--------------------------------------------------
Author's POV
Hari ini adalah hari terakhir Elda di masa SMA nya. Elda selalu berharap bahwa setelah ini ia bisa menemui dunia nya.
Elda tumbuh di dalam keluarga yang sangat harmonis dan humoris. Ia mempunyai orang tua yang sangat menyayanginya dan juga kakak laki-laki yang memiliki sifat bertolak belakang dengannya. Elda adalah seorang gadis yang cantik, dengan pipi chubby, hidung sedikit mancung, mata bulat, dan bibirnya pink natural yang bisa memikat siapa saja yang melihatnya.
Tubuhnya proporsional, tidak kurus dan tidak pula gemuk, dadanya yang padat dan sedikit terangkat, pinggangnya yang ramping, dan panggul yang padat sehingga memberikan kesan yang begitu sexy pada semua orang yang pertama kali melihatnya. Namun dibalik itu, sifat Elda yang dingin, jutek, dan sangat irit bicara, membuat para kaum adam penasaran dan berlomba-lomba untuk menarik perhatiannya. Walaupun demikian, sebenarnya Elda memiliki sifat yang baik. Sifat itu murni dari lahir tanpa di buat-buat.
Saat ini, Elda sedang bingung memilih perguruan tinggi yang akan ia tuju untuk melanjutkan studinya. Pasalnya, ia telah mengajukan beberapa beasiswa ke perusahaan-perusahaan besar dan ke perguruan tinggi yang diinginkannya. Targetnya, ia harus benar-benar mendapatkan beasiswa itu walaupun hanya satu.
Dan siapa sangka jika beasiswa yang ia ajukan ternyata di acc semua. Bukan karena keluarga Elda tidak mampu membiayai kuliah Elda, namun Elda sendiri yang menginginkan dengan alasan supaya dunia mengerti bahwa Elda adalah anak yang bermutu bagi nusa dan bangsa. Dan pilihannya jatuh pada University of Tokyo, Jepang di bidang Architecture.
Untuk pergaulan, Elda memiliki teman hanya satu. Namanya Lili Anggriana Sahir. Lili adalah teman seperjuangan Elda. Wajahnya begitu cantik namun masih cantik Elda.
Menurut Elda se-bejat apapun Lili, Elda tetap menyayangi Lili layaknya seorang saudara. Bejat? Iya. Lili merelakan mahkotanya kepada lelaki one night stand yang ia temui di club yang katanya keren banget. Bagi Elda, semua lelaki itu sama saja, baik yang tampan maupun jelek, semuanya hanya menginginkan tubuh indah wanita seolah semua wanita yang ada di dunia ini harus mereka cicipi. Hanya ada seribu satu lelaki yang benar-benar tulus mencintai seorang wanita.
Memang Elda dan Lili ini kalo lagi bosan, suntuk, atau galau ia pasti akan datang ke club elite terdekat. Walaupun Elda dan Lili masih dibawah umur, namun mereka bisa dengan mudah memasuki club tersebut. Dikarenakan, club tersebut milik paman dari Lili.
***
Disisi lain, Maxel yang tengah sibuk dengan tugas akhir membuat kepalanya serasa ingin pecah. Bagaimana tidak, dosen Maxel memberinya tugas project individu yang menurutnya tidak masuk akal, parahnya setiap individu di kelasnya mendapatkan tugas yang berberda tetapi tingkat kesulitannya sama. Di tambah lagi ejekan para kakaknya yang menyuruhnya untuk menikah. Hey! Mereka pikir menikah itu hal yang mudah? Jangankan menikah wanita saja ia tak punya. Menurutnya lebih baik mencicipi seluruh wanita yang ada di dunia ini daripada hanya satu wanita. Itu sangat membosankan.
Ya, Maxel, yang entah bagaimana menjelaskannya. Maxel adalah lelaki yang bisa dikatakan hampir sempurna. Bagaimana tidak, Maxel memiliki wajah yang sangat tampan dengan rahang yang tegas, hidung mancung, kulit bersih agak kecoklatan seperti kulit sawo matang, dan mata yang tajam membuat siapa saja yang ditatapnya dapat bertekuk lutut padanya.
Padahal, Maxel hanya mahasiswa di Harvard University, Amerika Serikat yang menempuh pendidikan S1 nya di semester akhir di bidang Management Bussines dan belum memiliki pekerjaan.
Tetaplah masalah ini yang dipermasalahkan. Maxel belum memiliki wanita paten karena ia memiliki sifat yang kelewat dingin, jutek, dan tidak peduli dengan sekitar.
Kehidupan di luar negeri sangatlah keras. Lebih keras dari kehidupan di ibu kota menurut Maxel. Jika di ibu kota kata clubbing akan terdengar sebagai kata dengan yang tindakan yang tidak baik, namun disini setiap malam teman-teman Maxel selalu mengajaknya clubbing.
Iya teman-teman Maxel. Maxel mempunyai 2 teman yang dengan setia dari SMP kelas 3 hingga sekarang tetap bersama. Mulai dari SMP, SMA, bahkan sekarang kuliah pun mereka bersama. Mereka adalah Zegav dan Levin yang memiliki sifat bertolak belakang dengan Maxel.
Maxel juga mempunyai teman kuliah dari Jepang yang juga ikut gabung dalam persahabatan Maxel, Zegav, dan Levin. Dia adalah Kenko. Maxel menyadari bahwa ketiga temannya dan termasuk dirinya juga, sudah tidak suci. Namun, bukankah di luar negeri itu hal biasa? Mereka pernah melakukannya. Entah dengan siapapun itu, hal tersebut membuat mereka kecanduan.
Saat ini adalah fase bosan Maxel pada kehidupannya yang benar-benar membosankan ini. Ia beranggapan bahwa wanita itu sama saja. Hanya uang, shopping, cinta, bawel, dan cengeng. Maxel kira hanya Indonesia saja yang kebanyakan wanitanya seperti itu, namun ternyata di AS juga seperti itu bahkan di negara-negara lain mungkin juga demikian.
Setelah lulus S1, ia akan pulang ke Indonesia dengan alasan ia merindukan tanah kelahirannya, karena jika saja dulu ia tidak di paksa oleh orang tua nya untuk kuliah di luar negeri, mungkin Maxel akan berkuliah di Indonesia saja. Dan ia berharap bahwa keputusannya akan membawanya ke dunia yang ia inginkan.
***
Kota Jakarta. Mereka lahir di kota yang sama, di negara yang sama pula. Namun mereka tidak menyadari kehadiran masing-masing. Bahkan berpikir bahwa masing-masing terlahir saja tidak. Kejam memang, tapi itulah faktanya. Salah satu dari mereka ingin meninggalkan kota ini dengan alasan ingin mencari dunia yang baru, dan satu yang lain ingin kembali ke kota itu dengan alasan ingin menemukan dunia yang ia inginkan.
Namun mereka tidak tahu bahkan tidak sadar bahwa takdir selalu mengintai di belakang mereka. Merekam apa saja yang masing-masing lakukan, mencatat, namun tidak dilaporkan kepada yang bersangkutan. Bagaimana ini bisa terjadi?
***
To be continue...
--------------------------------------------------Hai readers👋
Semoga kalian suka ya, btw maaf kalo pendek, maaf kalo jelek, maaf kalo amburadul, maaf kalo banyak kesalahan. Ini author bener-bener amatir.Mumpung lagi banyak ide makanya di tuangin kesini. Semoga kalian suka ya😂😂
Jangan lupa vote and comment ya...
Regards
dapai_
KAMU SEDANG MEMBACA
The Coldest Romance [COMPLETED]
Romance[PROSES REVISI - PART LENGKAP] Hanya berawal dari tatap yang mampu menghipnotis keduanya untuk tetap saling mengunci dan tak akan pernah melepaskan. "Walapun aku dingin, tetapi aku memiliki nafsu untuk terus memakanmu hingga habis." - Fabina Maxel G...