Part 5

4.4K 262 0
                                    

Ini akan jadi hari yang cukup melelahkan karna hari ini One Direction akan tampil di 2 acara berbeda. Yang pertama diacara talkshow sedangkan yang kedua acara konser.

Aku sedikit curiga kalau salah satu acara itu akan disabotase oleh teroris itu.

Kau tampaknya harus sangat berhati-hati Sky.

Sekarang aku sedang mempersiapkan segalanya.

Pakaian serba hitam yang aku gunakan layaknya bodyguard sungguhan, tak lupa aku menyelipkan satu pistol dibalik celananya, serta beberapa butir peluru untuk cadangan. Seperti biasa aku menguncir kuda rambutku. Hanya saja aku menyisakan beberapa helai rambut yang terbentuk seperti poni.
Aku juga tak lupa menggunakan earphone yg digunakan untuk berhubungan dengan Shawn dan Noah yang akan memantau keadaan.

Sudah sejam yang lalu Noah pergi untuk memastikan tempat itu aman. Sedangkan aku dan Shawn akan berangkat bersama One Direction.

Aku menuruni anak tangga, diruang tengah sudah berkumpul 5 orang yang tampaknya sedang sibuk dengan the boys. Mereka biasa mengatur make up dan pakaian the boys.

"Apa kalian sudah siap? 10 menit lagi kita harus berangkat" ucapku.

"Kau mengagumkan dengan pakaian seperti itu Sky" ucap Nial memujiku.

Ya memang banyak orang yang terpana saat aku menggunakan pakaian seperti ini. Tampak seperti wanita hebat.

"Dan aku menyukai rambutmu yang seperti itu Niall, kau tampak seperti pria normal berumur 21 tahun" ledekku.

Niall hanya memanyunkan bibirnya. Oh tidak, sekarang dia tidak terlihat seperti pria berumur 21 tahun lagi, dia kembali seperti anak-anak yang akan menangis kalau snack kesukaannya direbut.

"Baiklah sudah siap semua" ucap wanita berambut putih yang baru saja selesai mendandani Louis.

"Baiklah mari kita berangkat" ucapku lagi.

***
Sekarang kita sudah berada di dalam bus One Direction. Wow bus ini benar-benar mewah. Bus FBI pun kalah mewah. Ada tempat tidur, sofa, toilet, bahkan dapur.

Aku menempatkan diri duduk disamping Liam. "Bagaimana dengan tanganmu Liam? Apa sudah baikan?"

"Aku rasa minggu depan aku bisa melepas gips ini. Aku sudah muak memakainya"

"Baguslah kalau begitu"

Nial dari arah dapur berlari ke arahku yang sedang duduk di sofa yang didominasi warna merah, "nanti kita akan menyanyikan lagu ini. Apa kau menyukai lagu ini? Kalau kau menyukainya, saat aku bernyanyi aku akan mendedikasikan lagu ini untukmu" kini Niall memberikanku earphonenya.

Sepenggal lirik yang aku ingat adalah

"Everybody wanna steal my girl
Everybody wanna take her heart away
Couple billion in the whole wide world
Find another one 'cause she belongs to me"

Apa ini lagu mereka? Aku sama sekali belum pernah mendengarnya. Tapi dari nadanya aku menyukainya. Nampaknya aku harus mendownload lagu ini.

"Bagaimana?" tanya Niall penasaran sambil terus tersenyum seolah memohon aku mengatakan 'iya'

"Apa ini lagu kalian?" tanyaku polos.

"Kau tidak tau lagu kami?" senyuman manis itu mulai pudar dari wajah Niall.

"Dia seorang bodyguard yang tidak mengikuti trend Niall. Jangan berharap dia mengetahui trend musik sekarang" Louis berucap sinis. Kini ia duduk di samping Liam sambil terus mengarahkan pandangannya ke arah ponsel kesayangannya itu.

Mysterious GunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang