"Kalian kenapa telat??!" Teriak Pak Majid dengan suara cemprengnya yang memekakkan telinga.
Pak Majid berdiri di tengah lapangan depan bersama para siswa-siswi yang terlambat. Dan hanya mereka berdelapan lah yang terlambat.
"Lo gimana sih? Katanya gue nggak bakal telat kalo bareng lo?" Tanya Megha kepada David.
Tetapi, saat itu David sedang memikirkan sesuatu. Kata-kata Megha tentang cowok yang bernama Ari itu masih berputar-putar di dalam otaknya.
~~~
Sebelum sampai sekolah, Megha yang di bonceng David melihat sebuah Cafe yang biasa dia tongkrongi dengan Ari, Putri, dan Putra.
"Jadi inget Ari.." kata Megha sambil Cafe yang ada di pinggir jalan.
"Ari? Siapa? Cowok lo?" tanya David penasaran.
"Bukan kok, dia temen yang gue suka dan dia juga suka gue, tapi kita nggak pacaran kok, dan gue masih single." kata Megha sambil memegangi rambutnya yang dikuncir dua.
"Lo kenapa sih? Jujur amat sama gue." balas David.
"Maksud lo? Lo kan tanya siapa Ari. Ya gue jawab lah.."
"Lo tuh ya.. Seharusnya lo nggk usah ngasih tau se detail itu ke gue. Lo nggak pengen gue ngepoin lo? Lo nggak pengen gue kepo tentang lo?" kata David dengan nada sedikit kesal
Megha yang saat itu terkejut karena perkataan David itu tidak bisa berkata apa-apa. Megha sendiri aja juga bingung kenapa dia bisa seterkejut itu.
"Woii! Lo denger nggak gue ngomong apa?" tanya David.
"A..Apa? Lo bilang apa? Gue nggak denger. Kalo mau ngomong, pelanin dikit napa nih motor.." seru Megha.
"Dia nggak denger yang gue omongin? Serius?" Pikir David dalam hati.
~~~
"Oii.. Kamu yang item manis kayak kurma. Kenapa ngelamun? Lagi mikir apa kamu? Kenapa kamu telat?" Tanya Pak Majid pada David.
"Lagi mikirin dia nih Pak, cewek kuncir dua di sebelah saya.." Kata David sambil melirik Megha.
Megha yang saat itu juga melihat David terkejut, yang ada di pikirannya cuma siapa lagi cewek kuncir dua kalo bukan dia.
"Kenapa dia ngomong gitu sih.. Gue..dan kenapa jantung gue Lari-lari sih.." Kata Megha dalam hati sambil mainin bola matanya.
"Kumat lagi deh penyakit playboynya tuh kurma." Kata Dika Menyindir David.
"Kamu ini! Malah ngungkapin perasaan ke cewekmu! Kalian tunggu disini. Jangan kemana-mana. Saya mau mikirin hukuman yang pas dulu buat kalian." Perintah Pak Majid yang berjalan menjauh sambil menggeleng gelengkan kepalanya.
Saat menunggu Pak Majid yang entah kemana, HP Putri berdering. Lalu Putri mengambil HP dari saku roknya itu. Dilihat HPnya, dan nama Putra lah yang tertera disana.
"Halo?? Mbun.." Kata Putra di telepon.
"Iya halo. Apa?" jawab Putri.
"Lo dimana sekarang? Lo disekolah? Lo mau jemput gue kagak di Bandara entar siang?" Tanya Putra.
"Ajak Eggi juga, Put!" Teriak Ari yang duduk di sebelah Putra.
"Itu si Ari napa teriak-teriak? Udah akut ya kangennya sama si Megha.. Iya, gue lagi disekolah ini. Dan sekarang gue lagi dihukum karena telat. Gue nggk janji ya bisa jemput lo. Entar gue kabari lagi deh.. Gue tutup dulu ya telponnya. Pak Majid udah jalan ke sini. Bye.." Jawab Putri sambil menggeser tanda merah di HPnya itu.
"Gue kan belum bilang kangen ke dia. Napa dia buru-buru nutup telponnya sih.." Gerutu Putra yang sambungannya udah diputus sama Putri.
Setelah Putri menutup telponnya, Pak Majid datang menghampiri mereka sambil membawa kain panjang.
"Kamu yang manis kayak kurma, maju sini. Kamu yang dikuncir dua maju sini juga." Perintah Pak Majid.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Met You
Teen FictionEmpat orang cewek desa yang pindah kota karena mendapat beasiswa. Yang kesehariannya mereka harus belajar dan malamnya kerja paruh waktu. Pekerja keras, polos, jago berantem dan hati yang tulus.. Apakah ini takdir? Pertemuan mereka dengan empat cowo...