Faili menggigit ujung kuku jempol, dengan gelisah melangkah cepat di koridor sekolahnya. Ia meneguk ludah, menoleh kanan kiri dengan cemas. Wajahnya merekah melihat sosok familiar, membuatnya segera berlari mendekat.
"Kak Jennie! Kak Jennie!"
Jennie yang sibuk mengatur tumpukan buku yang dibawa dari kantor jadi mendongak, lalu tersenyum menyapa. Walau garis wajahnya berubah melihat wajah pucat Faili.
"Kak, ada liat Kak Taeyong?" tanya Faili terdengar bergetar.
"Hm? Nggak tau.... Kan nggak sekelas, datangin aja di IPA 2," kata Jennie menunjuk kecil ke koridor kelas dua belas IPA.
Faili jadi mendecak, "ya nggak enak ke wilayah kakak kelas gitu...." katanya takut membuat Jennie jadi menatapnya khawatir. "Aku chat tapi nggak diread. Tau nggak Kak Taeyong dimana?"
"Fai? Kenapa sih? Kamu kenapa?" tanya Jennie mendekat, memegang pipi bulat gadis itu. "Kamu kok mau nangis? Ada yang jahatin kamu ya? Kamu dibully?"
Faili menarik nafas, mencoba menenangkan diri. Gadis itu meneguk ludah, "nggak papa... Aku Cuma mau ketemu Kak Taeyong," katanya mencoba tenang.
Jennie mengerutkan kening, "Fai, beneran nggak papa? Cerita aja dulu sambil cari Taeyong," katanya membujuk.
Faili menggigit bibir, kemudian dengan mantap menggeleng.
Jennie memandangi itu, menghela nafas mengalah. "Oke, eung... kamu tunggu di UKS ya. Gue cari Taeyong. Minum teh dulu biar tenang," katanya mengusap bahu Faili lembut.
Faili mengangguk, "tolong ya kak," katanya meminta.
Jennie mencoba tersenyum, segera beranjak dan berjalan cepat ke arah koridor kelas dua belas. Faili menghela nafas panjang. Ia jadi berbelok, kembali melangkah gusar di koridor sendirian. Gadis itu diam lama sambil menggigiti bibir, tapi akhirnya merogoh hape dan membuka roomchat.
Faili: Bin, dimana?
Faili merunduk sambil mengetik chat. Tak lama menghela nafas pelan dan mendongak kembali. Langkahnya berhenti. Melihat seseorang turun dari tangga di ujung koridor dengan tenang.
Di tempatnya, Taeyong jadi menoleh begitu saja. Ia tersentak, melihat gadis itu berdiri di tengah koridor cukup jauh darinya. Mereka berpandangan beberapa saat.
Sampai Taeyoung melengos pelan dan berjalan lagi. Kini justru berbelok ke belokan menghindari berpapasan dengan Faili. Membuat Faili tertohok dan terdiam di tempat.
Taeyong mengepalkan tangan, mencoba tak peduli. Walau ia jadi mencuatkan bibir kecil. Mengingat adegan suap-menyuap di pinggir lapangan tadi.
Cih.
Tu bocah dua dikasih perekat apaan sih sampe lengketnya nggak karuan.
Katanya udah nggak ada apa-apa.
Tapi masih aja kesana kemari berdua nempel gitu.
Entah di sini tangan yang mau Taeyong putus Moonbin apa Faili.
Taeyong mendecak. Ia jadi berhenti. Tak tau kenapa merasa firasat tak enak. Pemuda itu melengos, kemudian berbalik lagi.
Tapi berhenti.
Ck, gengsi dong kalau dia balik?
Taeyong menggeram kecil, membalikkan tubuh dan ingin melanjutkan langkah. Tapi lagi-lagi berhenti karena meragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Attack [REPUBLISH]
Fanfiction"I caught you starring. My heart skipped a beat. It got me thinking: do you actually like me?" * "Stop playing with my heart. I might get heart attack." #16 in Fanfiction (16/08/2017)