"Kak Taeyong..." panggil Faili parau, menempelkan dagu di bahu Taeyong dan berjalan menuju parkiran mobil hotel itu.
"Hm..." jawab Taeyong singkat, dengan tangan ke belakang menggendong gadis ini.
"Aku kangen...."
Taeyong mengangkat alis. Cowok itu melirik, melihat Faili dengan mata agak sayu bersandar pasrah di tubuhnya. Ia tertegun beberapa saat, lalu tersenyum. "Aku juga," sahutnya kalem.
"Bohong," kata Faili agak mengangkat wajah dengan mata menyayu. "Kenapa Kak Taeyong nggak ada hubungin aku?"
"Aku nggak mau kamu keganggu," jawab Taeyong lagi dengan agak lirih.
Faili mendengus kecil. Ia menempelkan pipi ke bahu Taeyong dan ingin memejamkan mata merasa kepalanya makin memberat.
"Moonbin...."
Taeyong tersentak. Pemuda itu menghentikan langkah dengan mata melebar. Ia melirik, melihat gadis itu memanggil parau. Dadanya sesak begitu saja, merasa tertusuk tepat.
Faili mencoba tetap membuka matanya dengan berat. "Jinny...." sambungnya lagi dengan nada mengayun. Gadis itu memanyunkan bibir, "pasti mereka panik sekarang... Malam ini mereka jadi orangtuaku..."
Garis wajah Taeyong mengeras. Cowok itu mendesah pelan, "kamu datang sama Moonbin?"
"Hm," Faili mengangguk di bahu Taeyong, "padahal aku sama Jinny aja, tapi dia mau jaga aku..."
Taeyong menelan ludah sesaat jadi terdiam membeku.
Walau berikutnya Taeyong hampir saja jatuh saat cewek di gendongannya ini memekik nyaring menegakkan tubuh.
"Turun! Turun!"panik Faili menepuk-nepuk Taeyong membuat Taeyong mau tak mau melepaskannya menurunkan gadis ini.
"Moonbin! Aku harus kembali ke Moonbin!" panik Faili berbalik dan ingin beranjak tapi Taeyong segera memegang lengan gadis itu menahannya.
"Pulang sekarang." Taeyong menatap gadis itu tegas.
"Nggak bisaaa," rengek Faili menolak. "Hari ini Moonbin sama Jinny jadi mamah papahku, nanti uang jajanku dipotong kalau aku nggak nurut!"
Taeyong mendelik. Lah masih mabok?!
Taeyong maju, meraih kedua lengan gadis itu yang kebingungan. "Nanti aku kasih tau Jinny kamu pergi sama aku. Oke?"
Faili mendongakkan kepala, menatapi pemuda tampan itu. Matanya agak merah seperti mengantuk memandang lekat Taeyong membuat Taeyong diam-diam berdebar tapi terus memasang wajah tenangnya.
"Sebentar," kata Faili melepaskan pegangan Taeyong. Kemudian menjulurkan tangan ke depan dengan telapak tangan terbuka, "Aku akan memanggil sapu terbangku dulu."
"Tsk. Kamu tadi minum berapa gelas sih!?" tanya Taeyong sudah mulai frustasi.
Taeyong jadi menjauh dan mendelik, ketika Faili menyilangkan kedua tangan di depan dada.
"Boboooooyyy kuaseeee tigaaaaa!!!!" teriak gadis itu kesetanan membuat Taeyong segera membekap mulutnya dengan telapak tangan.
Faili memberontak, mendorong Taeyong menjauh. "Kenapa sih ih?!" protes gadis itu sebal. "Aku pusing deh. Kamu ini dari tadi siapa sih?"
"Aku Lee Taeyong," jawab Taeyong segera. "Pacar kamu."
Faili mendelik, "ha?" tanya gadis itu melongo. "Perasaan gue udah putus...." gumam gadis itu bingung sendiri membuat Taeyong merapatkan bibir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Attack [REPUBLISH]
Fanfiction"I caught you starring. My heart skipped a beat. It got me thinking: do you actually like me?" * "Stop playing with my heart. I might get heart attack." #16 in Fanfiction (16/08/2017)