45. Tak bisa kembali

668 41 4
                                    


Hidup ini absurd. Hidup ini bisa menyedihkan tapi tidak ada hidup yang buruk. -Anonim


......
"Rachel, ada cogan nyariin lo di depan gerbang" Ucap Naomi, teman sekelas Rachel yang punya wajah blesteran jepang.

Rachel mengernyit bingung "Siapa emang?" tanyanya.

"Tadi sih gue lihat dia pake seragam sekolahnya lo dulu. Kayaknya dia sekarang lagi di-" Naomi menghentikan kalimatnya karena Rachel sudah berlari keluar kelas. Membuat cewek bermata sipit itu mendengus kesal.

®®®

Rachel melihat sosok tinggi bertubuh jangkuk yang berdiri didepan pintu gerbang Sma Virmallist. Dari belakang, Rachel bisa tahu kalau sosok itu terlihat jengah karena orang-orang sibuk memperhatikannya, seragam nya yang mencolok membuat cowok itu menjadi sorotan umum.

Rachel berjalan mendekat, ia berharap kalau sosok ini adalah Argantara. Dan tanpa sadar hatinya sudah berdegup kencang. Kini cewek itu sudah berada dibelakang cowok yang masih membelakanginya. Cewek itu menepuk bahu Cowok didepannya pelan.

"Hai chel" Lionnel Kenzie tersenyum melihat Rachel didepannya. Sekilas ia bisa melihat raut wajah Rachel yang redup, tapi dengan cepat cewek itu langsung memeluknya erat.

"Kok lo ngga ngomong-ngomong kalau mau kesini?" Rachel merajuk- lebih tepatnya ia pura-pura untuk menutupi rasa kecewanya karena bukan Argantara yang datang menemuinya.

"Lo juga ngga ngomong-ngomong kalau mau pindah sekolah" Sahut Kenzie iseng, sambil membalas pelukan Rachel lembut.

Detik berikutnya Rachel sudah melepaskan pelukannya, lalu menatap Kenzie dengan bersalah "Sorry ya Ken. Gue ngga sempet ngabarin elo kalau gue pindah sekolah" Katanya sambil mendongak- mengingat tubuh Kenzie yang lumayan tinggi.

Kenzie tertawa kecil "Iya, iya, ngga apa-apa. Gue maafin kok" Senyum cerah terbit diwajah Rachel, membuat Kenzie gemas lalu mencubit pipi cewek itu pelan "Kayaknya, bakal ada yang nyamperin kita deh chel" Ucapnya membuat Rachel langsung menoleh kebelakang.

Romeo barengan dengan Kenny, Juna dan Dirga berjalan dengan langkah tergesa menghampiri Rachel di depan gerbang Sma mereka. Romeo langsung lari dari kelas ketika  Juna memberi tahu dengan panik kalau Rachel dicari cogan yang pake seragam Teitan di depan gerbang.

"Hai kak" Rachel menyapa kakaknya dengan senyum manis. Ia tahu kalau kakaknya pasti mengira kalau Argantaralah yang datang menemuinya.

Romeo mengabaikan sapaan Rachel, lalu menatap cowok didepannya dengan tajam "Ada perlu apa lo sama adek gue?"

"Ini temen aku di Teitan kak. Sekaligus temen kecil aku waktu di Singapore dulu" Ucapnya buru-buru menjelaskan siapa Kenzie, agar kakaknya yang udah emosi ini ngga tambah emosi.   "Jangan galak-galak dong kak" Lanjutnya sambil mengusap lengan kakaknya pelan.

Raut wajah Romeo sudah mulai melunak, tapi cowok itu tetap melihat Kenzie dengan curiga. Membuat Kenzie buru-buru mengulurkan tangannya.

"Gue Lionnel Kenzie"

Juna mencelutuk "Kerenan juga nama gue, Juna Satria" Katanya pongah. Kenny langsung menjitak kepala temannya itu agar diam.

Romeo menerima uluran tangan itu dengan dingin sambil menyebutkan namanya. Lalu ia berbicara dengan kalimat yang membuat siapa saja orang yang mendengarnya akan setuju kalau Romeo memang memiliki aura yang sangat kuat.

"Gue kasih waktu buat lo ngomong sama adek gue. Dan gue ngga akan segan-segan  mukulin lo barang sekali kalau lo berani macem-macem sama adik gue, ngerti?!" Ketika ia melihat Kenzie yang mengangguk barulah Romeo berjalan pergi diikuti oleh ketiga temannya.

D'OBSIDE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang