3
2
1
Dan konser One Direction pun dimulai. Diawali dengan lagu Midnight Memories mereka berhasil membuat stadion ini menjadi penuh dengan teriakan histeris dari directioners
Seperti biasa Sky ditugaskan di bangku penonton, Shawn di belakang panggung dan Noah mengontrol keadaan.
Sniper dari FBI juga sudah dikirim untuk membantu mengamankan jalannya mini konser ini. Dia berdiri di tribun paling atas dengan tembakan laras panjang yang siap ditembakan kapanpun.
Setengah jam sudah One Direction menghibur, belum ada tanda tanda mencurigakan sampai saat ini.
"Sky, arah jam 5 seorang wanita berjalan mendekatimu, dia memakai kalung dengan tanda itu. Berhati-hatilah" Noah memberi peringatan kepada Sky. Sky terlihat santai, seolah tidak terjadi apa-apa.
"10 meter.... 5 meter.... 5 langkah dibelakangmu" Noah masih memberikan instruksi.
"Hai Flora, lama tak bertemu denganmu" ucap seorang wanita berpakaian tomboy dengan rambut coklat bergelombang yang digerai, membuat rambutnya tampak sangat indah.
"Apa yang kau lakukan disini" Sky mulai angkat bicara sambil terus bersikap santai dan terus mengarahkan pandangannya ke arah one direction.
"Bukankah mereka sangat tampan Flo?"
"Jangan pernah kau menyentuh mereka sedikit pun Bella"
Wanita itu adalah Bella. Musuh Sky selama 2 tahun terakhir. Dia sangat lincah hingga dia masih berkeliaran bebas sekarang.
Dia seorang buron sejak perampokan di bank ternama di California 2 tahun lalu. Ya, itu pertama kali Sky bertemu dengan Bella.
Dan selanjutnya, mereka berdua menjadi cukup sering bertemu. Pernah Bella tertembak di bagian lengan kanannya. Tapi sayang Bella selalu berhasil melarikan diri.
"Kau lihat lelaki kriting itu? Matanya sangat indah. Senyumannya itu membuatku ingin mencium bibir sexynya" kini Bella tambah menggoda Sky.
"Lebih baik kau suruh anak buahmu mundur sekarang Bella. Kau tidak melihat sekarang kau dalam bahaya" kini lampu laser merah tepat mengarah di dahi Bella. Itu berasal dari salah satu sniper diatas.
"Tenang Flora, aku tidak akan mengancurkan konser ini. Aku hanya ingin mengingatkanmu. LINDUNGI PARA BAYIMU ITU" ucap Bella memberikan penekanan di akhir kalimatnya, dan berbicara tepat di kuping Sky sehingga tidak ada yang bisa mendengar selain Sky.
"Jangan pernah bertindak bodoh Flora"Bella pun melangkahkan kaki meninggalkan Sky.
"Biakan dia pergi atau the boys akan dalam bahaya" jelas Sky di earphonenya.
1 jam sudah mereka menghibur penggemarnya dan sekarang konser ini pun berakhir.
Sky langsung melangkahkan kaki ke belakang panggung.
"Kau tak apa Sky?" pertanyaan itu langsung terlontar ketika Sky sampai di belakang panggung.
"Aku tak apa Shawn. Aku hanya menghawatirkan the boys. Nyawa mereka semakin terancam" jelas Sky dengan wajah lesu.
"Kau tak perlu khawatir Sky. Kau tak kerja sendiri, ada aku dan Noah" ucap Shawn menenangkan Sky.
"By the way, dimana Noah?" tanya Sky.
"Noah kau mendengarku... Noah jawab aku... Noah..." Shawn coba memanggil Noah dari alat komunikasinya itu.
"Ada apa dengan Noah Shawn?" Harry benar benar membuat Shawn dan Sky terkejut bukan main. "Kalian kenapa?"
"Kau membuatku takut Harry" ucap Sky sambil mengelus dadanya.
"Ada apa dengan kalian?" tanya Harry lagi sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Kita tidak apa apa Harrz"
"Kalau begitu kita langsung pergi, sebelum directioners berkumpul di pintu keluar" ajak Harry sambil merangkul Sky.
Sedangkan Shawn hanya tersenyum penuh arti kepada Sky.
*Sky POV*
Nampaknya apa yang Shawn katakan benar, kalau Harry itu playboy. Dengan sengaja dia merangkulku.
Ini sangat membuatku risih.
Kau coba merayuku Harry? Nampaknya kau salah target. Karna aku tidak mungkin tertarik dengan playboy sepertimu.
"Kau turunkan tanganmu atau nasibmu akan sama seperti Louis" perintahku. Sekarang kita sedang berjalan menuju bus.
"Jangan kaku seperti itu babe. Nikmati saja" jawab Harry dengan santainya.
"Put your hand down...NOW!!" perintahku lagi. Dan masih dalam posisi berjalan.
"Okeh babe kalau itu mau mu" akhirnya Harry mau menurunkan tangannya.
"Tak usah hiraukan Harry, Sky. Dia berlaku seperti itu kepada setiap wanita" kini Liam berjalan di sisi kanan Sky.
"Apa kau cemburu kepadaku Liam?"
Harry apa yang kau katakan!
Aku hanya memutar mataku."Bagaimana mungkin, aq mencintai Shopia seutuhnya"
Oh Daddy jawabanmu sangat tepat.
Kita pun sampai di bus one direction.
Mereka berempat langsung memasuki bus. Sedangkan aku masih menunggu Noah, dan Shawn yang sedang mencari Noah karna dari tadi tidak bisa dihubungi.Oh itu dia mereka. Berjalan dengan santai keluar dari gedung itu.
"Untung saja kau memberiku pistol tadi Shawn. Kalau tidak nyawaku sudah melayang" itu adalah kalimat yang aku dengar dari Noah saat berjalan menuju bus One Direction. Idiotnya orang ini menyebut pistol dengan lantang seperti itu.
"Aku sudah bisa memperkirakan itu. Aku juga tak ingin kau kenapa kenapa Noah" jawab Shawn sambil merangkul Noah. Mereka tampak seperti pasangan homo sekarang.
"Eh Sky... Kita harus rapat dengan Paul dan Simon" Shawn berbisik kepadaku
"Apa yang terjadi?" tanyaku penasaran.
"Kita jelaskan nanti, lebih baik sekarang kita masuk ke dalam bus"
Selama perjalanan menuju rumah One Direction mereka tak habis-habisnya membicarakan hal lucu yang terjadi diatas panggung tadi.
Mereka tampak sangat bahagia sekarang.
Andai mereka tau bagaimana keadaan mereka sekarang, mungkin mereka tak akan tertawa selepas ini.Nampaknya sekarang bukan hanya 4 idiot yang saling melempar lelucon, sekarang idiot itu bertambah 2. Ya, itu adalah Noah dan Shawn. Mungkin karna mereka seumuran.
"Aku tak bisa melupakan wajahmu saat jatuh tadi Harry, aku yakin sebentar lagi videomu itu akan muncul di youtube" Louis yang tampak dingin pun kini bisa tertawa sepuas itu.
Mereka memberi warna tersendiri dihidupku sekarang.
.
.
.
.
.
Next part bakalan ada klimaks antara Sky dan Louis.
Penasaran?Tungguin next partnya ya..
Maaf kalo ceritanya tambah aneh, gak jelas dan mbingungin.
Maaf juga kalo part ini pendek. Hehe
Secepatnya bakalan aku post next partnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Gun
FanfictionGadis yang sudah selama 3 tahun menjadi agent FBI harus pergi ke London untuk melindungi grup vokal One Direction yang sedang dalam ancaman teroris. Kejadian menegangkan selalu selalu terjadi selama mereka berada di London. Mereka harus terus melind...