Empat Puluh Empat

16.5K 3.6K 603
                                    


"Aduh gimana nih?" tanya Faili panik sendiri, berdiri di meja depan ruang radio membuka tas ranselnya. "Ih aku nggak bawa baju olahraga...." rengek gadis itu menoleh pada Taeyong yang sibuk mengibaskan rambut basah untuk mengeringkannya.

"Hm? Kok bisa? Ini kan hari Jumat," tanya Taeyong mengomel.

"Ck, ekskul ku kan radio ya mana penting bawa baju olahraga. Tapi biasanya aku bawa, tapi kok nggak ada ya?" gerutu gadis itu mendenguskan hidung yang terasa gatal dan badan mulai menggigil.

"Jadi gimana sih, Faili?"

"Nggak tau ih ngomel mulu bantu juga nggak?!" sahut Faili langsung mengamuk membuat Taeyong tersentak kaget.

Taeyong merapatkan bibir, "b aja kali," sahutnya mencoba santai, "marah banget tadi aku php-in?"

"DIEM NGGAK!?"

Taeyong kembali mengatupkan bibir. Diam-diam menahan senyum geli dengan kurang ajarnya.

Faili besungut sebal. Lalu kembali masuk ke ruang Radio. "He lo bawa baju olahraga nggak?" tanyanya pada Yoojung yang tiduran malas di sana dengan Seungkwan dan Rocky yang numpang charge hape.

"Lo pikir gue lagi pake apa? Kaos partai?" balas Yoojung tak mengubah posisi, membuat Faili melongok dan tersadar gadis itu memakai seragam olahraganya.

"Gue nggak bawa baju ganti, Jung," rengek Faili masih di ambang pintu.

"Gue adanya seragam biru. Mau nggak?" tanya Yoojung merasa tak tega dan bangkit. Cewek itu berdiri meraih tas dan melangkah keluar. Lalu terkejut melihat Taeyong yang basah dan mengacak-ngacak rambut untuk mengeringkannya.

"He!" seru Faili langsung ke depan wajah terpesona gadis mungil itu membuat Yoojung mengerjap dan tersadar.

Yoojung meringis pada Faili yang jelas merenggut menatapnya tajam. Ia merogoh tas, mengeluarkan satu set seragam yang terlipat rapi.

"Eh tapi kan seragam lo ketat, njir. Mana kecil lagi," omel Faili mengeluh.

"Ya adanya itu, kalau nggak mau nggak usah pake baju aja," balas Yoojung membuat Faili melotot kecil.

Faili melengos, kembali melongok ke dalam. "Seungkwaaaannn," rengeknya memanggil membuat Taeyong jadi menoleh dan mendelik kecil mendengar nada manja itu. "Bawa baju ganti nggak? Pinjem dong, bawahannya gue pake punya Yoojung," pinta Faili memelas.

"Ribet amat elah baju gue juga sependek apa sih," omel Yoojung kesal, menaruh tas di meja dan merentangkan seragamnya. Lalu mengacungkan ke depan tubuh Faili. Gadis mungil itu melebarkan mata, melihat potongan baju tepat di atas pinggang Faili.

"Kok.... lo tinggian Fai?" tanya Yoojung mengerjap polos.

Faili mencibir, "Seungkw-"

"Pake punya gue aja kenapa sih," celetuk Taeyong akhirnya tak tahan juga.

Faili tersentak, lalu berbalik menghadapnya dengan kening berkerut.

"Kebetulan hari ini Jihyo ngebagiin kaos 2A3. Gue pake itu, lo pake kaos olahraga gue. Gampang, kan?" kata Taeyong membuat mata Faili membulat.

"Iya kak, gampang banget," sahut Yoojung menarik kecil Faili. Lalu mendekat dan berbisik, "asik nih harum mantan."

Faili diam-diam mencubit Yoojung dengan gemas. Ia mendesah, memandang Taeyong tenang. "Terus, kita balik lagi gitu?"

"Tadi sebelum ngantar kamu aku udah pesanin Bobby buat bawain tas ke sini abis dia ganti baju. Jadi tinggal nunggu," jawab Taeyong tenang.

Yoojung diam-diam memerhatikan itu. Ni cowok sebentar pake gue-elo sebentar pake aku-kamu. Dia masih kebiasaan apa lagi berusaha membiasakan diri menjauh gitu sih?

Faili memajukan bibir bawah, "aku udah kedinginan..."

Taeyong mengangkat alis. Ia melirik Yoojung samar yang masih ada di belakang Faili, tapi berdehem dan memasang wajah tenang. "Kan ada gue di sini."

Yoojung terbatuk begitu saja, mengalihkan wajah dan menahan diri untuk tidak menyemburkan tawa keras. Sementara Faili membelalak, langsung merona begitu saja.

Yoojung berdehem nyaring, "gue masuk dulu, Fai," pamitnya menepuk-nepuk pundak Faili, seakan mengerling penuh arti. Membuat Faili melotot kecil dengan malu.

"Titip lagi nih," kata Faili menyodorkan tasnya dan memegang rok biru dongker Yoojung. Yoojung menurut, langsung masuk walau masih sempat memain-mainkan alis menggoda.

Faili menghela nafas, mencoba mereda gugupnya. Gadis itu kembali memandang Taeyong, "aku duluan ke toilet. Kalau Kak Bobby datang gedor aja," kata gadis itu lalu mulai beranjak.

Taeyong mengangkat alis, dengan tenang mengekor membuat Faili yang baru akan mendorong pintu toilet yang berjarak dua ruang di samping ruang radio jadi menoleh dan mendelik.

"Mau apa?!"

"Sett galak amat," sahut Taeyong merapatkan bibir. "Mau nunggu di sini elah. Geer amat sih," katanya membuat Faili merenggut.

"Woi, Yong!" Panggilan serak itu membuat Taeyong dan Faili menoleh. Melihat Bobby datang sesuai perintah membawakan tas Taeyong. Emang, tanpa sadar Bobby tuh jadi anggota yang paling gesit disuruh-suruh sama Taeyong.

"Eh dek Faili, basah ya? Dingin nggak? Awas lo entar masuk angin lagi kayak malam itu," kata Bobby membuat Faili membelalak, langsung mengerti sindiran tersebut. "Eh tapi tenang. Kan ada ayang, he he."

Taeyong seakan tuli, dengan tenang membuka ransel dan merogoh kaos di dalamnya. Sementara Faili sudah merenggut menatap Bobby tajam seakan ingin menonjok dua gigi kelinci itu keras-keras. Bobby cengengesan tanpa dosa, segera pamit pergi.

Faili mendenguskan hidung, sudah menahan bersin. Ia menoleh cowok di depannya ini menyodorkan sebuah kaus.

"Kak Taeyong mau sekolah atau apa sih? Banyak banget bawa baju," komentar gadis itu melihat isi ransel Taeyong sesaat.

"Tadi emang niat mau pergi sama Jaewon, jadi bawa kaos ini," katanya menunjuk kaos abu-abu basah yang ia pakai. "Nggak taunya si Jihyo bawa kaos kelas. Terus tadi ujan, yaudah ganti."

Faili mengernyit, "mau ke mana sama Kak Jaewon?"

"Cari cewek. Kenapa?"

Faili hampir saja mengumpat. Gadis itu langsung merebut kasar kaos yang tadi disodorkan Taeyong, berbalik dan masuk ke toilet begitu saja.

Taeyong mengangkat alis, menahan senyum sambil merunduk meraih kaosnya.







**


Heart Attack [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang