Sebelas

26.7K 4.5K 437
                                    

"Lo berantem lagi?" tanya Jinny melebarkan mata melihat Faili yang dengan tenang menusukkan potongan batagor ke saus kacang.

"Hm," Faili mengangguk, membuat teman-temannya melengos pelan melihat ketidakpedulian gadis ini.

"Sekarang kenapa lagi?" tanya Jinny yang merasa capek. Padahal bukan dia yang ada di hubungan ini. Tapi melihat Faili hampir tiap hari selalu curhat galau membuat Jinny, dan teman-temannya, merasa bosan.

Faili memakan batagornya, mengunyahnya sesaat. "Gue jalan sama Moonbin."

Yeri yang baru memasukkan sepotong bakso langsung tersedak. Begitupula Suhyun dan Saeron memekik kecil dengan Jinny yang tenganga.

"Moonbin lagi?" tanya Suhyun melebarkan mata.

Faili mengangguk, "kemaren pas pulang ada Kak Taeyong di rumah gue. Ketahuan deh," katanya santai, menusukkan garpu ke potongan batagor lagi.

"Emang lo nggak ijin?" tanya Yeri agak memajukan diri kini.

"Nggak," jawab Faili meringis, "ya... Kak Taeyong tuh sensi banget sih kalau tentang Moonbin. Jadi gue nggak ngomong."

Saeron mengumpat, menoyor gemas kepala Faili membuat Faili mendecak sebal tak terima. "Dasar nggak tahu diri. Udah punya pacar ganteng masih aja gatel."

Faili melotot, "Apaan sih. Cuma Moonbin," sahutnya tersinggung, "lagian juga itukan pulang dari futsal. Gue nemenin Chanwoo sama Moonbin. Pas pulang dianter Moonbin. Ada Kak Taeyong. Jadi berantem. Untung si Moonbin gue suruh langsung pulang."

"Lo tuh seneng banget sih berantem gitu? Nggak capek?" tanya Suhyun membuat Faili mengangkat alis.

"Kak Taeyong tuh yang emosian," ucap Faili membela diri. "Lagian kenapa sih dia jealousan banget kalau tentang Moonbin? Kenapa Canu nggak? Atau Jeno? Atau si Dino?" tanyanya tak mengerti sendiri.

Yeri mengernyitkan kening, lalu mengangguk mengiyakan. "Iya, ya. Kenapa Kak Taeyong marahnya pasti kalau lo sama Moonbin? Padahalkan kalau diliat-liat, lo lebih deket sama si Canu. Ih Kak Taeyong pilih kasih," katanya kini jadi sewot.

"Ya pasti ada sesuatu lah," kata Saeron menyahuti. "Mungkin karena Canu kan tampang-tampang culun gitu ya jadi Kak Taeyong nggak cemas banget tapi kalau Moonbin kan kayaknya gentle gitu keliatannya jadi dia mikir bisa aja lo naksir Moonbin."

Jinny dan Yeri mengangguk-angguk setuju mendukung itu.

"Lagian ya, Fai. Elo sama Canu dan elo sama Moonbin itu beda," kata Suhyun tiba-tiba membuat Faili mengernyit. "Apa ya... ya beda aja. Entah elonya atau Moonbinnya. Tapi Moonbin memperlakukan lo tuh beda aja gitu."

"Iya tahu," serobot Yeri begitu saja. "Moonbin manjain Faili banget. Kemaren aja dia mau aja beliin mie ayam malem-malem pas Faili yang minta. Lah pas gue sama Saeron malah dikacangin emang anak dugong," katanya mengumpat. "Itupun juga dia minta ganti duit kan?"

Jinny mengangguk cepat, setuju. "Moonbin kan emang pelit anjis. Kemaren aja ngantar gue pulang dia sengaja stop buat isi bensin pake duit gue. Dasar jelmaaan Yujin Krab."

Faili mendelik kecil. Dalam hati menentang hal itu keras. "Moonbin tuh aslinya baik tahu," celetuknya tak tahan, membuat yang lain langsung melotot tak setuju. "Kalau lo minta tolong baik-baik dia pasti mau. Anaknya lebih penurut daripada Canu."

"Ih itu mah sama elo!" sahut Saeron langsung memerotes.

Jinny langsung merekahkan wajah, seakan tahu sesuatu. "Mungkin itu yang bikin Kak Taeyong jealousan! Si Moonbin naksir lo kali," katanya menuduh membuat Faili mendelik. "Firasat pacar tuh pasti lebih tajem, Fai," lanjutnya meyakinkan.

"Dih paan sih. Nggak lah," protes Faili tak setuju. "Moonbin tuh temen gue."

"Ya orang liatnya beda kali," kata Suhyun menanggapi. "Dan Kak Taeyong bisa aja sadar kalau Moonbin ke elo tuh beda."

Faili tenganga kecil, tapi kemudian menggeleng. "Nggak lah," katanya tetap keras kepala tak percaya. Walau berikutnya ia mengerling, "bukan Moonbin kali. Tapi temen futsalnya noh, Kak Jinjin si kapten futsal yang naksir gue."

Suhyun dengan gemas langsung menabok kepala gadis itu. "Elo tuh ya. Lepas dari Kak Hanbin ke Kak Jaewon. Dari Kak Jaewon ke Kak Jinjin. Besok siapa njir!?" omelnya dengan emosi membuat Faili bersungut kecil.

"Pantes ya lo tuh rajin banget nontonin Chanwoo sama Moonbin futsal," ucap Saeron menggeleng kecil.

"Padahal mah gantengan kakak-kakak basket," sahut Yeri berbisik dengan antusias.

"No. Tim futsal!" balas Faili tak setuju.

Yeri mencibir sekilas, tapi lalu tersenyum miring. "Yakin lo tim futsal? Kemaren aja jejeritan liat Kak Yugyeom lari-lari dribel bola basket," ledeknya membuat Faili langsung melotot.

Walau berikutnya raut wajah Faili berubah."Oh, ya lupa. Sekarang idola gue tuh Kak Yugyeom," gumam Faili merutuk sendiri.

Suhyun kembali menoyor gemas Faili, "pawang lo dah segalak itu kenapa lo masih liar sih?!" tanyanya dengan kesal.

"Ih apasih, Hyun," balas Faili tak terima, "guekan cuma main-main. Emangnya Yeri noh beneran deketin Kak June waktu itu," katanya menuduh membuat si empu nama mengumpat. "Atau Saeron yang beneran pacaran sama Kak Bobby."

"Bahas aja teros anying," sahut Saeron dengan geram mengancam memakai garpu di tangannya.

Suhyun menggeram kecil, "ya tetep ajalah Faili lo tuh kurang-kurangin kayak gitu. Hargain Kak Taeyong dong," katanya mengomel.

"Tau tuh. Gue juga nih yang nadah," celetuk Yeri langsung dibalas umpatan kesal Faili.

Faili mencibir sebal, membuang muka ke arah lain. Garis wajahnya jadi mengeras, kali ini merasa tak terima. Semua orang, bahkan teman-temannya sekalipun, selalu melihat Taeyong dengan sempurna. Menyudutkan Faili seakan disini dia yang selalu salah. Andai saja mereka berada di posisi Faili, gadis itu tak yakin ada yang bisa bertahan.

Taeyong terlalu dingin. Terlalu cuek. Terlalu kejam. Bahkan makin lama Faili merasa cowok itu tak pernah menghargainya sebagai kekasih. Ucapan Taeyong juga selalu pedas seakan Faili bukan seorang perempuan yang harus diperlakukan dengan lembut. Taeyong seakan tak memikirkan bagaimana perasaan Faili.


"Fai!"

Panggilan dari seseorang yang baru datang membuat lamunan gadis itu terpecah. Teman-temannya yang kini heboh menggosipkan kakak kelas juga jadi menoleh. Melihat sosok Tzuyu berlari datang dan langsung duduk merapat ke samping Faili.

"Fai! Parah parah, Fai! Paraaaahhh!!!" bisik gadis itu langsung heboh. "Minum dulu minum, siapin air putih dulu biar lo siap dengernya," katanya langsung mengambil gelas terdekat dan menyodorkan ke arah Faili.

"Apasih?" tanya Faili bingung, menurut saja meminum seteguk lalu menatap Tzuyu penasaran.

"Tarik nafas," Tzuyu memeragakan menarik nafas dalam yang dipatuhi Faili, "hembuskan...."

Faili menuruti. Yeri dan yang lain tanpa sadar ikut melakukan itu, lalu menatap Tzuyu ingin tahu.

"Fai," Tzuyu memegang pundak Faili, "elo tahu Chaeyeon anak X-3?"




Heart Attack [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang