Chapt 4 : "Ternyata"

555 35 0
                                    

"Dasar preman asem.. Gara-gara mereka mood gue langsung kusut ini." gerutu Megha.

"Muka lo sama kusutnya sama mood lo kok, hehe.." Balas Putri bercanda.

Setelah selesai berurusan dengan preman yang malak mereka, Putri dan Megha ke Tempat Pak Amir untuk ambil ceperan mereka.

Selesai dari Toko Pak Amir, mereka pun otw pulang. Saat mereka hampir tiba di rumah, tiba-tiba..

NGUUEEENGG..VRROOMM VROOOM....

Tiba-tiba ada motor yang melaju kencang hampir nabrak mereka di tikungan.

"Woiii!! Nggak punya mata ya lo pada!!" Teriak Putri yang hampir jatuh dari sepeda.

"Dasar HolKay jahat..!!" sahut Megha.

"Motor itu?? Masa' iya sih?" gerutu Putri dalam hati.

"Megh, ayo kerjar! Mereka masuk ke gapura daerah rumah kita dan gue kayaknya tahu siapa mereka." kata Putri sambil mempersiapkan tenaga bulan untuk ngayuh sepeda.

"Siap, Put.. Gue mah oke oke aja, udah tau di jalanan kampung kenapa mereka pakek ngebut. Awas aja kalo ketemu." Balas Megha dengan nada kesal.

Setelah mengumpulkan tenaga bulan, mereka berdua pun langsung cuuss mengejar motor itu.

"Itu mereka!" Teriak Megha sambil ngos-ngosan.

"Lah kok??"

Motor itu lalu berhenti di satu rumah yang letaknya berhadapan dengan kos-kosan tempat Putri, Megha, Miski dan Nela tinggali.

Megha dan Putri yang ngos-ngosan itu langsung menghampiri mereka.

"Woiii!!! Lo naik motor nggak pakek mata ya?! Tau nggk lo, lo tadi udah hampir nabrak gu.."

Belum sempat Putri menyelesaikan kalimatnya, si pengendara motor itu melepas helmnya.

"Buktinya, lo nggk ketabrak kan? Dan gue udah nyuruh lo jauh2 dari gue. Kenapa lo sekarang malah muncul dihadapan gue? Gue nggak suka sama cewek kayak lo!!" Jawab Ezi dengan sinis.

"Lo.. Wahh lo bukannya minta maaf ke gue malah lo nyolot dan bilang lo nggk suka sama gue! Gak salah gue nyebut lo grandong!" balas Putri dengan nada tinggi.

Sementara Putri dan Ezi yang lagi cek-cok, Megha dan David saling bertemu pandang.

"Lo tinggal di daerah sini?" tanya David dengan nada menggoda.

"Iya.. Lo sendiri?" jawab Megha

"Gue tinggal disini." balas David sambil menunjuk ke arah rumah gedong yang dibicarakan Nela beberapa hari lalu.

"Jadi dia si Pangeran yang tinggal di rumah gedong ini.." pikir Megha dalam hati.

"Eh, back to topic.. Gue hampir lupa tujuan gue kesini. So, Lo tadi udah hampir nabrak gue dan Putri kan? Itu lo kan yang di tikungan tadi? Minta maaf nggak lo sekarang!" perintah Megha yang pikirannya hampir khilaf waktu ngelihat betapa manis wajahnya si David itu.

"Kalo iya emang napa? Salah lo sendiri naik sepeda ontel yang gak ada kaca spionnya. Rempong bener deh hidup lo.." Jawab David.

"Dasar kecebong! Sana pergi nyari lumpur aja lo dan jauh2 dari gue," kata Ezi sambil melihat-lihat jalan di sekitar yang mungkin ada lumpurnya.

Setelah memberi kode Putri untuk menjauh, tanpa berkata apa2 lagi Ezi dan David langsung memasukan motornya ke dalam rumah gedong itu.

Putri dan Megha yang ditinggal di luar tidak bisa berkata apa-apa. "Yang salah siapa yang marah siapa" itulah yang ada di pikiran Megha dan Putri.

When I Met YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang