18. Penyanderaan Demi Sahabat

3.1K 52 0
                                    

"Memang terus terang kuakui, bahwa aku secara pribadi merasa kagum dan salut sekali kepada Sin-tiauw-tay-hiap. Jika mungkin malah aku hendak mengangkatnya menjadi guru, itupun jika memang Sin-tiauw-tay-hiap bersedia menerimanya. Namun, justru sekarang yang tengah menjadi persoalan adalah urusan negara, di mana yang menentukan untuk melakukan pengejaran-pengejaran kepada jago-jago yang pernah menentang berkuasanya kerajaan Khan kami yang agung itu, harus dibasmi dan ditumpas, bukan berada dalam wewenangku......! Harap Siauwhiap memakluminya, tadi aku hanya ingin memberikan saran, ya, hitung-hitung mempêringatimu memberikan pikiran yang baik agar kau bisa Uh-hauw kepada orang tua......!"

Yo Him tertawa.

"Jika begitu dapatkah Taijin memberikan kepadaku kesempatan dua atau tiga hari untuk berpikir?" tanyanya.

Pangeran Ghalik memang seorang yang licik mana mungkin ia bisa mengabulkan permintaan Yo Him. Karena begitu ia memberikan kesempatan yang diminta pemuda itu, berarti Yo Him selain akan memperoleh semangatnya yang baru, juga kemungkinan dia melarikan diri memang besar, terutama sekali karena dia memiliki kepandaian yang sangat tinggi. Di mana pangeran Ghalik telah mendengar Yo Him sudah berhasil menundukkan seekor biruang yang sangat besar dan juga telah berhasil menahan tiga jurus serangan majikan si biruang yang bergelar sebagai Swat Tocu.

Namun untuk menolak, pangeran Ghalik pun tidak dapat menolak dengan kasar. Bukankah dia tengah membujuk pemuda itu agar dapat menarik tenaga Pemuda she Yo tersebut ke pihaknya, di mana ia mengharapkan Yo Him bisa dimanfaatkan sebagai tenaga andalannya! Orang she Yo itu masih muda, memiliki kepandaian yang tinggi, maka besar manfaatnya dan faedahnya untuk dia sebagai pemimpin dari pasukan istana kaisarnya.

"Baiklah Yo Siauwhiap, aku bersedia untuk memberi kesempatan kepada Yo Siauwhiap untuk mempertimbangkan usul yang kau berikan itu. Jangankan dua hari, satu bulan kau minta untuk memikirkan dan mempertimbangkan persoalan itu, aku akan meluluskannya. Hanya saja sekarang kita baru bertemu. Mari kau ikut denganku ke istana untuk merayakan pertemuan ini!"

Itu merupakan desakan halus yang tersembunyi maksud-maksud menahan pemuda ini, yang hendak ditahan dengan cara yang samar-samar sekali. Jika memang Yo Him mengandung maksud untuk menentang dan menolak tawarannya maka pangeran Ghalik akan menangkap pemuda itu. Malah jika perlu membunuhnya.

Yo Him juga menyadari akan maksud penahanan yang halus seperti itu. Ia tertawa.

Waktu tadi dia berkata-kata dengan pangeran Ghalik, ia telah berhasil memulihkan sebagian tenaga dalamnya. Dia tidak jeri berurusan dengan pangeran Ghalik, juga tidak takut untuk berhadapan dengan Tiat To Hoat-ong. Namun pemuda yang cerdik ini segera dapat menduga tentunya rumah penginapan ini telah dikepung rapat sekali oleh anak buah pangeran Ghalik tersebut.

Untuk dirinya sendiri memang segala rintangan itu tidak berarti apa-apa, namun untuk keselamatan Cin Piauw Ho, Liu Ong Kiang dan Ko Tie, tentu saja Yo Him tidak bisa membawa caranya sendiri, tidak bisa ia berkeras pada pangeran Ghalik ini. Maka akhirnya ia memutuskan untuk mengambil jalan lunak saja, katanya sambil tertawa:

"Itulah suatu kehormatan yang mimpipun sukar untuk diperoleh. Tentu saja aku tidak berani untuk menerima kehormatan sebesar itu. Begini saja Taijin, berikan kesempatan padaku dua hari untuk menyembuhkan sakitnya sahabatku ini. Jika memang sakitnya telah sembuh tentu aku akan segera pula bersedia dengan senang hati memenuhi undangan Taijin!"

Pangeran Ghalik tersenyum sambil mengawasi Cin Piauw Ho, lalu dia berkata dengan suara yang sabar: "Sahabatmu itu terluka? Parahkah lukanya? Ha, Yo Siauwhiap, engkau tidak perlu kuatir. Mengapa harus sulit-sulit begini? Kau turut serta dengan kami ke istana, nanti di sana banyak tabib-tabib pandai yang bisa menyembuhkan penyakit sahabatmu itu. Tentunya kau tidak menolak undanganku itu, bukan?"

Beruang SaljuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang