Chaeyeon melebarkan mata saat melihat Faili memasuki kelasnya. Gadis itu langsung menegak, secara naluri menyiapkan diri. Doyeon yang juga tersentak mendelik kecil dan berdiri di sampingnya.
Jinny dan Saeron diam-diam merasa tak setuju dengan hal ini tapi tetap mengekor Faili yang dengan tenang mendekat menghampiri Chaeyeon. Kini berhenti dan berdiri berhadapan dengan gadis itu.
"Gue mau bahas tentang kemarin," kata Faili tanpa basa basi, menatap Chaeyeon tepat.
"Apa lagi?" tanya Chaeyeon tenang.
Faili menarik nafas, kemudian menghembuskannya. Semua terkejut saat gadis itu menjulurkan telapak tangan.
"Gue mau minta maaf."
Chaeyeon menarik nafas kaget, begitupula Doyoen yang melongo tak percaya.
"Kemarin gue cuma mau nanya. Tapi banyak mulut lain yang manasin. Jadi gue tahu kalau gue udah lepas kendali," kata Faili membesarkan hati. Ia masih menjulurkan tangannya menunggu.
Chaeyeon diam lama, agak ragu. Tapi kemudian membalas uluran itu dan menjabatnya. "Hm. Gue juga minta maaf," katanya merendahkan suara. Ia melepaskan genggamannya sambil mendesah pelan. "Sebenarnya...." Gadis itu berhenti bicara sesaat, "Kak Taeyong sering bahas tentang lo. Sering tanya apa gue kenal lo atau nggak, atau juga bahas kalau dia di Jepang waktu yang tepat buat hubungin lo kapan..."
Faili mengangkat alis, tertegun mendengar itu.
"Hn. Gue emang suka sama cowok lo, sama kayak sepertiga cewek di sekolah ini. Gue juga seneng saat dia add line gue dan bisa chat sama dia. Tapi...." Chaeyeon mendesah pelan, menatap Faili serius. "Yang di pikiran dia cuma Faili. Jadi gue tahu diri."
Faili membatu. Gadis itu merasa tenggorokkannya kering dengan dada yang mulai dihimpit penyesalan. Matanya meredup, tak tahu harus menyahut apa lagi.
"Ehm. Gue juga minta maaf sama kelakuan temen gue kemarin," kata Chaeyeon melirik Jinny yang memakai masker mulut. Ia agak menyikut pelan Doyeon di sampingnya yang menipiskan bibir mengerti.
"Sorry," kata Doyeon singkat, melipat kedua tangan di depan dada melirik Jinny dan Faili.
Faili menoleh, lalu mencoba tersenyum. "Hm. Kita juga minta maaf," katanya mewakilkan teman-temannya. "Sekarang masalahnya udah selesai, kan? Jangan dendam-dendaman. Kelas kita sebelahan jadi gue harap kita nggak musuhan," kata gadis itu dewasa.
Sebenarnya Yeri agak bingung, Faili lagi kesurupan apa gimana bisa jadi bersikap besar hati seperti ini.
Chaeyeon mengangguk, berpandangan dengan Faili. Kedua gadis itu saling melempar senyum kini.
Tak basa basi lagi, Faili pamit pergi. Gadis itu berbalik lebih dulu, memimpin teman-temannya yang segera mengekor pergi. Dan sudah ditunggu dua pemuda jangkung di depan pintu kelas X-3 memandangi mereka sedari tadi, seakan menjaga kalau-kalau kembali ada adegan cakar-cakaran.
"Keren," komentar Moonbin saat Faili berhenti di depannya.
Faili menyeringai, "beliin es krim dong. Kan gue udah bisa minta maaf duluan," kata gadis itu ceria, lalu menarik lengan Moonbin beranjak pergi dari sana.
"MOONBIN GUE JUGAAAA!!!!!" Jinny, Saeron, Yeri, dan Suhyun kompak segera mendekat mengerubungi Moonbin yang jadi kebingungan.
"Nggak, nggak. Beli sendiri," tolak Moonbin segera.
"Ih Moonbin mah," protes Yeri ke samping Moonbin. "Eh, eh, Moonbin Moonbin apa yang bikin galau?" tanyanya dengan senyum lebar. "Moonbin-lang sayang tapi bukan pacar.... bilang tidak yaaaa bilang tidak yaaaa~"
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Attack [REPUBLISH]
Fanfiction"I caught you starring. My heart skipped a beat. It got me thinking: do you actually like me?" * "Stop playing with my heart. I might get heart attack." #16 in Fanfiction (16/08/2017)