--------------------------------------------------
Empat tahun kemudian
Jakarta, Indonesia.Elda's POV
Akhirnya setelah 3 tahun, terlewatkan sudah masa SMA ku. Masa dimana kata orang adalah masa yang paling indah. Mereka berlebihan, menurutku sih biasa saja. Setelah ini, aku bertekad akan fokus mengejar masa depan dan benar-benar akan melupakan masa lalu. Masa lalu hanya aku gunakan sebagai pelajaran saja. Semoga kedepan, keberuntungan selalu menghampiri ku.
Hari ini akan di adakan graduation party dimana pada acara ini sekolahku mengadakan pesta khusus untuk siswa siswi kelas 12. Biasanya di acara ini banyak di tampilkan penampilan-penampilan seni. Baik seni modern ataupun seni tradisional. Dan yang bikin seru adalah kita mengadakan light party yang biasanya diiringi musik oleh DJ yang di undang sebagai bintang tamu nya.
Beberapa hari yang lalu, aku mendengar rumor jika saat graduation party, siswa-siswi di wajibkan membawa pasangan. Entah itu teman, pacar, sahabat, atau apalah yang penting satu sekolah dan berlawanan jenis. Menurutku itu sangat menyebalkan.
Oh iya aku akan memberi tahu bahwa Siska sudah di keluarkan dari sekolah. Karena saat kenaikan kelas 12 ia mendapat kasus. Siska hamil. Yang pasti bukan dengan Kak Gaga. Karena Kak Gaga sudah menikah beberapa minggu yang lalu.
[LINE Lili Imut]
Lili Imut: El...!!!
Lili Imut: El, lo uda ada kostum buat ke graduation party? Kalo belom, nyari yuk. Mumpung masih pagi. Bales cepet jangan di read doang. Ini LINE bukan koran:)
Grielda Pamilia: Blm. Ok.
Lili Imut: Oke gue jemput setengah jam lagi.
Grielda Pamilia: [read]Masih jam 10. Tetapi aku sudah mandi. Baiklah aku akan ganti baju untuk berbelanja. Jujur saja jika tidak ada graduation party, aku tidak akan mau sama yang nama nya belanja. Apalagi belanjanya sama cewek. Bisa-bisa setahun di boutique hanya terasa sebentar. Lebih baik minta temenin kak Gaga saja, tapi sayang kak Gaga sudah berkeluarga. Jadi mau tidak mau aku harus mandiri.
[11.13 WIB]
Sudah lebih dari 30 menit dan Lili belum datang juga. Kebiasaan banget jam karet ini. Aku mencoba menghubungi Lili."Udah jam berapa?" tanyaku datar, setelah nada sambung terangkat berbunyi.
"Iya iya El maaf. Ini udah masuk kompleks rumah lo kok. Tadi ada sedikit masalah aja di rumah. Tunggu ya, bye!" sambungan terputus.
Tak lama kemudian terdengar suara klakson mobil. Ah, pasti itu Lili. Dengan cepat aku menyambar sling bag ku dan langsung turun menuju keluar. Benar, mobil Lili sudah bertengger di halaman rumahku. Aku langsung menghampiri Lili dan masuk kedalam mobilnya.
"Ayo." ajakku.
"Dengan senang hati, tuan putri. Mau diantar kemana?" ucap Lili dengan nada seperti seorang sopir.
Aku hanya memutar bola mataku dengan malas mendengar guyonannya yang menurutku garing.
"Biasa aja kali responnya. Btw, lo mau dateng ke acaranya bareng siapa?"
"Entah. Kalo masih ada yang sendirian ya gue gabung aja." jawabku datar.
"Oh, gimana kalo gue sama lo aja. Bukan!! bukan lesbian, tapi gue lagi ngejaga hati. Lagian siswa cewek dan cowok di sekolah kita kan gak imbang tuh jumlahnya. Yaudah yang penting kan berpasangan." ucap Lili.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Coldest Romance [COMPLETED]
Romance[PROSES REVISI - PART LENGKAP] Hanya berawal dari tatap yang mampu menghipnotis keduanya untuk tetap saling mengunci dan tak akan pernah melepaskan. "Walapun aku dingin, tetapi aku memiliki nafsu untuk terus memakanmu hingga habis." - Fabina Maxel G...