ia tak pernah melihat cowok itu kenapa sekarang ia harus bertemu dengannya? Bahkan Arga sangat mengingat siapa cewek yang bersama dengan Romeo barusan.

"Jadi, cewek itu adeknya Romeo?"

Tak ada yang tahu apa difikiran Arga saat ini- karena Argapun terlihat begitu kalut dengan perasaannya sendiri.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa votenya kakak...  😙😙😙

Salam dari Romeo si tukang rusuh 😍😍😍

Pekalongan, 15 mei 2017


D'OBSIDE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang