Kalau dari awal udah dikasih tahu bom waktunya dalam bentuk apa, itu namanya bukan kejutan- Romeo
........
Senin pagi. Suasana diruang osis itu terlihat sunyi, beberapa pasang mata yang ada disana menunduk takut-takut ada juga yang sekedar melirik lalu bergegas menunduk, takut sang empu yang menjadi objec pandangan memergokinya.Orang yang sedang duduk sambil meluruskan kakinya diatas meja itu terlihat asyik bermain game di ponselnya- sesekali ia tertawa kecil, tak sadar jika suasana diruang osis itu menjadi tegang karena kehadiranya.
Pintu ruang osis terbuka, Renna masuk sambil membawa setumpuk kertas ditangan "Gara-gara lo semua kerja pada lelet. Gue lagi kan yang kena damprat sama pak asril" Gerutunya kesal- Renna langsung duduk di bangkunya, menaruh tumpukan kertas itu dimeja dan ia sama sekali tak sadar jika ada satu sosok yang bukan termasuk anggota osis sedang duduk disampingnya dengan senyum kecil dibibirnya.
"Gimana soal estimasi dana buat acara pensi lusa depan vel?" Seperti biasa, Renna langsung memulai rapat osis tanpa basa basi. Ia membuka laptop didepanya sambil menunggu jawaban dari Marvel- Bendahara osis.
Marvel melirik kearah Romeo- lalu menelan ludah gugup "Lo bisa liat datanya disini Ren. Kemarin gue sama Eva udah pergi ke Pak Danny buat ngurus soa biaya" Marvel menyerahkan sebuah flashdisk kepada Renna.
Rena mengangguk kecil " Kalau lo Den, udah ngehubungin Band yang bakal tampil lusa depan belum?" Tanyanya kepada Denni- selaku Penanggung jawab acara pensi lusa depan.
Tak ada jawaban- Semuanya melirik kearah bangku yang harusnya diduduki oleh Denny tapi cowok itu sedang izin tak ikut rapat- Dan sekarang bangku itu diduduki oleh Romeo.
Renna menggerutu kesal "Lo pasti belum- WHAT? LO NGAPAIN DISINI?!" Teriak Renna dengan suara yang gila-gilaan, membuat seisi ruangan itu langsung menutup telinga.
Romeo tersenyum kecil "Suara lo boleh juga ya Ren, kapan-kapan boleh lah kita lomba teriak-teriakan" Ucapnya dengan suara yang luar biasa tenang.
"Lo ngapain sih disini? Ngga liat lo ini ruang osis? Cuman orang berkepentingan doang yang bisa masuk kesini! " Renna benar-benar terlihat emosi, dan Anggota osis didalam ruangan itu paham benar dengan ekspresi wajah marah dari sang ketua osis mereka yang terkenal galak itu.
Romeo memamerkan senyum manisnya yang membuat cewek-cewek disana menahan nafas "Gini-gini gue itu mantan anak osis loh Ren, sebagai kakak kelas yang baik gue mau merhatiin gimana kinerja osis tahun ini. Harusnya lo itu seneng"
Kakak kelas yang baik gundulmu! Tentu kalimat itu hanya bisa diucapkan Renna dalam hati, Karena kalimat cewek itu selanjutnya benar-benar membuat anggota osis kecewa "Rapat osis hari ini selesai. Kita lanjutin besok"
Mereka anggota osis langsung bergegas pergi- dalam hati mereka menyayangkan tidak bisa melihat pertengkaran Romeo dan Renna secara langsung.
Renna menarik nafas panjang, kedua tanganya dilipat didepan dada "Gue tanya baik-baik nih, lo itu maunya apa sih, wahai pentolan Sma Virmallist?" Renna sengaja menekankan tiga kata terakhir, dan Romeo sadar itu.
Romeo berdiri- Kedua tanganya masuk kedalam saku celana, menatap cewek yang tingginya cuman sedagunya itu dengan senyum disudut bibirnya "Lo tahu suara bom ngga Ren?" Cowok itu balik tanya dengan satu alis terangkat tinggi.
Renna mengernyit bingung. "Maksut lo? Ngga usah muter-muter deh" Cewek itu keliatan banget ngga suka dengan pertanyaan Romeo yang nyleneh itu
Romeo tersenyum tipis. Kali ini senyum itu terlihat berbeda
"Gue bakal buat hidup lo mulai Hari ini sampe nanti kaya Neraka! Dan ketika itu terjadi, Makaa.." Romeo sengaja menggantungkan kalimat terakhirnya dengan satu tarikan nafas panjang
"Duar! Hidup lo yang adem ini bakal berubah. Gue jamin itu. Lo siapin aja sebelum besok bom itu bakal meledak, ok Renna?" Romeo menyunggingkan senyum terakhirnya - Balik badan lalu berjalan pergi.
Meninggalkan Renna ditempatnya dengan wajah takut, cemas dan khawatir yang terlihat jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
D'OBSIDE
Romance(CERITA LENGKAP) ( Rainer- Romeo-Rachel) Banyak kisah yang terukir dalam kehidupan mereka. Kisah tentang satu keluarga. Kisah tentang Cinta yang penuh dengan ungkapan kata indah dan Kisah tentang bagaimana kita diajarkan untuk bisa berdamai denga...