69. Peringatan

2.1K 37 0
                                    

Karena itu, pemuda ini tentu saja tidak mau bercelaka bersama-sama dengan lawannya, terlebih lagi wanita yang berusia tiga puluh tahun lebih telah memperingatinya: "Ji-jie, hati-hati!"

Pemuda belasan tahun tersebut batal dengan serangan lututnya, dia telah menarik pulang lututnya dan kemudian membarengi dengan hajaran tangan kanannya.

"Bukkk!" pinggang Hong Tia Liang kena dipukulnya dengan keras.

Hong Tia Liang sendiri terkejut melihat pemuda itu menarik pulang lututnya. Sebenarnya orang she Hong tersebut bermaksud mempergunakan kesempatan itu buat melompat mundur.

Justru perhatiannya terpecahkan, belum lagi dia berhasil melompat mundur, pinggangnya telah kena dihantam begitu keras oleh pemuda belasan tahun itu.

Memang benar pukulan pemuda belasan tahun itu tidak terlalu dahsyat dan tidak bisa mematikan, akan tetapi Hong Tia Liang merasakan pingggangnya seperti juga ingin patah! Waktu dia meringis seperti itu justru pemuda belasan tahun tersebut telah membentak dan ke dua tangannya silih berganti telah menyerang lagi!

Tenaga serangan yang dipergunakan pemuda belasan tahun tersebut semakin lama semakin kuat. Rupanya setelah melihat bahwa serangannya pada pinggang Hong Tia Liang tidak membcrikan hasil dan tidak menyebabkan orang she Hong tersebut rubuh, dia jadi penasaran dan setiap serangannya telah ditambah dengan kekuatan lweekangnya. Di antara berkesiuran angin serangan ke dua tangannya itu, tampak pemuda belasan tahun tersebut juga sekali-kali mempergunakan ke dua kakinya melakukan tendangan yang silih berganti.

Sesungguhnya Hong Tia Liang seorang jago rimba persilatan yang memiliki nama tidak kecil di dalam rimba persilatan di daratan Tiong-goan, akan tetapi sekarang dia seperti dipermainkan oleh seorang pemuda belasan tahun, dengan sendirinya dia jadi gusar bukan main.

Sepasang tangan Hong Tia Liang telah menyambar dengan kekuatan lweekang yang penuh karena sekali saja mengenai sasarannya, niscaya akan menyebabkan korban pukulannya menjadi terluka di dalam yang cukup berat dan parah.

Pemuda belasan tahun itupun rupanya menyadari bahaya yang mengancam dirinya, sehingga cepat-cepat dia telah merobah cara bertempurnya. Jika tadi dia menyerang dengan beruntun, sekarang ini justru dia kerap kali lebih banyak mengelakkan diri dari serangan Hong Tia Liang.

Melihat perobahan cara bertempur dari pemuda belasan tahun tersebut, semangat Hong Tia Liang terbangun. Diiringi oleh suara bentakan berulang kali yang sangat bengis sekali, dia telah menyerang semakin gencar.

Sedangkan ke empat orang kawan dari pemuda belasan tahun ini jadi berkuatir juga. Mereka telah melihatnya bahwa tenaga serangan dari Hong Tia Liang selalu mengandung kekuatan lweekang yang kuat, juga sangat telengas sekali.

Sepatutnya pemuda itu bukan tandingan Hong Tia Liang. Hanya saja disebabkan pemuda belasan tahun tersebut memang sangat tabah dan dengan sendirinya dia masih dapat memberikan perlawanan terus.

Sedangkan Hong Tia Liang sendiri semakin lama semakin bernafsu. Apa lagi dilihatnya pemuda belasan tahun itu telah mandi keringat dan jatuh di bawah angin tanpa bisa membalas menyerang, membuat dia semakin gencar menyerang lawannya.

Sedangkan pemuda belasan tahun itu diam-diam mengeluh di dalam hatinya. Diapun sangat mendongkol, karena dia berpikir bahwa Hong Tia Liang tentunya bukan sebangsa manusia baik-baik, dilihat dari cara menyerangnya yang memang telengas dan juga selalu mengincar bagian-bagian yang mematikan.

Setelah lewat lagi beberapa jurus, tampak pemuda belasan tahun tersebut mengeluarkan seluruh tenaganya, disertai seruan yang sangat nyaring, dia menerjang maju dengan sepasang tangan diputar bagaikan kitiran.

Hebat cara menyerang yang dilakukan pemuda itu. Itulah serangan yang seperti juga pukulan nekad buat mengadu jiwa dengan lawan.

Hong Tia Liang yang tengah bergirang karena berhasil mendesak pemuda belasan tahun tersebut dan yakin pemuda itu akan dapat dirubuhkan, tidak memperdulikan serangan pemuda belasan tahun tersebut, malah waktu tangan si pemuda belasan tahun itu menyambar datang ke dekatnya dia telah menangkisnya dengan sampokan.

Beruang SaljuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang