Chapt 19 : "Usaha Terakhir"

446 19 2
                                    

Suasana pagi ini diselimuti oleh awan mendung yang mulai menghitam. Hujan. Sebentar lagi akan hujan. Itu yang dipikirkan Putri dan teman-temannya di kos. "Kesiangan lagi?" Batin mereka berempat bersamaan. Lalu, Dengan kekuatan bulan, mereka langsung cuss ke kamar mandi.

"Njiirr.. Mandi bebek lagi kita" Gerutu     Miski.

"Aisshh.. Gue kagak bisa tidur gegara kemarin. Hayati lelah diginiin.." Sahut Putri sambil menyisir rambut.

"A'ealah.. Cuaca hari ini napa gini banget dah. Cuacanya mendukung hati gue banget. Huhu.." Seru Megha dengan wajah agak kusut. Dia juga belum merapikan rambutnya habis mandi tadi.

Derrtt..derrtt..

"Hp lo tuh, Nel"

Setelah diberi tahu Miski, Nela mengambil HPnya dan melihat notif yang ada di layar ponselnya itu.

"YES!! YES YES YES!! HUUAAA... GENGSS.. Cinta cinta cinta datang padaku.. Malu malu malu tuk akui itu.. Bukak sitik josshh.. He'a he'a.." Teriak Nela riang yang membuat teman-temannya melongo.

"Ladalah... Nih anak satu napa lagi? Kesambet lo Nel?" Tanya Putri heran.

"OMG Helloww.. Gue seneng gengs pakek bingitzz.. Kak Mario besok balik ke sekolah. Huuaa.. Sebulan gue kagak ketemu dia gegara dia ikut Olimpiade Fisika di Jakarta. Kak Mario.. Houhoo.. Kak Mario.." Teriak Nela heboh sambil lonjak-lonjak di tempat.

"Eaakkk.. Gue kira apa'an Nel. Udah ahh, senengnya dipending dulu aja. Sekarang kita harus cuuss ke skull sebelum derai hujan basahi aku.. Temani sepi yang mengendap.. Huo huo.." Sahut Megha sambil bersenandung menggoda teman-temannya.

"Njiirr.. Edisi lagu galau lo Meg. Wkwk.. Udah ah. Yok cuss ke skull entar telat mampus kita." Seru Putri diikuti dengan suara tawa yang lainnya.

Saat mereka keluar dari kosan, mereka bagai Cinderella yang ditunggu oleh Pangeran tamvan pakek bingitzz di depan Istana.

'Pucuk di cinta, ulam pun tiba' Itu ungkapan yang tepat untuk saat ini. Putri yang melihat Ezi menunggunya di depan pagar. David yang menunggu Megha di depan pagar. Dan Huda yang kemarin habis kena tabok Miski gegara coklat kadaluarsanya juga menunggu Miski di depan pagar. But, wait? Dika kemana?

"Berangkat bareng yok Meg. Keburu hujan. Entar kalo basah takut nafsu gue." Teriak David menatap Megha yang berjalan perlahan menghampirinya.

"Nafsu apa'an lo? Pikiran lo ambigu banget dah. Emang dasar lo ya. Dasar Playboy kelas teripang lo!" Balas Megha.

Putri juga melangkah menghampiri Ezi. Orang yang selalu ada dipikirannya. Tapi sebenarnya Putri juga merasa agak canggung dengan hal ini. Terkadang, dia sempat berpikir apa dia beneran jujur ke gue? Apa dia ada niatan lain sama gue? Apa gue cuma di bohongin sama dia? Itu yang ada dipikirannya setelah hari itu. Namun, Putri memilih untuk menikmati dulu masa-masa seperti ini. Dia menyukai Ezi dan berarti dia juga sudah siap sakit hati.

Setelah Putri sampai di depan Ezi, Ezi tersenyum sambil mengangkat satu alisnya, "Molor mulu? Gue udah nunggu lo dari tadi tau"

"Eh? Lo nunggu gue?" Balas Putri dengan nada terkejut.

"Gitu banget pertanyaan lo. Ayo naik. Udah mau hujan nih" Kata Ezi yang saat ini sudah duduk pewe di motornya.

"Mbok ya lo itu say hello ke gue dulu kek ato apa gitu." Balas Putri.

When I Met YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang