53. Murid Pertama Lam-hay-sin-nie

2.9K 46 1
                                    

Sasana memandang kuatir untuk keselamatan Yo Him, karena dia kuatir bahwa Yo Him tidak sanggup menghadapi Sun Kauw-cu, walaupun Sasana telah mengetahui, Yo Him telah memiliki kepandaian hebat sekali, tokh lawannya kali ini, Sun Kauw-cu, bukanlah lawan yang ringan.

Waktu itu tangannya juga telah bersiap-siap mencekal gagang pedangnya, dia mengawasi tajam, jika saja salah seorang dari ke lima lelaki bertubuh tinggi besar atau ke dua orang penggotong joli itu, maju untuk membantu Sun Kauw-cu, Maka Sasana akan segera menerjang maju untuk menghadapi mereka!

Waktu itu Yo Him juga telah berpikir: "Locianpwe ini memiliki kepandaian yang tinggi sekali, yang tentunya dilatih bukannya memakan waktu yang singkat di samping itu dia juga seorang wanita. Di antara kami tidak terdapat urusan apapun juga, mengapa aku harus menurunkan tangan bengis?

"Juga, jika aku menurunkan tangan keras, sehingga terluka, bukankah hanya menambah dalamnya sakit hati belaka? Di lihat dari cara dia berkata ketika menyebut ayahku, tampaknya dia menaruh dendam pada ayah! Hemmm, biarlah aku sudahi saja pertempuran ini!"

Karena berpikir begitu, Yo Him telah mengempos semangatnya, tahu-tahu dia telah menggunakan Kong-beng-kun. Dia telah memecahkan dua pikiran. Walaupun sepasang tangan itu masih menindih, tapi dia bisa melakukan sesuatu gerakan tanpa terikat dengan lweekang yang tengah dikerahkannya itu. Sebab tahu-tahu, tenaga pada lweekangnya yang semula mengandung unsur "keras" itu telah berubah menjadi "lunak", dan kemudian "keras" lagi lalu berobah menjadi "lunak" lagi, beruntun beberapa kali keadaan seperti itu berlangsung.

Sun Kauw-cu kaget bukan main, sampai dia berseru dan mati-matian berusaha untuk menguasai dirinya karena tenaga lawan yang berobah sebentar keras dan lunak itu, membuat dia harus berwaspada. Jika suatu kali dia lengah, di saat dia tengah mendesak dengan hebat pada lweekang lawannya, dan kebetulan lawan mempergunakan lweekang dengan unsur "lunak", bukankah dirinya akan celaka? Karena dari itu, sekarang Sun Kauw-cu memutar otak mencari jalan keluar untuk meloloskan diri dari libatan tenaga lweekangnya Yo Him.

Dalam keadaan seperti inilah, tampaknya Yo Him juga sudah berhasil mencari jalan keluar. Mendadak sekali, di saat dia mempergunakan tenaga lunak, dan waktu itu Sun Kauw-cu juga telah menarik pulang tenaganya, dia membarengi untuk menarik pulang tenaga dalamnya dan melompat mundur, sambil diiringi serunya: "Tahan Sun Locianpwe!"

Sun Kauw-cu memang tidak mengejar, dia hanya mengawasi dengan sorot mata yang tajam kepada Yo Him. Sun Kauw-cu memang mengetahui, bahwa Yo Him sengaja memisahkan diri untuk menyudahi pertempuran. Padahal waktu itu keadaan Sun Kauw-cu sudah gawat sekali.

Sedikit lagi dia bertahan lebih lama, tentu dia tidak akan tahan menghadapi tenaga yang sebentar lunak sebentar keras itu. Dengan demikian, sekarang si pemuda telah mundur memisahkan diri, diapun tidak segera mengejar untuk menyerang, hanya berdiri untuk mengatur pernapasannya.

Sasana bernapas lega melihat Yo Him telah berhasil memisahkan diri dari libatan tenaga lawannya tanpa kurang suatu apapun juga. Sedangkan Kwie Losam juga telah menghela napas, sambil tidak hentinya memuji: "Benar-benar hebat..... benar-benar hebat!"

Ciang-kui dan para pelayan rumah penginapan itu telah mengawasi dengan perasaan tegang menguasai mereka, karena mereka menyadari jika pertempuran itu berlangsung sampai ke lima orang yang bertubuh tinggi besar itu dan ke dua orang penggotong joli ikut maju, bukankah berarti perabotan rumah penginapan di ruangan itu akan hancur porak poranda. Sedangkan waktu itu saja, lantai ruangan itu telah rusak melesak di sana sini bekas telapak kaki Sun Kauw-cu

Tamu-tamu lainnya juga tetap di tempat mereka di sudut ruangan dengan hati berdebar. Mereka sesungguhnya tertarik menyaksikan pertempuran seperti itu, mereka memang ingin sekali menyaksikan pertempuran berikutnya. Namun di sudut hati masing-masing juga terdapat perasaan kuatir, kalau-kalau nanti mereka yang jadi sasaran dari kemarahan ke lima lelaki bertubuh tinggi besar dan ke dua penggotong joli yang semuanya adalah anak buahnya Sun Kauw-cu.

Beruang SaljuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang