Percaya insting? Sesuatu yang gue anggap sebagai mitos dan sebenernya nggak bisa di percaya.
Tapi, seseorang udah ngerubah pandangan gue tentang itu. Insting itu ada di setiap diri seseorang. Insting itu naluri sejati yang bisa menuntun seseorang untuk menemukan tempat sejatinya.
Awal gue ketemu dia waktu dia jadi murid baru di sekolah. Dia seseorang yang percaya akan hal-hal yang gue anggap mitos. Dia selalu bisa nemuin gue di mana pun, setiap gue tanya, jawabannya pasti sama.
"Insting gue mengatakan lo di sini."
Tapi, gue sama dia adalah dua orang yang bertolak belakang. Gue tertutup, dia terbuka. Gue suka keheningan, dia suka keramaian. Dia suka musik, gue lebih suka buku. Gue dan dia benar-benar beda.
"Lo kenapa sih susah banget panggil gue pake nama gue? Emang lo nggak bisa ya ngomong Sasa? Gampang loh!"
Nama lengkapnya Ayunda Salshabila Larasati. Seseorang yang pada akhirnya ngukir cerita di hidup gue, seseorang yang ngerubah dunia gue jadi banyak pelangi, seseorang yang selalu menggunakan insting buat nemuin di mana gue, seseorang yang ngajarin gue betapa indahnya di cintai dan mencintai.
Dia selalu bilang, "Cinta dan insting adalah satu. Karna, cinta selalu membutuhkan insting untuk menemukan di mana hatinya."
Dia sempurna, gue nggak. Dia kuat, gue lemah. Dia bisa bertahan, sedangkan gue rapuh yang bisa jatuh kapan saja.
Dia seseorang yang "mungkin" nggak akan bisa gue peluk, meskipun gue mau.
********
Prolog apa sih ini?_-
KAMU SEDANG MEMBACA
Instinct [Completed]
Fanfiction"Kanker otak stadium akhir." Ketika mendengar vonis dokter, Iqbaal sudah tahu dunianya akan berubah sepenuhnya. Terlebih ketika ia mencoba bertanya lebih tentang penyakit itu dan penjelasan dokter semakin membuatnya jatuh. Iqbaal mencoba kuat, tapi...