Black Widow

503 54 7
                                    


Main casts: Kwon Jiyong, and Choi Seunghyun

Support casts: Find by yourself.

Warning: AU, typo(s), some gore scene, abduction, pasaran, and manymore.

Genre: Crime and romance.

youngdinna present

.

.

.

Enjoy it!


You should've known better
Than to mess with me, honey
I'm gonna love ya, I'm gonna love ya
Gonna love ya, gonna love ya
Like a black widow

Gelap, dan pengap adalah hal pertama yang di rasakan Seunghyun saat kesadarannya mulai terkumpul. Kepalanya masih terasa pening, berdenyut seperti habis terbentur suatu benda tumpul. Seunghyun berusaha bergerak, namun terasa sia-sia, keadaan di sekitarnya begitu gelap dan ia menduga saat ini tubuhnya tengah terikat di atas sebuah ranjang kayu yang keras.

Seunghyun menyerah, ia tak berniat lagi meronta dan membebaskan diri. Ikatan pada tubuhnya kuat sekali. Seunghyun mengernyit dalam, ia tak ingat kapan ia bisa sampai kemari. Yang ia ingat adalah kejadian di mana Jiyong -kekasihnya- datang memergokinya yang tengah "tidur" dengan pria lain berparas manis bernama Lee Soohyuk. Mereka bertengkar, namun pada akhirnya Jiyong pergi, lalu...

KRIET

Seunghyun terhenyak. Berbagai memori yang tadinya berusaha ia susun, kembali berantakan hanya karena telinganya menangkap sebuah suara decitan pintu yang terbuka. Sebuah cahaya temaram kini mampu di tangkap oleh mata elang Seunghyun.

"Jiyong?"

"Hai."

Seunghyun mengernyit, perasaannya terasa bercampur menjadi satu. Kebingungan terpeta jelas di kedua matanya, namun Jiyong hanya menanggapinya dengan sebuah senyuman manis seperti biasa.

"Kau tidur nyenyak?"

"Apa maumu?" Seunghyun menepis kasar sikap Jiyong yang perhatian padanya. Jiyong menyeringai kecil. "Kau menculikku!"

"Benar."

"Lepaskan aku, jalang!"

"Tsk." Jiyong menggelengkan kepalanya tak habis pikir, berusaha menahan tawa sinis penuh kemenangan yang hendak keluar dari kedua belah bibirnya. "Bersikap seperti itu dalam keadaan terjepit tak akan membantumu bebas, darl.."

"Menjijikkan! Hubungan kita sudah berakhir!" Jiyong menatap sendu ke arah Seunghyun yang terengah karena emosi. Helaan napas halus yang tadi ia tahan akhirnya keluar juga. "Sekarang. Lepaskan aku."

"Aku tidak bisa." Jiyong menggeleng, melangkah menuju satu-satunya meja dalam ruangan pengap itu dan mengambil sesuatu. "Aku tidak bisa melepaskanmu. Belum."

SRET

"Akh!"

"Sakit, kah?" Jiyong menatap likuid merah menyala yang kini menghiasi sisi wajah bagian kanan Seunghyun, menjilat sisanya yang menempel pada pisau yang ia pegang. "Ini indah. Kau makin tampan dengan codet di wajahmu, darl.."

"Kau gila!"

"Ya. Aku gila karenamu." Jiyong tersenyum sembari kembali mendekatkan pisau ke sisi wajah yang lain. "Rasanya tidak adil kalau aku hanya membuat codet di satu sisi saja, kan?"

SRET

"Sakit!"

"Sakit?" Seunghyun terengah, luka yang lebih panjang kini tercipta di sisi wajah Seunghyun bagian kiri. Percuma, Jiyong sama sekali tak mengindahkan pekikan pilu darinya.

"Hentikan.. Kumohon.."

"Aku suka itu.." Jiyong terkekeh, menghentikan sejenak kegiatannya dan menjauh dari tempat Seunghyun berbaring. Seunghyun tak terlalu memperhatikan apa yang kini Jiyong bawa ke arahnya. Kepala serta matanya terlalu pening.

"Memohonlah padaku, Choi Seunghyun.."

"Maafkan aku.."

Jiyong terpaku, hampir saja balok kayu yang tengah ia bawa jatuh dari tangannya. Kedua bibirnya gemetar mendengar perkataan itu dari Seunghyun, hati kecilnya tanpa sadar menghangat. Namun kilasan memori menyakitkan itu lagi-lagi membawa Jiyong tersadar, memupus rasa belas kasih pada sosok yang kini tengah berbaring dengan penuh luka di setiap sisi wajahnya. Jiyong menunduk sejenak.

"Aku tahu, kau merasa sakit hati, bukan?" Seunghyun menghela napas, ia lega -setidaknya Jiyong menghentikan penyiksaan ini- dan bila beruntung mungkin ia bisa lari dari mantan kekasihnya yang sekarang mungkin sudah gila.

"Kau benar-benar menyesal?" tanya Jiyong setengah berbisik.

"Ya. Ya! Aku menyesal, aku sangat menyesal.." Seunghyun sekali lagi menghela napas, berharap Jiyong tidak mengetahui niat terselubungnya. "Maafkan aku, Jiyongie.. Sungguh, maafkan aku dan biarkan aku pergi-"

"Tidak."

"Apa?"

"Aku tidak bisa membiarkanmu pergi." Jiyong mengeratkan genggamannya pada balok kayu yang sedaritadi terabaikan. "Tidak lagi, Choi Seunghyun."

You should've known better
Than to mess with me, honey
I'm gonna love ya, I'm gonna love ya
Gonna love ya, gonna love ya
Like a black widow, baby

"Hei, aku baru saja mendengar kabar terbaru. Katanya, pagi ini di temukan mayat seorang pria di sebuah rumah tua yang tak jauh dari kafe ini."

"Benarkah?"

"Apa-apaan itu? Reaksimu datar sekali!"

"Lalu aku harus bagaimana? Bagaimana bisa ada mayat di rumah tua itu?"

"Entahlah. Mengenaskan sekali, hampir semua bagian tubuhnya penuh dengan luka lebam karena pukulan, wajahnya pun sulit di kenali karena hampir sudah tak berbentuk."

"Bagus."

"Kau bilang apa, Jiyong-ah?"

"Hm." Jiyong tersenyum, ia menggeleng pelan demi menanggapi teman bicaranya. "Kasihan sekali dia. Semoga saja tidak terjadi lagi."

"Yah. Semoga."

*FIN

Best Of Me [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang