"Loh kok gelap?" Kata Megha heran dengan keadaan ruangan David yang gelap gulita.
Putri lalu mendorong tubuh Megha hingga jatuh ke lantai. Dan langsung menutup pintunya. "Ups.. Maap Megh. Gue dorongnya ke bangetan. Hehe.." Kata Putri sambil terkekeh.
Ezi lalu menjitak kepala Putri. Putri hanya mengaduh pelan. Sementara itu, di dalam Kamar, Megha berdiri ditengah kegelapan. Dia bingung apa yang sedang terjadi. Dia mencoba mencari sesuatu di tengah gelap itu tapi hasilnya nihil. Dia tidak bisa melihat apapun.
"Woii! Put! Lo pada ngerjain gue ya? Keluarin gue dari sini sekarang!" teriak Megha sambil mencoba mencari gagang pintu.
Putri dan yang lain hanya terkekeh. Mereka berharap kali ini Megha mau jujur.
Megha lalu mencoba mencari ponselnya di tas. Tapi belum sempat dia mengambil ponsel itu, lampu kamar tiba-tiba menyala. Megha lebih bingung sekarang. Dilihatnya David yang sedang duduk santai di kursi samping ranjang tempat tidur. Dia lalu mengalihkan pandangannya dari David dan memandang sekeliling ruangan. Indah. Itu yang ada di pikirannya. Ruangan itu dipenuhi dengan mawar putih. Bunga favoritnya. Banyak balon berbentuk LOVE berwarna putih juga. Dia lalu kembali menatap David dengan penuh tanda tanya. Dia bertanya pada David apa yang sedang terjadi tapi David hanya diam dan terus menatap hangat kearahnya.
"Katanya lo kecelakaan? Kok sekarang?" Tanya Megha bingung dan mencoba mengontrol kegugupannya.
"Iya. Gue habis jatuh." Jawab David singkat.
Megha yang mendengarnya langsung kembali khawatir. Dia berjalan menuju tempat David duduk.
"Lo habis jatuh? Mananya yang sakit? Coba bilang ke gue." Tambahnya.
"Iya gue jatuh. Gue jatuh cinta sama lo." Balas David. Dia lalu berdiri dan langsung menggenggam tangan Megha. Megha ingin melepas genggaman itu. Tapi hati dan tubuhnya tidak sejalan dengannya. Megha lalu membiarkan David.
"Gue jatuh cinta sama lo. Gue jatuh hati sama lo, Megha.. Gue sayang sama lo. Sayang banget malah. Gue nggak tahu apa yang ada dipikiran lo sekarang. Lo mungkin terkejut dengan semua ini. Gue cuma mau lo jadi pendamping gue. Just it. Gue cuma mau itu aja kok." Kata David.
Tatapan David itu membuat Megha meleleh. Dia tidak bisa memikirkan apapun saat ini. Genggaman David semakin erat saat dia mulai mengutarakan hatinya.
"Percaya sama gue, Megha. Plis.. Lo mau kan jadi pacar gue?"
"Tapi.. Tapi lo kan playboy. Dan playboy itu pasti punya banyak cewek. Dan dia biasanya gampang bosen." Balas Megha.
Putri dan yang lain yang mendengar itu langsung membuka pintu kamar. David dan Megha langsung terperanjak dari tempat mereka berdiri.
"Udah deh Megh. Terima aja kali. Gue tau Lo. Tau banget malah. Lo itu orang yang suka gegabah dalam mengambil keputusan. Dan kali ini, gue sama yang lain kagak mau lo nyesel dengan keputusan lo nolak David." Seru Putri bangga dengan kata-katanya.
"Lo harus mencoba buat percaya sama sodara gue. Dia bisa berubah kok." Sahut Ezi.
Yang lain langsung mengangguk setuju. "A'elah.. Terima deh cepetan. Lo lupa apa kalo David tuh laris manis? Keburu diborong orang, nangis badai lo entar." Protes Dika yang ingin acara tembak-tembakan ini segera berakhir sebelum dia mewek minta pacar ke Opah.
"Kampret lo!" Seru Megha.
David lalu kembali mengkode pada yang lain agar diam. David perlahan menyentuh pipi Megha yang memerah dibuatnya itu. Dia menatap dalam mata Megha. Tatapan penuh arti cinta. Megha juga bisa melihat arti tatapan David itu. David lalu perlahan mengarahkan wajahnya agar lebih dekat dengan Megha.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Met You
Teen FictionEmpat orang cewek desa yang pindah kota karena mendapat beasiswa. Yang kesehariannya mereka harus belajar dan malamnya kerja paruh waktu. Pekerja keras, polos, jago berantem dan hati yang tulus.. Apakah ini takdir? Pertemuan mereka dengan empat cowo...