Chapt 31 : "GE.GA.NA"

297 21 2
                                    

David sekarang sedang tiduran gabut di kantor Opah di Singapura. Dia bingung mau melakukan apa. Lebih herannya lagi, hatinya seolah-olah kosong. Hampa, kayak ruang angkasa raya. Dia berdiri, mondar-mandir sebentar lalu duduk mondar-mandir lagi lalu tiduran. Gitu terus. Dia benar-benar gabut.

"Gitu aja terus kamu sampe tua." Protes Opah yang terganggu dengan sikap David itu.

"Opah.. Opah punya kenalan dokter hebat nggak?" Kata David yang sedang asik tiduran di Sofa ruang kantor Opah Willy Edi di Singapura.

"Dokter? Buat apa?" Balas Opah singkat sambil membolak-balikan halaman majalah.

"Dave sakit Opah. Sakit banget malah."

"Sakit? Sakit apa kamu?"

"Sakit hati Opah.." Balas David dengan wajah di sedih-sedihkan.

"Tolongin Dave dong Opah, cariin dokter yang bisa nyembuhin sakit Dave dan bisa kasih Dave obat gegana, galau yang tiada tara, rindu yang berkepanjangan, dan obat cinta yang tak terbalaskan.." Kata David lagi dengan nada Puitis.

BUK!!

majalah dari tangan Opah melayang ke wajah manis David. David langsung meringis kesakitan.

"Kamu kok jadi alay gini, toh. Kayak si Dika aja. Mangkanya, jangan jadi playboy dong kamu Dave. Playboy itu nggak baik bagi kesehatan. Tau?" Nasehat Opah yang didengar dengan dengusan kesal David.

David lalu menyalahkan Opahnya karena masalah kemarin. Tapi David tau kalo sebenernya Opah hanya bercanda. Dia lalu berjalan keluar dari ruangan Opah. Dia jalan seperti orang linglung. Jalan tanpa tujuan dan arah yang pasti.

"Meg.. Seandainya lo lihat gue sekarang. Gue jalan-jalan muterin nih kantor tanpa tujuan yang pasti. Sama kayak cinta lo ke gue. Menunggu kepastian itu nyesek tau nggak.." Gerutu David yang pikirannya di penuhi Megha Megha dan Megha.

David berpikir tentang omongan Opahnya soal playboy. Dia berpikir ini mungkin saja karma baginya. Dia sering bahkan hampir semua cewek yang dikenalnya di gantungin alias di PHP. Dan sekarang, dia yang digantungin oleh Megha. Cewek pertama yang membuatnya merasa luluh.

💘💘

Seminggu kemudian, suasananya masih sama. Tidak ada yang berubah tanpa terkecuali Megha. Dia masih aja galau. David tidak pernah menghubunginya seminggu ini. Padahal dia sudah NgeLine, WA, BBM, SMS, bahkan kirim Email, David tidak membalasnya.

Dikelas, Megha mulai ngedumel dan ngomel sendiri.

"Kenapa D lagi D lagi D lagi kok nggak RR..RR.. Asem nih cowok. Dasar playboy kelas Teripang. Awas aja kalo sampe ketemu. Gue tendang anu lo. Asem asem emang asem.. Njir.." Kata Megha setelah menyanyikan satu bait lagu CJR itu.

Putri yang melihat nya hanya geleng-geleng pelan. "Mangkanya Megh, jangan gampang nyimpulin sesuatu yang belum pasti. Ginikan jadinya." Kata Putri menasehati. Sementara itu, tangannya mengelus-elus rambut Ezi yang sedang telungkup di bangkunya.

Ezi merasa nyaman jika Putri melakukan itu. Ezi benar-benar sudah jatuh hati pada cewek itu. Mendengar pembicaraan dua cewek itu membuatnya duduk tegak. Lalu dia berkata, "David bakal balik ke Indo hari ini. Katanya  sih bakal nyampe kesini jam 5 sore. Gue sama anak-anak bakal jemput ke bandara." Katanya sambil memandang Putri.

Hati Megha merasa senang mendengar hal itu. Tapi, disisi lain dia bingung harus ngomong apa sama David nantinya.

"Lo mau ikut jemput David kagak nanti?" Teriak Dika pada Huda yang asyik pacaran sama Miski. Mereka bahkan sekarang lagi suap-suapan cemilan. Mereka juga tidak peduli sama banyak mata yang memandang aneh mereka.

When I Met YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang