Part 1

6.2K 360 12
                                    

Flora berjalan kearah kerumunan polisi yang sudah berjaga diatas jalan layang.

"Dibawah ada 1 korban yang kita cari Venus Angela Stephanie" Flora bicara kepada Uncle Ben dengan tatapan sedih.

Uncle Ben kemudian menepuk pundak sniper terbaiknya itu.

Uncle Ben adalah pimpinan FBI, dan Flora cukup akrab dengannya. Flora menganggap uncle Ben seperti ayahnya sendiri. Itu sebabnya Flora memanggil Ben dengan ucapan Uncle

"Kau melakukan yang terbaik Flo" kini giliran pria dengan rambut coklat tua dan bermata biru yang memberinya suport.

Flora menatap lelaki itu dengan tatapan nanar. Saat menatapnya Flora benar benar merasa bercermin.

"Aku membunuh sahabatku Bryan" tangis Flora pun tak bisa tertahan lagi. Kini ia menangis dipelukan Bryan, saudara kembarnya.

Bryan hanya mengelus lembut rambut kembarannya itu.

***

2 hari kemudian Flora yang ditemani Bryan menghadiri pemakaman Venus, sahabat kecilnya itu.

Bagaimana mungkin ia tidak datang, ia yang membunuhnya. Ia yang menyaksikan kematian sahabat terbaiknya itu.

Saat suasana sudah sepi, Flora dan Bryan keluar dari balik pohon tempat persembunyiannya sejak tadi. Dia tidak mungkin berada ditengah tengah musuhnya itu kan.

"Aku harap sekarang kau tenang Venus, sekarang kau bisa bersama dengan keluargamu. Kau akan selalu menjadi sahabat terbaiku. Tak akan ada yang menggantikan posisimu itu Venus" Flora kemudian meletakan sebuket bunga mawar kesukaan Venus.

"Kita harus pergi sekarang, uncle Ben ingin bertemu kita" ucap Bryan menepuk pundak Flora dan membantunya berdiri.

Mereka berdua pun melangkah meninggalkan makam Venus dan segera pergi ke kantor FBI untuk menemui uncle Ben.

***

"Kerja yang bagus Flo.. Kau berhasil melumpuhkan target kita. Dan sekaligus aku turut berduka untuk meninggalnya sahabatmu" ucap uncle Ben yang duduk rapi di kursi kesayangannya itu.

"Terima kasih uncle Ben" Flora berusaha tersenyum.

"Untuk sekarang beristirahatlah. Minggu depan aku akan memberimu tugas baru, sebaiknya kalian pelajari ini" uncle Ben menyerahkan sebuah map yang cukup tebal. "Dan Flo apa kau tidak ingin mengganti gaya rambutmu? Aku punya voucher salon untukmu" sambung uncle Ben dan menyerahkan selembar voucher kepada Flora.
Tanpa penjelasan lebih dalam lagi Flora mengetahui maksud uncle Ben, yaitu membuat Flora tidak diketahui musuh.

Bryan baru saja membuka map coklat itu dan langsung mendapati nama One Direction.

"Apa aku boleh tau apa itu One Direction?" tanya Bryan dengan polosnya kepada uncle Ben

"Apa kau tidak mengetahuinya? Padahal anaku selalu mengeluh eluh kan mereka" ujar uncle Ben sambil memandang foto keluarga yang terdapat di mejanya itu dan menyenderkan tubuhnya di kursi.

Bryan menatap Flora bingung seolah mengatakan 'kau tau siapa mereka'. Flora pun membalas tatapan Bryan 'tentu saja aku tidak tau'.

"Semua tentang One Direction sudah lengkap disitu. Kau hanya perlu memahaminya. Dan masalah yang akan kalian hadapi juga tertulis jelas disitu" sambung uncle Ben sambil menatap Flora dan Bryan yang sedang kebingungan.

"Bagaimana dengan Mom and Dad?" tanya Flora.

"Mereka akan selalu aman Flo. Kau tak perlu menghawatirkan mereka" jelas uncle Ben dan Flora hanya mengangguk pasti. "Yang akan menjadi partner kalian nanti adalah Noah, dia akan bekerja dibagian teknisi. Jadi semua pergerakan musuh akan dipantau oleh Noah, kalian hanya perlu berada disekitar mereka dan memastikan tidak ada yang mencurigakan, dan kau tak perlu khawatir karna semua peralatan dan kebutuhan kalian akan kami siapkan" sambung Mr. Ben dengan panjangnya.

"Sebaiknya kau jelaskan itu saat aku sudah membaca masalahnya uncle Ben. Karna sekarang aku tidak mengerti apa yang kau katakan" ujar Bryan.

Bryan memang anaknya sangat to the point. Dia akan langsung mengatakan apa yang ada difikirannya saat itu juga.

Uncle Ben hanya tersenyum mendengar ucapan Bryan. "Baiklah sebaiknya kalian pelajari itu dulu. Dan hari jumat kalian akan langsung diterbangkan ke London. Jadi bersiaplah"

"Kalau begitu kita pamit uncle Ben"

Bryan dan Flora adalah anggota FBI untuk masalah peneroran. Mereka berdua selalu bersama dalam tugas. Itu karna uncle Ben tau kalau mereka saudara kembar.

Bryan dan Flora berumur 19 tahun. Bryan lahir 5 menit sebelum Flora.
Dikeluarga Willard bukan hanya Bryan dan Flora yang menjadi agen FBI, tetapi kakak mereka Jack juga merupakan agen FBI yang sangat handal dibidang merakit bom dan sniper yang cukup handal.

Flora adalah sniper wanita terbaik yang FBI miliki. Dengan umur yang sangat muda dan wajah yang sangat cantik itu menjadikan Flora sering ditugaskan untuk menjadi bodyguard artis hollywood yang sedang dalam ancaman teror. Flora adalah gadis tomboy namun fasionable, terlihat dari gaya berpakaiannya yang sangat ia perhatikan. Dan ia lebih senang menguncir kuda rambutnya.

Sedangkan Bryan, dia sangat handal dibidang bela diri. Dia pernah melawan 5 perampok bersenjata seorang diri dan tangan kosong. Hebat bukan? Dia juga mempunyai wajah yang tampan, dan benar benar Flora versi cowok. Mereka sangat mirip. Untuk urusan tembak menembak Bryan cukup handal, namun terkadang tembakannya meleset. Beruntung belum ada yang menjadi korban peluru nyasarnya itu.

Orang tua mereka adalah pengusaha sukses di Los Angeles. Dan pastinya mereka tidak mengetahui kalau ketiga anaknya itu adalah agen FBI. Mereka hanya mengetahui kalau Jack bekerja di perusahaan uncle Ben yaitu dibidang teknisi. Sedangkan Flora dan Bryan hanya seorang mahasiswa biasa yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata.
Kalian tau kan kalau agen FBI selalu berusaha menutupi identitasnya.
Orang tua mereka terlalu sibuk untuk sekedar mengetahui yang sebenarnya tentang anak anakny.

***
"Jadi One Direction itu boyband asal London? Kita harus melindungi 5 idiot itu?" tanya Flora kepada Bryan yang sedang mengutak atik laptopnya.

"Tapi sekarang mereka berempat Flo, salah satu anggotanya mengundurkan diri baru-baru ini. Dan kemarin mereka mendapatkan teror" jelas Bryan yang masih sibuk dengan laptonya.

"Apa isi terornya?" tanya Flo lagi.

"Membubarkan One Direction atau mereka akan membunuh satu persatu dari mereka"

"Klise sekali" Flora tersenyum sinis.

"Nih apa kau lihat? Mereka benar benar serius dengan ancamannya. Baru baru ini tangan Liam pengalami retak karna ditabrak orang yang tidak dikenal" ujar Bryan sambil menunjukan foto Liam di laptopnya.

"Kenapa kau berfikiran kalau yang menambrak Liam itu orang yang meneror? Mungkin Liam hanya korban tabrak lari?" tangkas Flora.

"Sebelum penambrak itu pergi, dia sempat melemparkan ini kepada Liam" kini Bryan mengambil selembar kertas dari dalam map coklat yang diberikan Mr. Ben.

"Bubarkan One Direction atau kalian semua akan mati. Ini baru awal."

"Kita harus benar benar melindungi mereka B" kini Flora baru benar benar percaya kalau One Direction dalam bahaya.

"Bersiap siap lah. Besok pesawat kita berangkat pagi dan sebelumnya kita harus berada di kantor uncle Ben" ujar Bryan.

.

.

.

.

Apa ya yang bakalan terjadi selanjutnya?

Apa sambutan anggota One Direction bakalan hangat?

Apa One Direction bisa menerima bodygruadnya seorang wanita?

Tungguin terus ya part selanjutnya..

Mysterious GunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang