Best Of Me [COMPLETE]

Phone Call

Main casts: Kwon Jiyong and Choi Seunghyun.

Support casts: Find by yourself.

Warning: AU, typo(s), pasaran, and manymore.

Genre: Fluff and parody.

youngdinna present

.

.

.

Enjoy it!

"Begini, ponselku.. Aku lupa menaruhnya, bisakah kau meneleponkannya untukku?"

Tampan.

Itulah satu kata yang bisa Jiyong pikirkan saat melihat seniornya, Choi Seunghyun. Jiyong adalah satu dari sekian banyak pengagum rahasia pria yang merangkap menjadi asisten dosen di kampus itu. Jiyong menyembunyikan wajahnya di balik makalah saat Seunghyun melempar pandang padanya. Oh, mata itu, indah sekali.

Jiyong menghela napas, sebenarnya sudah sangat lama ia ingin mengajak ngobrol si Choi Seunghyun itu, bukan karena dia menyukainya, tapi ini masalah makalah milik profesor Jin yang belum juga Jiyong selesaikan, dan dengan bermodal nyali ciut, pemuda manis itu ingin bertanya apakah makalah ini bisa ia titipkan pada Seunghyun saja?

"Permisi."

"Jesus!"

Jiyong hampir melempar makalah berharganya saat suara baritone Seunghyun menyapanya tiba-tiba. Muka Jiyong memanas saat mendapati Seunghyun tersenyum geli ke arahnya.

"Apa aku mengagetkanmu?"

"Ti-tidak." Jiyong berdiri sambil merapikan rambutnya, "Ada yang bisa kubantu, Seunghyun-ssi?"

"Begini, ponselku.. Aku lupa menaruhnya, bisakah kau meneleponkannya untukku?"

"Eh?!"

Jiyong hampir saja melompat senang karena ucapan Seunghyun. Meneleponkan ponsel Seunghyun? Itu artinya secara tidak langsung ia mendapatkan nomor pria idamannya ini, kan?

"Jiyong? Hei, Kwon Jiyong?"

Jiyong tersadar segera dari lamunan. Ia segera meraih ponselnya dan mengetik nomor Seunghyun sebelum menekan tombol dial-up.

Drrt... Drrt..

"Ah, di sini rupanya." Seunghyun menepuk dahinya sendiri sambil tertawa. Ia lalu meraih ponselnya yang masih bergetar di dalam ransel dan mengangkat teleponnya. Jiyong tertawa kecil.

"Kau tidak perlu mengangkat teleponnya." ujar Jiyong di sela tawa. Seunghyun tersenyum.

"Terima kasih kalau begitu."

"Ya."

Jiyong menatap punggung Seunghyun yang semakin menjauh, dalam otaknya dia sudah menyusun strategi untuk mendekati pria idamannya itu. Semoga saja berhasil.

*FIN