"Eh, hari ini lo jaga warnet lagi?" tanya Nela ke Miski.
"Kan lo tau sendiri kalo kerja sambian gue jaga warnet, dan gue bisa main game sepuasnya. Dan yang penting gue ngerjain PR gue juga."
"Gue ikut sama lo di warnet yakk.." pinta Nela.
"Oke. Btw, Megha sama Putri udah berangkat?" tanya Miski.
"Pulang sekolah tadi mereka langsung Ngurir Sepeda kayak biasanya, mereka juga bawa ganti dan mereka bilang mandinya di pom bensin aja, gitu katanya.." jawab Nela.
~~~
"Megh, lo napa dari tadi senyum2 sendiri sih? Lo nggak tau apa gue lagi kesel."
"Yaiyalahh gue seneng, orang doa gue terkabul, gue akhirnya bisa duduk di belakang, hehe.." sahut Megha.
"Gue kira doa lo supaya bisa duduk sama si anak baru itu, eh ternyata doa lo pengen duduk di belakang." Balas Putri.
"Kita langsung ke Toko Pak Amir aja yaa, ambil barang, anter terus pulang." tambah Putri.
"Okeoke, Miski palingan juga udah di warnet. Nggak ada tugas sekolah serasa fly to the moon, hehe.."
Setibanya di Toko Pak Amir, mereka mengambil barang pesanan yang akan dikirim ke daerah Kincir.
"Hari ini dikit banget barangnya, cuma tiga barang. Dan yang satu kayaknya dokumen penting." kata Megha.
"Syukuri apa yang ada.. Hidup adalah anugerah .."
"A'elahh, lo malah nyanyi, tapi it's okay lah yaa, dengan gini kan kita bisa agak santai dikit.." seru Megha kepada Putri.
Setelah mengantar barang ke tempat satu, mereka segera mencari tempat ke dua, hingga akhirnya sekitar pukul 7 malam, mereka tiba di tempat ke tiga.
Putri dan Megha berdiri di depan Swalayan yang buka 24 jam dan menunggu client mereka datang.
"Gue kayak kenal tuh cewek.." seru David ke Ezi yang kebetulan berada di restoran yang posisinya tepat di depan Swalayan tempat Putri dan Megha berdiri.
"Ehh, iya. Mereka anak kelas kita kan? Yang satu duduk sama lo, yang satu duduk sama gue." tambah David.
"Kecebong??" kata Ezi lirih.
Ezi dan David menyadari keberadaan adanya dua cewek itu. Sebaliknya, Putri dan Megha fokus nunggu client mereka yang tak lama lagi bakalan datang.
Setelah menunggu selama 15 menit, datang mobil Alphard berwarna putih, dan mobil itu berhenti di tempat parkiran Swalayan.
Dari mobil keluar seorang kakek yang berpakaian rapi, dengan setelan jas hitam dengan rambut hitam sedikit putih yang di belah kiri rapi, dengan sandal Swallow kuning di kakinya.
"Eh, Put. Lo merhatiin nggak tuh kakek? Dia pakek jas rapi, naik alphard, lah kok pakek sandal jepit kuning sih?" Seru Megha.
"Emang yang berjas harus bersepatu? Coba deh lo pikir lagi, kalo misalnya mau sarapan, apa iya harus sarap dulu?? Nggk kan? Hhehe" balas Putri
sambil tersenyum tipis.Kakek itu kemudian datang menghampiri mereka. Dan bertanya apakah mereka pekerja paruh waktu dari Toko Pak Amir. Dan mereka pun menjawab "iya" serentak.
Setelah itu, Megha mengambil dokumen yang di pesan kakek itu. Dan kakek itu langsung menandatangani bukti penerimaan barang. Kemudian si kakek pergi meninggalkan mereka berdua.
Saat kakek itu masuk ke dalam mobil dan bersiap cuss dari swalayan, tiba-tiba datang 4 preman junior yang menuju ke arah Putri dan Megha.
"Woiii!!" teriak salah satu preman.
"Lu anak baru di area sini? Gue nggak pernah lihat lo disekitar sini, dan kayaknya lo bawa uang banyak. Siniin dompet lo sebelum gue ngambil sendiri dari tas lo." tambah si Preman.
"Lo siapa sih? Lo kayaknya masih seumuran sama kita. Dari SMU mana lo?" Balas Putri dengan nada menantang.
"Enak aja lo minta2 uang ke gue. Emang gue Mak lo!! Pergi deh jauh2 dari gue!" sahut Megha menambahi.
"Lo! Lo berani sama gue" teriak si Preman geram.
Dan pada saat itu juga si preman menarik rambut Megha.
"Arrghhh.. Lepasin rambut gue.." perintah Megha kesakitan saat rambut tipisnya itu ditarik preman.
Preman yang satunya juga bertindak sama, dia menarik tas yang dibawa oleh Putri.
"Mau apa lo?! Dasar Cohatt, Cowok Jahat!!" teriak Putri.
"Serahin cepetan dompet lu, sebelum gue berubah pikiran pakek cara yang lebih kasar!" kata si preman yang menjambak rambut Megha.
Saat itu juga, David dan Ezi yang ada di restoran depan swalayan sedang melihat kejadian yang menurut mereka mengasyikan.
"Apa kita tolong mereka?" tanya David.
"Apa peduli gue sama mereka? Gue gak mau berurusan sama cewek itu." tegas Ezi.
"Ya udah, kalo lo gak mau gue juga gak bakal nolong mereka." sahut David.
Sementara itu, Putri yang moodnya udah mulai memburuk karena si preman yang menarik rambut Megha, memandang Megha dan memberi aba-aba. Megha pun mengangguk.
Detik berikutnya posisi mereka berubah. Dan sekarang Megha yang menarik rambut mereka. Putri pun ikut menarik rambut preman itu..
"Sialan! Lepasin rambut gue!! Dasar cewek gak tau diri. Lo belum tahu siapa gue, Haahh??!! Bentak si preman.
David yang melihat kejadian itu tertawa melihat preman yang sedang di jambak Megha.
"Lo yang belum tau Gue! Lo masuk Geng mana hah?? Geng Emprit? Geng Cupang?"
Megha lalu mengayunkan tendangan kaki nya ke preman itu nya si preman.
"Rasain lo!! Yess. Gue menyerang di titik yang pas. Haha" Kata Megha puas dengan tendangannya.
"Arrghh!! Cewek sialan! Berani2 nya lo nendang area fatal!!" kata si preman yang saat ini sedang jatuh karena habis kena tendang.
"Good Job ma prendd!!" seru Putri.
Setelah itu, giliran Putri yang bertindak. Dia menendang lutut si preman lalu memukul bagian tengkuk lehernya. Detik itu juga si preman langsung tergelatak di halaman swalayan.
"Yess!!" teriak Putri.
"Udah lumayan lama gue nggak nyuapin pukulan ke cohatt kayak elo elo pada!!""Pergi lo dari sini!!!" perintah Megha yang udah nendang itu nya si preman.
preman itu langsung pergi meninggalkan Swalayan bersama preman lain yang habis di skakmat sama Putri.
"Sial!!" kata si preman menjauh.
"Itu lo nggk papa sob??!!" tanya salah satu preman sambil merigis.
"Ngejek gue lo!! Atiitt ini mah, atiitt..!!
~~~
*CHAPT PLUS-PLUS*
Di rumah Ezi bersaudara
Dika. : "Bi Yem.. Sandal jepit kuningku mana??, padahal tadi gue mau nyuci tuh sandal karena kena 💩 ayam.."
Di dalam mobil Alphard
Opah W : "Kok kayak ada bau 💩 ayam? Pak Pir, mobilnya belum di cuci ya??"
Di Restoran depan Swalayan
David : "Kayak pernah lihat tuh kakek-kakek.. Ko..kok kaya opah kita ya?"
David n Ezi be like : "Bukan olah gue, bukan opah gue, bukan opah gue 😵😵"
~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Met You
Novela JuvenilEmpat orang cewek desa yang pindah kota karena mendapat beasiswa. Yang kesehariannya mereka harus belajar dan malamnya kerja paruh waktu. Pekerja keras, polos, jago berantem dan hati yang tulus.. Apakah ini takdir? Pertemuan mereka dengan empat cowo...