•IP 20 - Mencari Tahu (part 2)

17K 913 6
                                    

Sepulang sekolah ini Kenan dan Inara kembali ke gedung itu, untuk melanjutkan kemarin yang belum selesai. Masih banyak pertanyaan yang ingin mereka tanyakan pada Lena.

"Len tolong muncul lagi plis," pinta Kenan. Kini mereka berdua telah berada di dalam gedung.

Inara merinding, ia merasakan lagi kalau Lena telah berada di dekat mereka. Tak lama setelahnya Lena menampakkan dirinya di depan kedua manusia itu.

"Gue perlu bantuan lo juga buat ngungkap kasus ini. Semua yang gue dan Inara lakuin ngga ada maksud apa-apa, kita cuma mau bantu lo disini. Gue harap lo bisa bekerja sama."

Lena mengangguk. Kemudian ia kembali menghilang, dan beberapa menit kemudian ia kembali muncul di tempat yang berbeda. Awalnya Kenan sempat bingung dengan Lena yang tiba-tiba menghilang dan muncul lagi, tapi setelah Inara mengatakan kalau arwah Lena tak bisa muncul dihadapan mereka dengan waktu lama, Kenan pun mengerti.

"Kayaknya kita harus datangin Lenan kesana, firasat gue dia mau ngasih tau sesuatu." Ucap Inara. Kemudian ia dan Kenan berjalan mendekat ke tempat Lena berada, tapi saat keduanya sudah mendekat Lena kembali menghilang.

Tepat saat Kenan memijakkan kakinya ditempat itu, ia kembali merasakan kejadian yang lalu. Di situ ia melihat penggalan dari awal Lena yang ditutup mulutnya oleh seseorang. Tempat itu tak jauh dari panggung pensi.

Kemudian Kenan berjalan sesuai apa yang dilihat mata batinya, ia berjalan perlahan hingga sampai di sudut panggung sebelah sana dan tiba-tiba bayangan itu hilang semuanya.

Kenan kembali membuka matanya, dan melihat sekelilingnya. Ia menatap Inara yang berdiri di tempatnya sebelum ia sampai ke sudut panggung ini.

"Apa yang lo liat Nan?" tanya Inara. Ia sudah tahu kalau Kenan bisa me-reka ulang kejadian yang terjadi pada masa itu. Sekalipun itu telah terjadi beberapa tahun lalu. Dan kejadian ini baru terjadi tahun lalu, dan bisa dikatakan kejadian yang terjadi baru-baru saja.

Kenan berjalan mendekati Inara, kemudian mengajak gadis itu untuk keluar dari gedung tersebut. Tangan Kenan masih setia menggenggam tangan Inara sejak keluar dari gedung tadi. Rasa yang beberapa hari ini kurang dirasakan Inara, kini kembali lagi dengan sejuta perasaan.

Diam-diam Inara tersenyum melihat tangan Kenan dengan pas menggenggam tangannya. Rasa hangat menjalar diseluruh tubuhnya, entah Kenan menyadarinya atau tidak.

Kini mereka berdua sudah berada di parkiran, Kenan pun belum melepaskan tautan tangannya dengan Inara. Saat lelaki itu sadar kalau sedari tadi ia gandengan dengan Inara, ia pun segera melepaskannya. Merasa tak enak hati dengan Inara.

Tapi tidak dengan gadis itu, ia malah merasa senang digenggam Kenan, dan saat cowok itu melepaskan tangannya Inara merasa kehilangan sedikit perasaannya.

"Besok kita introgasi pak Wira," ucap Kenan sembari memasang helmnya.

"Tapi lo belum ngasih tau gue apa yang lo liat tadi." Kata Inara. Ia benar-benar penasaran akan hal itu, ia sangat menyayangkan hanya Kenan yang dapat melihatnya.

"Besok aja sekalian,"

Setelah mengucapkan itu, mereka berdua pun meninggalkan sekolah yang sudah sepi.

Akhir-akhir ini Inara memang sering berangkat dan pulang bersama Kenan, terlebih lagi orang tua mereka saling kenal. Itu membuat mereka menjadi semakin dekat juga seperti sekarang.

000

Kenan baru saja berganti baju setelah tadi latihan basket bersama anggota lainnya. Hari ini mereka dispen untuk beberapa jam, sampai istirahat kedua nanti. Dan mereka akan mengikuti pelajaran di kelas setelah itu.

INDIGO PAIR 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang