16. Tukang rusuh

809 63 4
                                    


Kalau biasanya gue cuman ngabisin 50 persen energi yang gue punya buat ngerjain banyak tugas sebagai ketua osis, tapi entah kenapa jika berhadapan dengan elo, gue harus ngeluarin semua energi yang gue punya dan gue sadar kalau itu sangat melelahkanRenna


....
Seminggu ini hidup Renna sangat kacau, Cewek itu selalu emosi dan marah-marah kepada siapapun. Pengurus osis yang sering kena imbas dari emosi Renna yang sering meletup-letup itu sangat faham kenapa ketua osis mereka sampai seperti ini. Apalagi penyebabnya kalau bukan Pentolan sekolah mereka- Romeo.

Saat ini Renna dan pengurus osis yang lain sedang mengadakan rapat tentang acara jurit malam untuk murid baru yang akan dilakukan seminggu lagi-ketika pintu ruang osis terbuka- menampilkan wajah Evelyn yang terlihat keder.

Evelyn langsung mendekati Renna dengan nafas ngos-ngosan "Sumpah Ren, gue tahu lo bakal ngamuk habis ini, tapi.." Cewek berambut sebahu yang menjabat sebagai sekretaris osis itu menarik nafas panjang " Gue ngga tahu harus ngomong kesiapa lagi kalau sekarang kak Romeo dan temen-temennya buat rusuh di briefing kita sama anak baru" Lanjutnya dengan panik.

U-oh, Sebentar lagi pertunjukan seru akan dimulai

®®®

"Jadi kalau gue bilang lo semua harus tunduk sama gue kalian harus nurut. Takutnya sama gue aja- ngga usah sama yang lain apalagi pengurus osis."

Renna beserta lima anggota osis dibelakangnya baru sampai diaula ketika mereka melihat Romeo berdiri didepan ratusan murid baru Sma Virmallist- Cowok itu ngga sendirian, Ada Dirga dan Juna di Sebelah kirinya juga Kenny yang lebih memilih duduk dibelakang sana.

Renna mendesah kuat-kuat- terlihat jelas kalau kali ini ia menahan emosinya yang siap meledak demi mendengar kalimat Romeo barusan.

" Eh, ada buk ketua osis. Ayo semuanya beri salam" Romeo menunjuk Renna dengan cengiran konyolnya.

Seluruh penduduk baru di Sma Virmallist itu langsung berdiri- mereka membungkukan tubuh secara bersamaan. Lalu sama-sama berucap "Bimbing kami ya kak. Tapi kami hanya tunduk kepada kak Romeo. Terima Kasih"

Demi apa?!  Sebenarnya apa yang dilakukan oleh cowok sinting itu, tuhan?!!!

Pengurus osis dibuat melongo melihat hal tersebut- jauh berbeda dengan Romeo dan teman-temannya yang sudah tertawa keras sampai seorang Kenny yang biasanya jaim saja terlihat memegangi perutnya saking kocaknya pemandangan barusan.

Renna menarik nafas panjang lalu menghembuskannya pelan- kemudian ia berjalan dengan langkah tenang. Entah kenapa walaupun Romeo adalah kakak kelasnya tapi ia sama sekali tak bisa menghormati cowok itu- yang ada saat ini ia malah ingin mencaci maki cowok tersebut dengan seluruh umpatan kerasnya.

Juna menyingkir dengan gaya yang dilebih-lebihkan "Takut  gue ah sama singa betina yang mulai keliatan taringnya" Ucapnya iseng diikuti dengan tawa teman-temannya.

Renna melotot kesal "Lo burung hantu berambut kuning terang diem aja ngga usah banyak bacot" Renna bahkan melupakan posisinya sebagai Ketua osis yang harusnya berucap lebih sopan ketika seluruh siswa baru memperhatikannya- semasa bodo amat sama anak baru- yang penting gue harus selesein masalah para mahluk astral ini dulu. pikirnya dalam hati.

Romeo terkekeh geli mendengar ucapan Renna barusan- sepertinya cewek yang semingguan ini selalu ia ganggu hidupnya sudah sangat lelah menghadapi ulahnya.

D'OBSIDE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang