6. Take it

1.2K 89 11
                                    


Mulai muncul perasaan- Jangan salah sangka, ini perasaan dimana gue pingin ngasih pelajaran ke dia buat nunjukin kalau dia lagi berurusan sama orang yang salah- Romeo

........
Dari segala kesibukan yang ada, Romeo paling suka dengan melihat sunset dipantai. Cowok itu bisa menghabiskan banyak waktu hanya untuk melihat deburan air pantai diselingi dengan angin yang berhembus cukup kencang. Romeo tak pernah merasa setenang ini, ia menyukai momen ketika matahari sore terbenam,  meninggalkan semburat jingga dalam awannya yang segera digantikan dengan warna gelap.

Romeo dengan tubuh bertelanjang dada dan kaca mata hitam yang ia kenakan tersenyum tipis. Entah kenapa ia mengingat satu sosok yang seharusnya sudah ia beri pelajaran karena berani membuat dirinya terusik. Iya,  siapa lagi kalau bukan si ketua osis yang namanya rena itu.

Romeo tak pernah menyangka- dari semua orang yang ada di Sma Virmallist- yang sangat tunduk padanya- yang sangat takut jika berurusan denganya- justru cewek itulah yang berani menantangnya. Disaksikan oleh ratusan pasang mata. Sama sekali tak takut dengan sikap tenangnya yang luar biasa.

"Bang, pulang yuk. Mau malem nih" Rachel menyentuh lengan romeo pelan. Romeo menoleh- tersenyum kecil ketika melihat Rachel yang bajunya sudah basah. 

Diusapnya rambut Rachel pelan "Main sama siapa lo?  Sampe basah kuyup gitu?" Tanyanya heran- perasaan ia ke pantai ini hanya dengan Rachel. Tak ada siapa- siapa lagi, bahkan pantaipun keliatan sepi. 

Rachel nyengir "Sama anak-anak itu tuh" ditunjuknya segerombolan anak kecil yang tengah melambaikan tangan kearah mereka, Rachel balas melambai dengan riang.  

"Katanya mereka anak pantai sini bang. Seru banget deh tadi. Mereka lucu-lucu" jawabnya sambil meraih lengan Romeo lalu mengajaknya berjalan. 

"Lo banget ya, mainnya sama bocah" Ucap Romeo iseng- Rachel langsung melepaskan lengan abangnya dengan kesal "Mendingan mereka juga Dari pada elo, Cuman ngeliatin pantai doang. Sama sekali ngga ngajakin gue main" Sahutnya jengkel. 

Romeo tertawa kecil- Melihat wajah Rachel yang cemberut karena ulahnya benar-benar membuat Romeo senang.
   
"Bercanda doang chel, Ampun deh" Katanya masih dengan tawa kecil.

Rachel mendengus kesal- tapi akhirnya ia meraih tangan Romeo lalu menggenggamnya erat "Bang Rainer kapan pulang ya?  Sama Bunda juga, Gue kangen banget buat kumpul- kumpul. Ngobrol bareng, Ketawa, ngeliat Kak Audrey sama bang Rainer lagi. Ngeliat Bunda sama..." Cewek itu menatap kedepan- ketengah hamparan pasir putih, sama sekali tak menatap Romeo yang sedang menatapnya dalam diam.

Romeopun sangat tahu kalau Rachel ingin mengucapkan kalimat ngeliat Bunda sama Ayah lagi, tapi cewek itu tak melanjutkanya karena tahu itu hanyalah keinginan yang sia-sia karena Ayah mereka yang telah tiada. 

Romeo dengan penuh sayang merangkul tubuh adiknya itu dalam dekapan yang hangat,  Ia berbisik pelan "Lo disini sama gue chel. Lo ngga sendiri" Bisiknya. 

Rachel mengangguk kecil- dan detik berikutnya cewek itu menggeram kesal

"Lo pake baju dong bang. Risih banget gue lo peluk-peluk gini" Gerutunya sambil mengurai pelukan Romeo yang erat.  Membuat Romeo langsung terkekeh geli.

Ah, betapa Romeo sangat bersyukur kepada Bunda- karena menyuruh Rachel untuk sekolah disini

                           ®®®

"Tanaya Renna Alexa, ketua osis di Sma Virmalist. Murid kesayangan para guru. Ngga Ada catatan pernah buat ulah.  Pararel pertama. Tinggi badan 167 cm berat 56kg. Suka banget sama makanan manis. Ukuran bh... "

"Udah-udah" Romeo dengan lambaian tangan langsung menghentikan ocehan juna.  Dirga dan Kenny yang duduk didepan mereka langsung terkekeh geli. 

Mereka berempat kini duduk di meja kantin paling ujung. Meja yang bisa mengakses jalan dari segala arah.  Meja yang hanya bisa diduduki oleh Romeo bareng konconya. 

Juna- cowok berambut pirang dengan wajah cute itu nyengir lebar "Katanya lo minta biodatanya si Renna sedetail mungkin, Nah ini" Juna mengangkat kertasnya tinggi-tinggi "Udah gue cariin. Semuanya. Lengkap. Sama tanggal lahir tu cewek gue juga tahu" Lanjutnya. 

Romeo mendengus pelan "Ya tapi ngga semuanya juga kali Jun. Lo pikir gue mau nembak tuh cewek?" Katanya rada keki. Juna ini emang sobatnya yang kadar isengnya ngga kira-kira.

"Btw, Tuh cewek mau lo apain Ro?" Kali ini Dirga bertanya dengan hati-hati. Kenny disampingnya langsung mengangguk kecil

"Ini cewek loh Ro. Jangan main-main lo" Peringatnya dengan suara yang sama rendahnya dengan Dirga.

Romeo tak menjawab. Cowok itu justru tersenyum tipis. Senyum yang baik Dirga,  Kenny dan Juna pun tak tahu apa itu maknanya kecuali bahaya! 

"Lo semua bakal ngeliat pertunjukan seru tiap harinya. Tunggu aja"

U-oh.....

D'OBSIDE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang