Berapa banyak rasa sakit yang lo pendam selama ini ghis? Lo benar-benar membuat gue menjadi bajingan terkutuk yang ngga tahu apa-apa tentang apa yang lo alamin selama ini- Romeo(Jangan lupa di play ost diatas ya...)
........
Aghista berdiri dengan dress hitam selutut yang ia kenakan. Malam ini adalah pesta ulang tahun tempatnya sekolah. Dan Aghista memutuskan untuk ikut, walaupun kondisinya benar-benar jauh dari kata sehat. Kedua orang tua Aghista langsung menolak keinginan Putri mereka tersebut, Tapi Aghista terus merengek sambil mengancam kalau ia tak akan mau untuk melakukan kemoterapi lagi jika kedua orangtuanya tak memberinya izin. Akhirnya, Kedua orangtua Aghista memperbolehkannya pergi dengan syarat Argantara akan ikut menemaninya.Jadi disinilah Argantara dan Aghista berada. Mereka berada di depan gedung Sma Nusa Bangsa yang terlihat ramai. Arga memperhatikan wajah saudara kembarnya yang terlihat pucat.
"Lo beneran mau ikut acaranya ghis?" Arga menangkup wajah Aghista yang terasa dingin.
Aghista tersenyum, mengiyakan "Gue harus ketemu sama Romeo buat ngasih dia ini" Cewek itu menunjuk topels kaca berisi 6 kertas bangau juga secarik surat didalamnya yang dibawanya "Sekalian gue mau pamitan ke dia. Besok kan gue harus pergi ke U.S buat jalanin pengobatan yang lebih intensif bukan?"
Argantara akhirnya menyerah, ia memeluk tubuh saudara kembarnya itu pelan "Gue tunggu lo disini ya ghis, kalau ada apa-apa hubungin gue aja, ok?"
Aghista tertawa kecil, cewek itu melepaskan pelukan saudara kembarnya lalu menatapnya dengan senyum geli.
"Gue ngga bakal apa-apa. Dan gue bakal hubungin lo kalau gue kenapa-napa"
Argantara sama sekali tak tahu jika itu adalah tawa terakhir dari Aghista yang ia dengar.
®®®
Romeo terus memandang jam tangan yang ia kenakan. Sudah pukul 9 malam, dan Aghista belum juga datang. Padahal cewek itu janji akan datang tepat waktu.
Baru saja Romeo berniat untuk menghubungi teman dekatnya itu, tiba-tiba saja Bianca-kakak kelasnya yang terkenal sangat cantik, muncul didepannya. Cewek itu keliatan menahan tangis, dan itu membuat Romeo yang tak tahu apa-apa mengernyit bingung.
"Tolongin gue Ro" Bianca benar-benar keliatan takut, wajah cewek itu juga pucat. Sesekali ia akan menoleh kebelakang untuk memastikan sesuatu.
"Tolongin apaan?" Tanya Romeo heran. Ia sangat malas berurusan dengan masalah orang lain, makanya ia agak ketus waktu bicara kepada cewek didepannya ini.
Bianca langsung menggenggam tangan Romeo erat, membuat Cowok itu berjengit kaget "Lo ngaku ke Dio, kalau lo itu cowok gue. Buat dia ngga ndeketin gue lagi, soalnya gue tahu reputasi lo disekolah ini Ro, please... "
Romeo buru-buru melepaskan genggaman cewek itu dari tangannya "Lo urus aja masalah lo sendiri. Gue ngga ada urusan sama lo" Katanya tak mau tahu.
Saat itulah Romeo melihat Aghista, cewek itu keliatan celingukan mencari seseorang. Romeo tersenyum geli melihat tampang teman dekatnya itu. Baru saja ia akan melangkah, Bianca langsung menarik lengannya dan menciumnya tepat dibibir.
Semua orang yang ada disana langsung terkesiap kaget. Termasuk Aghista yang mematung demi melihat kejadian yang begitu menyayat hatinya. Tanpa bisa dicegah, air matanya menetes seiring dengan sakit yang ia rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
D'OBSIDE
Romance(CERITA LENGKAP) ( Rainer- Romeo-Rachel) Banyak kisah yang terukir dalam kehidupan mereka. Kisah tentang satu keluarga. Kisah tentang Cinta yang penuh dengan ungkapan kata indah dan Kisah tentang bagaimana kita diajarkan untuk bisa berdamai denga...