Tiga Puluh Delapan

19.5K 4K 1K
                                    


"MOONBIIIIN!!!!!!!!!!"

Moonbin yang baru berjalan dari parkiran menuju lobi menoleh. Melihat Faili tersenyum riang dan berlari mendekat dengan seragam rapi dan bersih, khas hari pertama sekolah.

Gadis itu melompat ke samping Moonbin dengan senyum lebar. "Selamat pagi!!!! Pasti harimu akan sangat indah karena pagi ini bertemu dengan Faili!" kata gadis itu ceria.

Moonbin mendelik, "paan sih? Kemaren juga ketemu," katanya jutek, lalu berjalan tenang membuat garis wajah Faili langsung berubah keruh.

Faili mencuatkan bibir, segera mengekori pemuda itu. "Tau dah yang udah berpaling. Aku mah apa, cuma semut merah di sudut dinding kenanganmu," kata gadis itu drama.

"Kenapa? Lo nyesel nolak gue dulu?" balas Moonbin tanpa beban, membuat Faili gemas menabok kepalanya dari belakang.

"Eh yaampun liat tuh anak MOS banyak hihi," kata Faili sudah kegirangan sendiri, bisik-bisik sambil melirik ke arah lapangan yang dipenuhi para peserta MOS. "Apa aku move on ke brondong aja ya? Lebih gurih."

"Goblo," Moonbin mengumpat, melirik gadis ini dengan delikan.

"Jadi dari terong aku ke jagung brondong hahahaha," racau Faili sudah ketawa sendiri.

"Jauh-jauh sana lo," usir Moonbin segera melangkah lebih cepat. Membuat Faili menarik ranselnya menahan dan segera ke samping Moonbin kembali.

"Ih gue lagi seneng tau. Karena uang jajan gue naik! Hihihihihihi," girang Faili masih riang dan antusias.

"Bukannya seneng karena akhirnya bisa ketemu mantan?" ledek Moonbin menyindir, membuat gadis itu langsung menatapnya garang dengan desisan kesal. "Dah lah, gengsian lo. Ajak balikan gih," katanya tanpa dosa sampai Faili melotot geram.

"Terus menurut lo gue bakal datang ke depan dia terus bilang, kak daripada ke Jepang mending ke pelaminan aja sama aku, gitu!?"

Moonbin mencibir, "lo juga dari kemaren galau bilang kangen. Najisin," katanya membuat Faili makin gemas.

Kadang, Faili sering tak percaya sendiri waktu itu cowok ini mengakui perasaannya. Suka apaan? Sekarang Moonbin malah mirip kayak Yeri. Apa kemarin penolakan Faili membuat pemuda ini sungguh sakit hati hingga ilfil segitunya tanpa sisa ya?

"Bin, denger ya. Gue it.........tu...." Suara Faili memelam begitu saja, melebarkan mata melihat tiga orang dari arah belokan berjalan tenang. Ke arahnya. Mereka akan berpapasan.

Faili refleks mengalihkan wajah, sok memandang ke arah yang lain. Sementara Moonbin dengan santai terus melangkah ke depan.

Jaewon di samping Taeyong sudah sibuk menyikut-nyikut pemuda itu yang berjalan di tengah. Sementara Eunwoo yang bersama mereka masih sibuk merunduk dengan dua buku cetak Fisika di tangannya, membandingkan mana yang lebih bagus.

Taeyong mengeraskan rahang, menatap dingin dua orang itu sambil berjalan tenang. Dengan sengaja dan terang-terangan, memandang lurus gadis itu yang menghindari tatapannya.

"Tadi kenapa lewat sini sih, njir," bisik Faili dengan bibir terbuka kecil, merapat ke samping Moonbin.

"Ya lu ngapain ngikutin gua?" sahut Moonbin tanpa dosa, membuat Faili mencubit pinggang cowok itu.

Jaewon mengulum bibir, menahan diri untuk tidak menyeletuk. Ia malah jadi memundurkan diri, dengan tak kentara mengubah posisi hingga Taeyong berjalan di pinggir.

"Ck, apa sih Won?" kata Eunwoo menoleh, ketika merasa cowok itu tiba-tiba merapat. Merasa terganggu karena fokus membaca.

"Apa sih njir? PMS lo? Baru juga disenggol," sahut Jaewon tak kalah sewot.

Eunwoo mendecih, kemudian memandang depan. Ia mengangkat alis, melihat Faili merapat ke Moonbin berjalan mendekat dan akan berpapasan dengannya.

"Eh? Fai?"

"Anj-" Jaewon mengatupkan bibir, segera menelan umpatan kembali.

Sementara Taeyong tak bisa menahan menoleh dan mendelik pada Eunwoo yang tanpa dosa menyapa gadis itu yang juga sama terkejutnya.

"Eung, h-hai... kak," balas Faili kaku, tanpa sadar meremas lengan Moonbin ingin segera pergi.

"Ck, apasih Fai. Sakit anjir! Dari tadi," omel Moonbin memerotes, menoleh sebal. Membuat Faili gemas ingin menenggelamkan pemuda ini ke rawa-rawa terdekat.

"Yong, itu Faili," kata Eunwoo menunjuk Faili membuat Taeyong kali ini tak bisa menahan merebut buku di tangan cowok itu dan langsung memukulkan ke wajah tampan Eunwoo keras.

Faili melotot kecil, menarik Moonbin segera ingin pergi.

"Tegur dong elahh," kata Jaewon yang menertawai Eunwoo, sudah dapat radar memanasi. "Konichiwa Aishiteru!"

Taeyong mendelik geram, mendecih merasa salah tingkah dan juga ingin bergegas pergi. Berpapasan dengan cewek itu membuat Taeyong tak bisa menahan untuk melirik, ketika lengan keduanya bersentuhan sesaat sebelum Faili segera menjauhkan diri merapat pada Moonbin dan berjalan lurus seakan tak melihat.

Moonbin menipiskan bibir, melihat gadis itu mengkerut salah tingkah. Ia lalu mendengus tak tahan, berhenti dan menyeletuk nyaring.

"Katanya kangen, tuh orangnya."

Faili membelalak lebar, menoleh sepenuhnya dan seakan ingin melahap Moonbin hidup-hidup.

Taeyong jadi refleks berhenti. Pemuda itu tersentak, tak bisa menahan untuk tidak melirik. Sementara Eunwoo dan Jaewon yang tertinggal satu langkah dari Taeyong langsung saling pandang dan berseru kompak.

Emang, Eunwoo kalau sama Jaewon image Kakak-OSN-Kalem-Nan-Pendiam-nya luntur tanpa sisa sedikitpun.

"Yong, bahasa Jepangnya aku kangen juga apa dah?" tanya Jaewon menyeletuk nyaring. Taeyong gemas sekali ingin meremas bibir cowok satu ini.

"Fai, tuh. Jangan bisanya galau-galau doang," celetuk Moonbin tanpa dosa.

Faili mengumpat tanpa suara. Ia langsung menjulurkan tangan menjambak rambut Moonbin, lalu menariknya dan berjalan cepat membuat Moonbin merintih nyaring kesakitan tertarik oleh gadis itu yang wajahnya sudah memerah padam.

Taeyong melirik, kemudian jadi berbalik sepenuhnya memandangi gadis itu yang melangkah menjauh.

"FAI KALAU KANGEN MAH DATANG AJA KE TANGGA DEKET 11 IPA 3!" teriak Jaeweon nyaring. "BASECAMP KITA MASIH DI SANA FAI!"

Eunwoo yang melihat Jaewon jadi menghela nafas. "Elo kok mau sih Yong punya temen bikin malu gini?" tanyanya pada Taeyong yang tak bergeming karena terlalu fokus memerhatikan punggung Faili yang makin menjauh.

"Si anjir," Jaewon menoleh kesal, "elo yang duluan sat! Padahal tadi gue dah diem lo yang mulai nyapa tu cewek!"

"Gue cuma nyapa, njir!" balas Eunwoo sewot tak mau kalah.

"Baca wikihow dulu sana, bego bener sih lo," kata Jaewon kesal sendiri.

Taeyong melengos panjang. Ia berdiri di antara keduanya, kemudian mengangkat kedua tangan dan mendorong kepala Jaewon dan Eunwoo menjauh satu sama lain. Cara biasanya kalau ada murid 2A3 yang bertengkar. Dan masih dilakukan walau kini ketiganya resmi jadi murid kelas 12 di hari pertama.

"Bacot lo berdua," kata cowok itu galak, kemudian berbalik dan berjalan pergi lebih dulu.





**


Heart Attack [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang