40. Hukuman dari Swat Tocu

2.6K 44 0
                                    

Bukanlah Oey Yok Su, kakeknya itu akan menghukum orang yang lancang datang ke pulaunya?

"Baiklah anak.... kami memang telah tersesat ke mari, kami terdampar di pulau ini karena kami mengalami bencana di lautan, dengan demikian, kedatangan kami ini tanpa disengaja. Jika Suhumu diberitahukan peristiwa yang sebenarnya, tentu diapun akan dapat memaklumi kesulitan kami......!"

Dan setelah berkata begitu Kwee Hu menoleh kepada puterinya, Yeh-lu Kie, dia bilang lagi: "Kie, coba kau ke mari.....!"

Yeh-lu Kie telah menghampiri, dan dia telah mendekati ibunya. Kwee Hu memegang tangan puterinya, dia bilang dengan sabar: "Kie nanti kau ajak koko ini untuk bermain-main, sekarang kau memiliki seorang kawan, sehingga engkau tidak akan kesepian lagi......!"

Setelah berkata begitu, Kwee Hu menoleh kepada Ko Tie, tanyanya. "Nanti kau bermain dengan puteri kami, si Kie ini, tentunya kau juga senang memiliki seorang kawan, bukan? Nah, sekarang kau ajaklah kami pergi menemui gurumu itu, dan nanti di saat kami tengah bercakap-cakap dengan suhumu itu, kalian berdua boleh bermain dengan gembira......!"

Lie Ko Tie mengawasi si Kie itu beberapa saat lamanya, sampai akhirnya Yeh-lu Kie telah mengulurkan tangannya, dia telah berkata: "Koko....., mari kita bermain......."

Ko Tie telah menggelengkan kepalanya, dia bilang: "Tunggu dulu, kalian boleh menanti di sini, aku akan pergi memberitahukan dulu kepada suhu perihal kedatangan kalian..... Jika Suhu mengijinkan kalian menemuinya, nanti kalian akan kuajak untuk bertemu dengan Suhu."

Setelah berkata begitu, Ko Tie mengawasi Yeh-lu Chi dan Kwee Hu bergantian, lalu tanyanya: "Jika memang paman dan bibi tidak keberatan maukah memberitahukan kepadaku siapakah nama paman dan bibi agar nanti aku bisa memberitahukannya kepada Suhu!"

Ko Tie memanggil Yeh-lu Chi dengan sebutan Pehhu dan memanggil Kwe Hu Pehbo, paman dan bibi.

Kwee Hu tersenyum anak lelaki ini memang manis dan juga tampaknya cerdik sekali. Dia telah bilang: "Suamiku itu bernama Yeh-lu Chi dan bibimu sendiri bernama Kwee Hu. Tolong kau sampaikan hormat kami kepada Suhumu dan maksud kami yang ingin bertemu dengannya guna menghunjuk hormat......!"

Ko Tie mengangguk, setelah menoleh satu kali lagi kepada Yeh-lu Kie, dia telah memutar tubuhnya, berlari-lari ke arah batu gunung yang mempunyai air terjun itu, dia telah menghilang di tikungan tempat itu.

Setelah Lie Ko Tie pergi, Kwe Hu meno¬leh kepada Yeh-lu Chi, suaminya, katanya: "Tampaknya pemilik pulau ini bukan orang sembarangan.....!"

Yeh-lu Chi mengangguk.

"Ya, tetapi kita harus berusaha untuk menetap di sini beberapa saat, karena tidak bisa kita tinggalkan pulau ini sebelum kita memiliki perahu yang baik dan perbekalan selama dalam pelayaran..... Jika memang pemilik pulau ini tidak mengijinkan, kita harus berusaha agar kita bisa memaksanya.....! Semua ini demi kebaikan puteri kita.....!"

Kwee Hu mengangguk.

Waktu itu, tampak Lie Ko Tie telah berlari-lari mendatangi lagi. Anak itu berlari cukup gesit, membuktikan bahwa anak itu pun telah mempelajari ginkang atau ilmu meringankan tubuh. Hanya disebabkan usianya masih terlalu kecil, maka ginkang yang dimiliki itu tidaklah terlalu tinggi.

Setelah sampai di hadapan Kwee Hu dan Yeh-lu Chi, Lie Ko Tie menggeleng-gelengkan kepalanya, katanya: "Suhuku bilang, kalian dipersilakan untuk meninggalkan pulau ini dalam waktu satu jam, jika dalam satu jam kalian belum juga meninggalkan pulau ini, Suhu tentu akan menjatuhkan hukuman!"

Muka Kwee Hu jadi berobah. Memang waktu masa gadisnya dia adalah seorang gadis yang aseran sekali dan memiliki perangai yang berangasan. Jika sekarang dia bisa bersikap lembut dan sabar, itulah karena selama jadi nyonya Yeh-lu Chi, banyak hal yang bisa dipelajarinya ini. Semakin meningkat usianya, perangainya yang berangasan itu jadi berkurang.

Beruang SaljuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang