"Sya bagi pr lo dong." Pinta Inara begitu ia baru duduk dikursinya.
Asya sedikit mengerutkan keningnya heran. "Biasanya lo selalu ngerjain pr tepat waktu?"
"Semalem gue jalan bareng Kenan."
"Wah ada yang pdkt ngga ngasih tau ya," ucap Asya.
Inara yang menyadari perkataannya barusan memejamkan matanya sejenak. Sebenarnya ia tak ingin mengatakan hal ini pada Asya, pasti nanti gadis itu banyak tanya dan ia akan lelah menjawabnya.
"Udah ah cepetan mana buku lo? Bentar lagi masukan," sergah Inara. Pagi ini ia harus menyelesaikan prnya karena pelajaran itu ada di jam pertama.
"Ye santai kali neng, nih." Ujar Asya sembari memberikan bukunya pada Inara. dengan cepat cewek itu mengambilnya dan menyalin ke buku tugasnya.
000
Keempat siswa SMA masih dengan seragam sekolahnya sedang berada di sebuah cafe sekarang. Mereka sengaja untuk mampir ke cafe sehabis pulang sekolah karena ada yang ingin mereka bahas. Terlebih lagi Kenan dan Inara, mereka juga ingin mengorek informasi dari Ferro siapa tahu lelaki itu tahu walaupun sedikit dan setidaknya dapat membantu mereka.
"Ro lo kan temennya Levin, lo tau nggak kejadian itu?" tanya Inara langsung. Ia tak punya banyak waktu untuk bertele-tele dalam hal ini.
Ferro yang sedang menyedot jus apelnya pun mengerutkan dahinya samar, an setelah itu meletakkan kembali gelas jus nya di atas meja. "Kan udah diceritain sama Levin semuanya, apalagi yang kurang? Gue juga ngga tahu banyak soal itu."
"Yugo beneran pacarnya Lena? Eh, mantan maksud gue." Ucap Kenan menambahi. Ferro mengangguk, "Kejadian itu seminggu setelah mereka putus."
Inara berpikir kalau semua ini juga berkaitan dengan Yugo, mantan pacar Lena. Entah mengapa firasatnya merasakan kalau Yugo terlibat dalam hal ini.
"Yugo yang diceritain Levin kemarin itu kan? Anaknya pak Wira." Ucap Asya ikut menimbrung.
Setelah mendengar ucapan Asya tadi, firasat Inara semakin kuat kalau mantan pacar Lena itu ada dibalik kejadian ini. Ia mencoba mengingat kejadian-kejadian bersama Kenan sebelumnya. Ia memejamkan matanya lalu mulai mengingat semua hal yang terjadi belakangan ini.
Pertama, Kenan merasakan sesuatu yang aneh saat memasuki gedung teater. Kenan juga mempunyai firasat buruk ketika di dalam gedung itu. Kedua, Kenan melihat dengan batinnya kalau di gedung tersebut pernah terjadi sesuatu dan itu memang terjadi setahun lalu dan ternyata korbannya adalah Lena setelah mereka menyelidiki itu. Ketiga, Kenan juga merasakan hal aneh ketika berpapasan dan bersitatap dengan pak Wira. Seolah olah guru seni budaya itu ada kaitannya dengan hal ini.
Sampai disitu Inara membuka matanya perlahan, menatap ketiga orang temannya itu yang juga sedang menatapnya.
"Lo kenapa tadi pejemin mata?" tanya Asya.
"Gue lagi mengingat hal-hal yang terjadi belakangan ini. Jadi gue mohon kalian diam dulu," jawab Inara. Tanpa meminta persetujuan, ia kembali menutup matanya mencoba mengingat kembali beberapa hal yang terjadi beberapa belakangan ini.
Inara kembali melanjutkan sampai dimana tadi ia mengingat. Keempat, saat ia berdua dengan Kenan bertanya dengan pak Wira, terlihat sekali pak Wira menghindari pertanyaan mereka. Kelima, Levin berkata kalau Lena pernah pacaran dengan anak pak Wira dan itu adalah Yugo. Dan yang Keenam, kematian Lena terjadi setelah ia memutuskan hubungannya dengan Yugo. Dan yang ada di benaknya sekarang adalah apakah Yugo balas dendam karena diputuskan oleh Lena?
Inara merasakan getar di tubuhnya, dengan cepat ia membuka matanya dan membuat Kenan yang sedari tadi melihatnya pun terkejut. Inara dengan tangkas meminum air mineral yang ia pesan tadi, terlihat napasnya berhembus tidak teratur.

KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO PAIR 1
TerrorInara dan Kenan memiliki kelebihan yang tak biasa. Dapat melihat sesuatu yang gaib adalah hal yang berbeda bagi kebanyakan orang. Inara sempat dijauhi oleh teman sekolahnya karena hal itu. Namun di SMA ini, ia tak lagi dijauhi. Ia akhirnya mendapatk...