***
*Authour's POV*Sekarang mereka semua sedang menyantap sarapan. Harry memutuskan untuk delivery order karna memang mereka kelelahan karna konser semalam.
Tengah malam tadi Simon, Paul, Sky, Shawn, dan Noah ditambah uncle Ben yang dihubungi lewat Skype mengadakan rapat membicarakan apa yang terjadi kemarin.
Dan memutuskan untuk membatalkan kontrak mereka seminggu kedepan.
Itu diputuskan karna para teroris itu semakin dekat dengan the boys.
Paul dan Simon juga langsung pulang saat rapat itu selesai.
"Bahan-bahan dapur sudah habis. Sekarang bagian kau Louis yang belanja" perintah Liam.
"Apa kalian harus pergi keluar?" Noah tampak sedikit khawatir. Namun tidak ada yang menggubris ucapannya.
"Sky bagaimana kalau kau menemani Louis belanja" kini giliran Shawn yang menggoda Sky. Dia sangat ingin kembarannya itu berbaikan dengan Louis.
The boys pun dengan kompak mengiyakan ucapan Shawn.
"Kenapa harus aku? Bagaimana kalau kau saja?" Sky tidak terima dengan ucapan Shawn.
"Tiba-tiba kepalaku ini pusing Sky" Shawn berakting pusing dengan memegang kepalanya seolah kepalanya benar-benar pusing.
"Kalau kau tidak mau aku bisa berangkat sendiri" Louis akhirnya angkat bicara.
"Baiklah aku akan bersiap-siap" Sky bangkit dari duduknya dan masuk ke kamarnya.
Tentu saja untuk mengambil pistol dan uangnya.
Untuk keadaan seperti ini ada baiknya kalau dia selalu mengantisipasi bukan?***
"Sekarang apa yang harus kita beli Lou?" tanya Sky sambil mendorong troli belanjaan."Bukankah kau wanita? Harusnya kau yang lebih mengetahui bahan-bahan dapur" jawab Louis sedikit kesal.
Penapilan Louis kini benar-benar tak bisa dikenali. Menggunakan topi bertuliskan Adidas berwarna hitam, menggunakan kacamata hias (dengan kaca bening biasa) dan masker pastinya.
"Kau tau benar aku tidak mengerti urusan dapur Lou"
"Baiklah karna kau adalah bodyguardku, jadi tugasmu hanya menjagaku, mendorong troli dan membawakan barang belanjaan"
Summer hanya mendengus kesal mendengar ucapan Louis barusan.
*Louis POV*
Sebenarnya aku sangat tidak tega melihat Sky kerepotan membawa belanjaan itu.
Tapi itu balasan karna dia sudah membuatku malu saat pertama kita bertemu.
Akhir akhir ini aku merasa resah, itu sebabnya aku selalu dingin ke semua orang.
Beberapa hari lalu aku baru saja mendapat teror kalau aku harus memutuskan Eleanor.
Bagaimana mungkin aku meninggalkan orang yang paling aku sayangi itu.Dia terus mengancam nyawaku dan Eleanor. Aku bingung harus bagaimana.
Belum ada yang mengetahui hal ini. Aku masih menyimpannya sendiri.Beberapa kali aku coba menelpon nomor yang mengirim teror itu, tapi diatak pernah mau berbicara. Hanya suara hembusan nafas saja.
Aku sangat penasaran sebenarnya dia siapa.Apa mungkin Sky bisa membantuku?
Bagaimana mungkin dia bisa mengatasi masalahmu ini Lou. Bahkan kau sendiri tak yakin dengan kemampuannya itu."Aku ingin minum kopi, bisakah kita berhenti di starbuck? Aku sangat mengantuk"
Anak ini benar benar merepotkan ku saja.
Akhirnya kitapun memutuskan untuk minum kopi sejenak di cafe itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Gun
FanfictionGadis yang sudah selama 3 tahun menjadi agent FBI harus pergi ke London untuk melindungi grup vokal One Direction yang sedang dalam ancaman teroris. Kejadian menegangkan selalu selalu terjadi selama mereka berada di London. Mereka harus terus melind...