"Untung kita dibolehin bolos sama Opah. Ya walaupun harus d hukum dulu. Hehe" Kata David sambil terkekeh di samping motornya.
"Njir.. Seneng banget lo bolos. Gue juga sih," Balas Ezi.
Mereka berdua sekarang sudah ada di depan gerbang rumah mereka bersama motor yang jadi sandaran mereka. Kedua cowok itu menunggu kedatangan Putri dan Megha. Cewek yang bakalan hangout bareng mereka.
Kedua cowok itu sudah berpakaian rapi. Kalo kata orang Jawa sih Nyetil. Dengan kaos yang dilapisi jaket kulit. Ezi memakai jaket kulit coklat dan David memakai jaket kulit hitam. Mereka benar-benar tampan hari ini.
Dilihatnya kosan itu tapi masih belum ada tanda-tanda dua cewek yang sedang mereka tunggu. Sekitar sepuluh menit menunggu, akhirnya pintu kosan terbuka. Tapi yang keluar bukan Putri dan Megha melainkan Nela dan Miski yang sudah berseragam rapi. Nela juga melihat ke arah mereka. Dan dia juga heran kenapa dua cowok itu tidak memakai seragam sekolah. Nela lalu menghampiri keduanya.
"Oii.. Ganteng banget lo pada. Mau kemana lo? Kagak sekolah? Bolos?" Tanya Nela dengan nada sejuta keponya.
"Lo nyerocos mulu kaya kenalpot kereta. Tanya pelan-pelan napa." Balas David sambil celingak-celinguk melihat ke arah kosan.
"Kecebong mana? Udah siap dia?" Tanya Ezi tiba-tiba.
Nela langsung paham apa yang sedang terjadi. Dia berpikir bahwa kedua cowok ini sedang menunggu dua teman ceweknya itu yang masih bobok cantik di kamar.
"Oh.. Jadi kalian nunggu Putri sama Megha toh. Mau kemana emang? Putri sama Megha aja masih molor di kamar." Jawab Nela.
"Masih molor? Cewek kok nggk bisa bangun pagi." Gerutu Ezi lirih.
Belum sempat mereka melanjutkan ngobrol, Huda keluar dari rumah dan senang melihat Miski yang sudah ada di depan rumahnya itu. Tanpa ragu-ragu Huda langsung mengajak Miski berangkat bareng. Dengan senang hati Miski mengiyakan. Lalu mereka berpamitan dan langsung cuss ke sekolah. Dika juga keluar. Tapi wajahnya lagi mendung. Nela yang tidak peduli dengan keadaan Dika tetap minta tebengan. Dika mengiyakan dengan malas. Dika galau.
"Lo masuk aja bangunin tuh orang berdua yang masih tidur. Pintunya kagak gue kunci kok." Seru Nela. Setelah itu Dika langsung menghidupkan motornya dan cuss juga ke sekolah.
"Jangan lupa bilangin gue sama Ezi izin. Ada urusan penting." Teriak David pada Dika yang hampir tidak mendengar teriakan David.
Setelah kepergian mereka, David dan Ezi langsung menuju ke kosan. Mereka lalu membuka pintu kamar yang tidak dikunci. Tapi disana kosong. Kedua cewek itu tidak ada.
Mereka bengong dan heran."Lah? Si Nela bohonging kita lagi?" Tanya David sambil menatap Ezi.
"Kosong? Katanya masih molor" Balas Ezi dan dengan tidak sadar tangannya mendorong pintu kamar hingga tertutup. Mereka berdua lalu duduk di atas kasur.
"Palingan mandi mereka." Sahut David sambil memukul-mukul bantal.
Putri dan Megha yang sedang dikamar mandi tidak tahu jika kedua cowok itu sedang menunggunya di dalam kamar. Lalu, dengan polosnya mereka berdua keluar dari kamar mandi. Mereka keluar dalam keadaan hanya berbalut handuk. Mereka tadi buru-buru, jadi lupa mengambil pakaian ganti terlebih dahulu. Mereka lalu dengan santai berjalan menuju kamar. Merekapun membuka pintu.
Astaga!
What The Pak!
Ladalah, alamak !!Betapa terkejutnya mereka saat melihat dua cowok sedang duduk di atas kasur mereka dan cowok itu sedang memandangi mereka juga. Dari atas sampai bawah. Megha dan Putri beku ditempatnya. Ezi langsung menutup matanya dengan kedua tangan. Sedangkan David menutup matanya dengan bantal yang dupukulnya tadi. Mereka berempat malu. Ya malu. Mereka diserang malu tujuh turunan.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Met You
Teen FictionEmpat orang cewek desa yang pindah kota karena mendapat beasiswa. Yang kesehariannya mereka harus belajar dan malamnya kerja paruh waktu. Pekerja keras, polos, jago berantem dan hati yang tulus.. Apakah ini takdir? Pertemuan mereka dengan empat cowo...