Empat Puluh Tujuh

17.9K 3.6K 623
                                    


"Elo.... apa?" Moonbin mengernyit, berdiri di depan ruang kelas dengan Faili yang masih memakai jaket hitam agak kebesaran.

"Gue.... pake nama lo...." kata Faili menciut kecil. Yang kemudian jadi mulai merengek sendiri. "Huhuhuhuhuhuaaaaa tapi ketauaaaaannnn gue gagal boonggggg huhuhuhuhuhu....."

Moonbin tenganga, "ngomong yang bener anjir. Gue gagal paham."

"Ck, ih!" Faili dengan sebal menahan untuk tidak menabok pemuda itu. "Gue ngomong sama Kak Taeyong kalau gue pacaran sama lo!" katanya dengan cepat. "Tapi Kak Taeyong tau gue boong gue malu NGERTI NGGAK HA?!"

Moonbin mendelik, sudah biasa diamuki Faili begini. "Lo bener-bener nggak punya hati ya. Dulu nolak sekarang make gue sebagai kambing hitam," keluhnya membuat Faili mendelik.

"Paan sih. Emang lo punya hati?" balas Faili tak mau kalah. "Gara-gara lo nih kan, gue ketauan boong!"

"Ya kenapa bawa nama gue njir?!" balas Moonbin tak kalah sewot. "Ada Dino, ada Rocky, atau malah Chanwoo. Atau si itu tuh Mark Lee Mark Lee itu."

Faili memutar bola mata, "kan di otak gue yang bisa diajak kerja sama ya elo. Nggak taunya......... IH!" Faili mencak-mencak sampai lengan jaket yang kebesaran itu bergerak-gerak tak jelas.

"HATSYI!"

Faili latah kaget, menoleh pada Yeri yang baru saja keluar dari kelas langsung bersin nyaring. Chanwoo yang bersamanya juga terloncat kaget.

"Fai, elo-HATSYI!"

"Apa sih Yer, diem dulu—HUACI!" Chanwoo yang menegur malah jadi ikut bersin. Dan berikutnya Yeri dan Chanwoo sama-sama menutup mulut dengan tangan bersin-bersin tiada henti.

"Hm. Hujan hujan aja, kenapa tadi nggak sekalian berenang di banjir depan noh," omel Moonbin menyindir sambil menarik ransel ke depan, lalu membukanya. Pemuda itu meraih jaket, kemudian membentangkannya dan maju memakaikan pada tubuh mungil Yeri.

"Itu tuh, karma tadi narik gue sembarangan!" kata Faili menunjuk-nunjuk. "See? Gue yang biasanya gampang sakit justru kuat daripada kalian semua yang lemah! Ha!"

"Halah paling lo juga pulang-hatsyi-pulang-hats uhuk ehm, lo paling sampe rumah juga pingsan," kata Yeri menggosok hidungnya yang gatal.

"Tadikan dia dipeluk mantan di bawah ujan euy ya kuat lah HAACI!" kata Chanwoo diakhiri bersin nyaring sampai Faili termundur.

"HACI HACI HACI! SEKALIAN AJA NYANYI HACI ANAK YANG SEBATANG KARA MENCARI IBUNYA!" amuk Faili tak tahan karena dua orang itu terus bersin tiada henti.

"Apa sih anjir marah-marah mulu, pms lo?!" balas Moonbin tak kalah sewot.

Faili menggeram kesal, "ngerti nggak sih!? Ngerti nGGAK HATI GUE TUH ABIS KENA BADAI NEH GUE TEROMBANG AMBING NGERTI NGGAK!?" katanya membuat Moonbin, Yeri, dan Chanwoo sampai termundur dan menatapnya horror.

"LO SEMUA NGGAK TAU KAN TADI GUE ABIS DIAPAIN!? LO NGGAK TAU KAN!?"

"F-Fai..." Chanwoo mencoba menenangkan gadis ini takut-takut.

"Emang dia pikir gue apa ha?! Oke, dulu dia bisa seenaknya terus sekarang?! Nggak! Gue punya harga diri! Walau dia senior dia pikir bisa sesukanya gitu!? Ha! Nggak akan!" marah Faili berkacang pinggang, sudah tak tahan mengomel-ngomel.

"Fai.... kalem..." tegur Yeri dengan suara seraknya yang parau karena menahan bersin lagi.

"Dia pikir gue nggak bisa gitu nyakar dia? Nyerang dia, ha!? Gue bisa nendang dia ke Jepang sana! Dia pikir gue masih Faili yang iya iya aja gitu? Faili yang polos? NGGAK!" Faili menarik nafas sesaat, sudah terengah-engah emosi. "Tu orang belum pernah diulek jadi terong balado!? Liat aja, kalau dia kurang ajar lagi gue bakal...." Faili mengernyit, mencoba berpikir, "gue bakal......"

Heart Attack [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang