Mysterious Gun

9K 394 3
                                    

"Venus!" ucap seorang gadis yang tampak terkejut melihat musuh didepannya.

Kedua gadis itu saling menodongkan pistol.

"Flora!" jawab gadis satunya lagi dan dengan tatapan yang tak kalah terkejut.

Dalam beberapa saat keduanya dalam hening dan masih dalam posisi saling menodong pistol.

"Jadi kau bekerja sama dengan Arthur?" gadis berambut coklat gelap dan dikuncir kuda tanpa menyisakan sehelai rambutpun itu bernama Flora.

"Aku terikat olehnya Flo, aku sebenarnya tak ingin melakukan ini" gadis pirang yang diketahui bernama Venus kini menjatuhkan pistol ditangannya.

"Kenapa kau tak pernah mengatakannya? Aku bisa membatumu Venus!" Flora sedikit berteriak namun tetap menodongkan pistolnya.

Posisi mereka sekarang berada di tengah rel kereta api yang berada di bawah jalan layang di pinggir kota Los Angeles, California dan jam menunjukan pukul 1 pagi.

"Tak pernah ada yang bisa menyelamatkan aku Flo, kalaupun aku pergi mereka akan tetap mencariku kemudian membunuhku" ucap Venus tertunduk lemas.

Mereka sudah melakukan aksi kejar-kajaran selama 2 jam. Dan kemudian Flora harus dihadapkan dengan Venus yang merupakan sahabatnya sejak kecil.

Venus menghilang dari kehidupan Flora 2 tahun lalu, sesaat setelah kedua orang tua Venus meninggal dunia karna berusaha menyelamatkan pegawai dan perusahaannya yang sedang dirampok.

Mengenaskan memang, namun itulah yang terjadi dengan keluarga Venus.

"Tembak saja aku Flo. Aku lebih merelakan mati ditanganmu dari pada ditangan Arthur" Venus menegakan badannya dengan posisi siap untuk ditembak.

"Apa kau gila!! Aku tak akan pernah melakukannya!" teriak Flora namun masih posisi siaga dengan pistol masih diacungkan kearah Venus.

"Aku mohon Flo, aku sudah muak menjadi anak buah Arthur. Aku ingin menyusul kedua orang tuaku. Bukankah kompak kita bertiga mati dengan cara yang sama" Venus tampak tersenyum sedih.

"Stop it!! Apa kau gila!!" kini Flora makin meninggikan suaranya.

Mana mungkin ia membunuh sahabatnya sendiri. Itu tidak mungkin.

"Aku mohon kau menembaknya disini" Venus menunjuk pada bagian jantungnya, "agar aku tidak merasakan sakit. Aku tau kau sniper terbaik yang FBI miliki"

"Aku tak akan melakukan hal gila itu. Kau sahabatku dan akan terus menjadi sahabatku" kini Flora mulai menurunkan pistolnya kemudian berjalan mendekati dan memeluk sahabatnya lamanya itu.

Venus pun memeluk balik Flora dengan eratnya, kemudian ia membisikan sesuatu ditelinga Flora. "Aku mohon lakukan itu, bukankah kau sahabat terbaikku? Kau tak ingin melihatku menderita?"

Suara sirine polisi sayup sayup mulai terdengar mendekat kearah mereka berdua.

Flora kemudian melepaskan pelukannya dan berjalan 5 langkah menjauhi Venus.

"Apa kau sudah siap?"

Venus mengangguk dengan pasti.

DORR...

.

.

.

Hey hey hey ini cerita tertamaku. Yeayyy

Semoga kalian suka ya sama cerita aku.

Maaf kalo ada typo and ceritanya ambigu, aku masih latian nulis cerita gini soalnya, hehe

Mysterious GunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang