60. Seorang Tianglo Kay-pang Sejati

2.2K 38 1
                                    

Waktu itu tampak Tiat To Hoat-ong telah mengerahkan tenaga dalamnya lagi, maksudnya ingin membuat Wie Liang Tocu terjengkang. Tiga kali dia mencoba dengan usahanya itu, namum gagal.

Wie Liang Tocu telah berhasil memasang kuda-kuda kakinya sehingga sedikitpun tubuhnya tidak bergeming oleh tenaga hentakan Tiat To Hoat-ong.

Rupanya Koksu negara itu jadi penasaran. Dengan diiringi oleh suara bentakan mengguntur, dia menghentak lagi menarik selendangnya, dengan menambah kekuatan tenaga lweekangnya.

Wie Liang Tocu sendiri merasakan hebatnya tenaga tarikan tersebut. Akan tetapi dia tetap berusaha memberikan perlawanan dengan menahan diri, ke dua kakinya berdiri tegak dengan kuda-kuda yang kokoh dan kuat.

Ketika dia merasakan betapa tenaga Koksu itu membetot semakin kuat, Wie Liang Tocu segera memutuskan untuk mengambil tindakan nekad.

Waktu Tiat To Hoat-ong tengah menarik pula dengan menambah kekuatan tenaga dalamnya, Wie Liang Tocu tiba-tiba menjejakkan ke dua kakinya. Tubuhnya dengan, gesit dan ringan, karena tenaga melompatnya ditambah dengan tenaga tarikan dari Tiat To Hoat-ong, membuat Wie Liang Tocu menerjang kepada Tiat To Hoat-ong dengan kecepatan seperti angin.

Tiat To Hoat-ong tidak menyangka akan kenekadan lawannya. Waktu melihat tubuh Wie Liang Tocu menerjang padanya, dia tercekat hatinya, namun sebagai seorang yang memiliki kepandaian telah tinggi, dia tidak menjadi gugup karenanya. Sepasang tangannya tiba-tiba meluncur memapaki tubuh Wie Liang Tocu.

Waktu ke dua tangannya menyampok tubuh Wie Liang Tocu, selendang putihnya itu telah dilepaskannya. Dan tenaga sampokan itu dahsyat sekali. Itulah kekuatan tenaga dalam dari ilmu Soboc simpanan Koksu negara tersebut.

Wie Liang Tocu terkesiap, hatinya tercekat karena kaget tidak terkira, diapun merasakan sambaran angin serangan yang sangat kuat ke arah dirinya.

Di saat itu Wie Liang Tocu telah kepalang tanggung dan terlanjur mengerahkan tenaga dalamnya menyerang Koksu itu. Dan sekarang dia dipapaki dengan kekuatan tenaga yang demikian hebat, membuat Wie Liang Tocu tidak memiliki pilihan lainnya lagi, sehingga telah terjadi bentrokan yang kuat sekali.

Tubuh Wie Liang Tocu terpental sampai tiga tombak lebih. Hampir saja punggungnya menghantam dinding. Dan juga di saat itu tubuh Tiat To Hoat-ong sendiri tergetar, dia melangkah mundur sampai lima langkah.

Dilihat dari kesudahan mengadu kekuatan tenaga lweekang di antara ke dua orang tersebut, jelas tenaga dalam Wie Liang Tocu masih berada di sebelah bawah tenaga dalam Tiat To Hoat-ong.

Sesungguhnya kekuatan tenaga lweekang Tiat To Hoat-ong tidak menang terlalu banyak dari Wie Liang Tocu. Jika sampai Wie Liang Tocu terpental seperti itu, sedangkan Tiat To Hoat-ong hanya terhuyung melangkah ke belakang lima tombak, itulah disebabkan tenaga dari Soboc memang sangat aneh sekali. Dengan mengandalkan keanehan bawaan sinkangnya itulah menyebabkan Tiat To Hoat-ong menang di atas angin.

Wie Liang Tocu cepat berjumpalitan dan berhasil berdiri tegak kembali, hanya saja muka pengemis tua ini agak pucat.

Tiat To Hoat-ong tertawa dingin, katanya: "Lebih baik kau menyerah secara baik-baik untuk ditawan oleh kami, jika tidak terpaksa kami akan mengambil tindakan kekerasan.....!"

Wie Liang Tocu waktu itu tengah gusar bukan main. Dia mendengus dengan penuh amarah, katanya:

"Jika memang aku sudah tidak bernapas, barulah kalian bisa menangkap diriku! Hemmm, dari pada menyerahkan diri kepada kalian, aku lebih baik mampus dengan membuang jiwa tua ini, asalkan dapat membunuh salah seorang di antara kalian.....!" Setelah berkata begitu, dengan penuh kemarahan Wie Liang Tocu menerjang lagi menyerang Tiat To Hoat-ong.

Beruang SaljuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang