Flora langsung membuka matanya saat merasakan guyuran air dikepalanya. Tangan dan badannya terikat pada sebuah kursi. Ia merasakan sedikit sakit pada pegelangan tangannya karna ikatan tali yang begitu kuat dan kepalanya terasa begitu berat. Pandangannya langsung menyusuri seisi ruangan yang terlihat luas dan lembab, serta lampu sorot yang mengarah kearah dirinya yang membuat ia sedikit menyipitkan matanya, silau.
Disamping kirinya berdiri seorang pria yang tidak dikenalnya sedang memegang botol mineral yang isinya tinggal setengah, ia yakin kalau pria itu yang baru saja menyiramnya untuk bangun. Kemudian Flora mengalihkan pandangannya kearah kiri. Dan ia begitu terkejut saat mendapati sosok Zayn dalam keadaan terikat dikursi sepertinya, hanya saja terdapat luka lebam dan beberapa luka robek diwajah ketimurannya itu.
"Zayn!". Teriak Flora saat mendapat Zayn yang dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Flora mencoba mendekati Zayn dengan menggerakan kursinya, namun seseorang yang berada di samping Flora langsung menahan kursi Flora.
Mendengar namanya dipanggil, perlahan Zayn membuka matanya. Badannya terasa begitu sakit, dia mengingat apa yang baru saja Arthur perbuat kepadanya.
Zayn merasakan kain yang sedari tadi menutup matanya terlepas. Dia sekarang sudah berada dihalaman suatu bangunan kosong yang tidak terawat dan dikelilingi rumput ilalang yang cukup tinggi. Tentu saja Zayn tidak mengetahui tempat ini, ini adalah Belanda, bukan kampung halamannya.
Zayn mengedarkan pandangannya kesekelilingnya. Pandangannya terhenti saat mendapati seorang wanita berambut blonde yang masih mengenakan penutup mata dan dalam keadaan tangan yang terikat kebelakang sedang berdiri tak jauh dari dirinya, dan disampingnya berdiri Arthur yang tersenyum puas.
Sebenarnya Zayn sangat ingin menghabisi Arthur saat pria itu menarik secara kasar rambut Flora yang membuat gadis itu meringis kesakitan, namun Zayn tidak dapat berbuat apapun karna kedua tangannya sudah dikunci oleh anak buah Arthur. Sekedar untuk menggerakan badan pun Zayn sulit melakukannya, apalagi melepaskan cekalan itu.
"Apa kau ingin menolong gadis kecilmu ini, Zayn?" Ucap Arthur sambil terus menarik rambut Flora.
"LEPASKAN FLORA, ARTHUR!!" Teriak Zayn dengan emosi yang meluap-luap.
Melihat Zayn yang terus memberontak justru membuat Arthur semakin senang. Rencana untuk menghabisi Flora saat menemukannya akan dirubah saat melihat ekspresi Zayn yang begitu takut kehilangan Flora. Membuat permainan menjadi sedikit lebih menarik.
"Tujuanmu hanya menghabisiku, bukan? Sekarang kau bisa membunuhku dan biarkan Zayn, Louis, dan Niall bebas." Ucap Flora lirih kepada Arthur dengan kondisi kedua mata yang masih ditutup kain hitam dan tangannya yang diikat kebelakang.
"Aku akan membuat sedikit permainan bersama orang yang telah mengkhianatiku." Jawab Arthur yanh juga lirih didekat telinga Flora kemudian mengelus lembut pipi Flora, kemudian menghadiahi tinjuan keras di rahang Flora.
Bruggg
"Arghhh." Flora meringis kesakitan dan tubuhnya langsung tumbang ditanah namun kesadarannya masih penuh.
"FLORA!!" Zayn yang menyaksikan wanita yang dicintainya itu tersungkur ditanah karna ulah Arthur hanya bisa memekik keras tanpa bisa membantu apapun. "Kau bisa menghabisiku, tapi jangan pernah menyentuh Flora sedikit pun!!!"
"Kau dengar Flo, lelaki itu sangat peduli kepadamu. Apa kau masih mencintainya?" Arthur membantu Flora untuk bangkit dan kemudian membuka kain yang menutupi mata Flora.
Pandangan Flora langsung tertuju kepada pria berwajah ketimuran yang berdiri beberapa meter dihadapannya dengan kedua orang yang menahan tubuhnya. Mata mereka bertemu untuk waktu yang cukup lama. Flora dapat melihat kilatan kesedihan serta kemarahan dari tatapan Zayn, begitu pun Zayn yang dapat melihat sorot ketakutan dari tatapan Flora, namun gadis itu berhasil menutupinya dengan sempurna dengan sikapnya yang tetap tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Gun
FanfictionGadis yang sudah selama 3 tahun menjadi agent FBI harus pergi ke London untuk melindungi grup vokal One Direction yang sedang dalam ancaman teroris. Kejadian menegangkan selalu selalu terjadi selama mereka berada di London. Mereka harus terus melind...